Berita Wisata

40 pemandu wisata asli Papua mendapatkan pelatihan

SORONG-Untuk menyiapkan wisata hutan mangrove nasional dan internasional.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menggelar pelatihan bagi 40 peserta pemandu wisata di kawasan Kota Sorong, khususnya wisata alam hutan mangrove, Selasa (13/12).

Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari ini menghadirkan 40 peserta pemandu wisata asal Papua. Selama pelatihan diberikan 3 poin penting materi antara lain service, tour dan social media management.

Koordinator Strategi dan Komunikasi Pariwisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Firnandi Gufron, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman berwisata wisatawan domestik dan mancanegara, khususnya wisata alam- berbasis pariwisata. .

“Jadi, ekowisata akan menjadi salah satu jawabannya. Juga, pada tahun 2023 akan ada resesi global. Namun, itu belum tentu terjadi, tetapi kita bisa yakin bahwa ekowisata atau pariwisata berkelanjutan akan menjadi jawabannya. Menanggapi tantangan global pada 2023,” katanya kepada Radar Sorong.

Gufron mengatakan, pihaknya menilai penting provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya memiliki potensi wisata berbasis ekowisata. Oleh karena itu akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan kualitas bahan untuk produk pariwisata yang berkelanjutan.

Selain pelatihan, lanjut Gufron, pihaknya juga memberikan bantuan berupa 5 unit alat hiburan, 1 unit motor sampah, 5 unit sepeda. Kemudian koteka, rok rumbai, noken, manik-manik, baju sall, baju kurung dan masih banyak lagi.

“Kawasan hutan mangrove ini cukup luas, maka dari itu kementerian memfasilitasinya dengan fasilitas yang lebih mendukung pariwisata salah satunya 5 unit sepeda, diharapkan interaksi wisatawan dengan alam bisa lebih baik karena dengan sepeda Difasilitasi, sepeda dipilih karena lebih menghargai lingkungan,” ujarnya.

Kemudian oleh-oleh berupa pakaian adat Papua dan barang-barang khas Papua, agar wisatawan mengenal dan memahami budaya melalui objek wisata di Manggrove Klawalu ini.

Gufron mengatakan pelatihan tersebut telah berlangsung selama 2 hari.

Tour guide dan tour operator diberikan 3 materi yaitu terkait pentingnya customer service, kedua bagaimana tour guide bisa menjadi tour guide yang bisa menjelaskan potensi yang ada agar wisatawan yang datang bisa merasakannya.

Dan ketiga, pengelolaan media sosial juga tidak kalah pentingnya karena dunia saat ini sudah terkoneksi secara digital, dimana setiap orang memiliki media sosial.

“Setelah pelatihan ini, kami tidak lepas begitu saja. Kami akan terus pantau berhasil atau tidak, baik pemeliharaan aset, karena aset ini menggunakan APBN,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kota Sorong, David Yarangga mengaku sangat bangga dan berterima kasih kepada Kemenpar RI yang telah memberikan pelatihan selama 2 hari kepada 40 peserta tour guide.

“Kami menerima bahwa materi ini tidak hilang, tetapi kami ingin mengembangkannya untuk kebutuhan tanah Papua, khususnya di kota Sorong. Terima kasih banyak telah berbagi ilmu dengan kami anak-anak Papua”, ujarnya. .dia menyatakan.

Harapannya dengan adanya pelatihan ini, lanjut David, anak-anak Papua memiliki kualitas yang lebih baik dalam memandu wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke kawasan Kota Sorong.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button