Berita Wisata

5 Museum di Klungkung yang Bisa Dijadikan Tempat Wisata

Meskipun kawasan Klungkung di Pulau Dewata Bali terbilang kecil, namun kawasan ini menawarkan banyak objek wisata untuk dikunjungi wisatawan. Museum adalah salah satunya.

Museum Klungkung merupakan tempat berkumpulnya peninggalan sejarah yang dapat menjadi tujuan wisata menarik bagi anda yang berkunjung ke Bali. Untuk itu, simak daftar rekomendasi museum di Klungkung berikut ini!

Daftar museum di Klungkung

Museum Semarajaya

Salah satu museum yang ada di Klungkung adalah Museum Semarajaya. Lokasi untuk menuju Museum Semarajaya berada di Jalan Untung Surapati No.3, Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali.

Menurut arsip situs archive-indonesia.org, museum Semarajaya diresmikan pada 28 April 1992 oleh Menteri Dalam Negeri saat itu.

Jika melihat sejarah Museum Semarajaya, bangunan museum ini awalnya merupakan bekas bangunan pemerintahan Belanda dan digunakan setelah runtuhnya Kerajaan Klungkung pada 28 April 1908.

Mulai dari sekolah MULO (sebutan sekolah menengah atas pada zaman Belanda), bekas SMP Klungkung I yang berada di kompleks Kertha Gosa/Taman Gili, hingga Pemedal Agung yang merupakan pintu gerbang kerajaan Klungkung kuno.

Museum Semarajaya memamerkan banyak jejak peninggalan Kerajaan Klungkung. Mulai dari foto raja dan keluarganya, kursi antik, hingga barang-barang yang digunakan saat Perang Puputan Klungkung.

Sedangkan di setiap sudut museum kita akan menemukan berbagai koleksi pakaian adat, patung, lukisan dan model. Lorong-lorong lain Museum Semarajaya juga menampilkan koleksi gong, tempayan besar, tombak, lesung, dan peninggalan sejarah lainnya.

Jokowi di Museum Nyoman Gunarsa, BaliFoto: Laily Ratchev/Kantor Pers Rahasia Kepresidenan

Museum Nyoman Gunarsa

Museum ini terletak di Jalan Raya Banda No.1 Desa Takmung, Br.Angkatan Klungkung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Dikutip dari Perhimpunan Museum Indonesia, Museum Nyoman Gubarsa dibangun pada tahun 1990 atas prakarsa seorang seniman bernama Nyoman Gunarsa.

Museum ini baru diresmikan pada tahun 1994, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wardiman Djojonegoro, saat itu. Di sana kita bisa melihat ratusan lukisan Bali klasik dan lukisan modern karya seniman Bali.

Museum Nyoman Gubarsa terdiri dari 3 lantai, dengan bangunan bergaya modern dimana terdapat 2 lantai yang diperuntukkan sebagai tempat berbagai koleksi seni seperti lukisan, patung, barang antik Bali. Sedangkan 1 lantai lagi merupakan tempat pameran berkala.

Mengutip dari sebuah website biro perjalanan, untuk menuju lokasi Museum Nyoman Gunarsa dengan mobil, jarak tempuh dari kota Denpasar hanya sekitar 1 jam. Menariknya, museum ini juga berada 3 km sebelah barat objek wisata Kerta Gosa di ibu kota Semarapura.

Selain itu, Anda juga bisa menyewa mobil dan supir di sana, untuk menikmati wisata dan mengunjungi objek wisata lain di Bali yang searah dengan lokasi museum ini, seperti Batubulan, Zoo Bali Safari Park, Celuk. .

Museum Ushadha

Dilansir Antara Bali, museum Usadha diresmikan pada tahun 2013 yang didirikan oleh seorang kolektor tumbuhan obat, Indrawati Gunarsa yang juga istri dari Nyoman Gunarsa.

Lokasinya berada di Desa Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, dan dibangun di dalam kompleks museum lukisan klasik Bali “Nyoman Gunarsa”.

Sejalan dengan karir pendirinya, panggilan pembangunan museum ini adalah untuk melestarikan tumbuhan obat, sebagai bahan baku fitoterapi tradisional sesuai resep peninggalan nenek moyang mereka.

Ada banyak jenis tanaman yang tumbuh di musim ini. Mulai dari mahkota dewa, kunyit putih, kelor lanang dayak, temu mangga, brotowali dan masih banyak lagi.

Tak hanya tanaman obat keluarga atau tanaman toga, tanaman jenis buah-buahan langka juga bisa dilihat di sana. Misalnya buah kepel, juwet putih, beludru/rebus, dan wani.

Jenis buah ini juga ditanam untuk menghijaukan museum. Bibit tersebut sengaja dicari dan dikumpulkan dari Kebun Raya Bogor dan berbagai sentra tanaman di Indonesia.

Potret Kerta Gosa.Foto: dok. culture.kemendikbud.go.id

Museum Kertas Gosa

Museum di Klungkung selanjutnya adalah Museum Kerta Gosa yang terletak di Jalan Anggrek No.20, Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.

Dikutip dari artikel Artanegara yang dimuat di situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, arti sebenarnya dari kata Kerta Gosa adalah tempat mewartakan hal-hal baik atau apapun yang ingin dicapai untuk kedamaian dan kesejahteraan.

Dilansir situs resmi Klungkungkab.go.id, bangunan Kerta Gosa merupakan bagian dari kompleks bangunan kerajaan Klungkung yang dibangun oleh I Dewa Agung Jambe pada tahun 1686. Pada zaman dahulu, tempat ini juga digunakan sebagai istana dan kerajaan Bali.

Museum Kerta Gosa menjadi objek wisata yang juga merupakan bagian dari bangunan Keraton Semarapura. Tempat wisata ini terdiri dari 2 bangunan yaitu bale Kerta Gosa yang dikelilingi kolam dan taman Gili, serta bale Kambang yang merupakan langit-langit dengan lukisan tradisional (gaya wayang).

Monumen Puputan Klungkung

Tugu Puputan Klungkung termasuk museum di Klungkung yang merupakan tempat wisata peninggalan sejarah Bali. Lokasinya di Jalan Untung Suropati, Desa Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.

Lokasi monumen Puputan Klungkung sangat strategis, karena berada di tengah keramaian kota, kantor pemerintahan dan berdampingan dengan beberapa objek wisata lainnya.

Monumen Puputan Klungkung merupakan taman kota dengan tugu prasasti yang berdiri di jantung kota Semarapura. Menurut situs Klungkungkab.go.id, tugu tersebut konon menjadi simbol perjuangan rakyat Kerajaan Klungkung melawan penjajah di Bali saat itu.

Areanya sebenarnya tidak terlalu luas. Untuk menuju lokasi tugu Puputan Klungkung, untuk mencapai pusat kota Semarapura yang merupakan ibu kota Klungkung, jarak tempuhnya hanya 10 menit menggunakan mobil.

Ini tadi daftar museum di Klungkung yang merupakan tempat wisata yang wajib anda kunjungi jika sedang berkunjung ke Bali. Selain memberikan pengalaman liburan, mengunjungi museum juga akan membuat kita mengenal sejarah dan budaya Pulau Dewata Bali.

Simak video “Rasa Makan Raos Pisaan Euy, Cuisine du Palais Cimahi”
[Gambas:Video 20detik]
(khq/fds)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button