Berita Wisata

Pantai Kuta Abrasi, Pohon Naungan Hampir Jatuh

MANGUPURA, Nusa Bali
Kondisi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan abrasi pantai Kuta, Kuta, Badung lebih lanjut pada Senin (31/10).

Titik terparah terkena abrasi terlihat di depan Setra Asam Celagi. Sayangnya, pohon rindang yang diyakini berusia puluhan tahun itu hampir seluruh akarnya terlihat dan dikhawatirkan tumbang.

Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista mengakui, kondisi pantai Kuta kembali tergerus abrasi. Memang, dalam beberapa hari terakhir, air laut cukup tinggi dan telah menyentuh pantai, terutama di depan Setra Asam Celagi. Akibatnya, pasir pantai terkikis dan hanyut oleh air laut dan meninggalkan rongga besar di sana. “Memang ada titik abrasi lainnya. Terutama di depan Setra Asam Celagi. Kondisi abrasi hampir menyentuh jalan pantai,” kata Bendesa Wayan Wasiswa kemarin.

Dia menjelaskan, titik abrasi itu juga hampir menumbangkan pohon rindang yang berusia puluhan tahun. Dimana, abrasi mengikis akar pohon dan semuanya hampir terlihat. Ia juga berharap wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kuta menjauhi titik tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Abrasinya cukup parah. Soalnya akar beberapa pohon peneduh terlihat. Ada satu pohon yang terancam tumbang. Semua akar terlihat dan tampak bergelantungan,” jelas Wasista.

Ia juga berharap manipulasi terkait abrasi segera dilakukan dan merawat pohon yang hampir tumbang. Selain itu, kini banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kuta dan takut menggunakan lokasi di dekat pohon untuk berjemur atau aktivitas lainnya. “Ya mudah-mudahan segera ditangani, saya takut pohonnya tumbang kalau ada turis. Makanya kami mendorong instansi terkait untuk segera mengurusnya,” harap Wasista.

Selain abrasi, Wasista juga mengakui kondisi Pantai Kuta saat ini masih dibanjiri sampah pelayaran. Di dekat titik abrasi, terdapat sejumlah batang pohon berukuran sedang hingga besar. Petugas dari instansi terkait juga mengumpulkan ranting di dekat Setra Asam Celagi. Namun, setelah dibersihkan, sampah baru menumpuk setiap hari.

“Abrasi hampir setiap tahun terjadi. Karena saat air pasang, selain membawa serasah dari dahan pohon, air juga mengikis Pantai Kuta. Bahkan, air laut juga bisa naik turun hingga jalan beraspal yang biasa digunakan untuk jalan santai di sana,” ujarnya. menyimpulkan. *dar

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button