Berita Wisata

melukis wajah senin senin

Jombang (beritajatim.com) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Jombang Senen duduk tak bergerak di kursi, Senin (31/10/2022). Di depannya ada delapan orang yang menonton. Mereka adalah seniman yang tergabung dalam Kopijo (Komunitas Pelukis Jombang).

Sambil mengamati Senin dengan seksama, para pelukis menggambar kuas mereka di kanvas yang telah mereka siapkan. Berbagai lukisan juga berada di dekat para seniman. Senin berusaha sesantai mungkin. Mata para seniman menyapu wajah Senen yang duduk.

Pelukis yang dekat dengan Senen adalah Soleh Nugroho (45 tahun). Selain membawa berbagai cat warna-warni, seniman berambut gondrong ini juga membawa tripod atau stand lukisan. Sekarang kanvas berbingkai bersandar pada dudukan berkaki tiga. Soleh kadang menunduk, kadang mendongak memperhatikan wajah Senen. Setelah itu, kuas di tangannya menari-nari di atas tas kanvas. Selama lima menit pertama, tidak jelas desain apa yang tertulis di kanvas.

Namun di awal 30 menit, skesta mulai muncul. Ya, wajah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang Senen terlukis di kanvas Soleh. Pelan tapi pasti, hingga wajah Senen tergambar lebih jelas di kanvas. Lukisan itu setengah panjang. Senin dengan seragam kue coklat. Soleh Nugroho kemudian membubuhkan tanda tangannya di sudut bawah lukisannya.

Melukis di tempat (on site) merupakan bagian dari rangkaian pameran lukisan yang diselenggarakan Kopijo di aula Disdikbud selama tiga hari, yakni mulai 28 Oktober hingga 1 November 2022. Ada 46 lukisan yang dipamerkan di aula. Pengunjung pameran bergiliran. Bahkan pada hari Senin, mahasiswa memadati area pameran.

“Ini pertama kali saya melukis. Kami menghargai seniman. Hasilnya bagus semua. Teman-teman dalam waktu singkat bisa melukis seperti ini. Luar biasa. Sekali lagi, ini pertama kali saya melukis”, kata Senen usai dimodelkan oleh para seniman.

Para seniman yang melukis wajah kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Jombang Senen

Soleh Nugroho, salah satu pelukis menjelaskan, dalam melukis di tempat Wajah kepala dinas pendidikan dan kebudayaan sendiri membutuhkan waktu sekitar satu jam. Baginya, melukis di tempat lebih sulit. Karena itu tergantung pada akurasi dan karakter objek yang akan dipukul.

Tentu berbeda dengan melukis melalui potret atau foto. Melukis sambil melihat potret lebih santai. Ketika salah, itu bisa diperbaiki. Suasananya juga tenang dan santai. “Nah, di lokasi memang butuh ketelitian lebih saat menggores kanvas. Sebelum menggores, kita perlu capture dulu, mulai dari mana objek yang akan kita lukis. Saya suka tantangan melukis seperti ini. Ini membentuk kepekaan,” kata pelukis kabupaten asal Ploso Jombang ini. [suf]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button