Berita Wisata

Mas dan Ibu Desa Wisata Jogja membenarkan

JOGJA— Dinas Pariwisata Kota (Dispar) Jogja memastikan 18 pasang Mas dan Ibu di Desa Wisata (Kamwis) di Hotel Pandanaran Prawirotaman, Selasa (22/11/2022). Mas dan Mbak Kamwis harus bisa mempromosikan potensi dan daya tarik wisata masing-masing desa wisata.

Sebelumnya, pada 11 dan 12 November 2022 telah dilakukan pemilihan Mas dan Mbak Kamwis, menghasilkan 18 pasangan yang mewakili masing-masing desa wisata. Masa kepengurusan Mas dan Mbak Kanwis kurang dari satu tahun. Kepala Dispar Kota Jogja Wahyu Hendratmoko mengatakan, pelatihan Mas dan Mbak Kanwis dilakukan untuk memperkuat kelembagaan Kanwi.

Wahyu mengatakan, setelah pelantikan akan dilakukan diskusi kelompok (FGD) penguatan kelembagaan wisata berupa diskusi dengan desa wisata yang bertujuan untuk mensosialisasikan penguatan desa wisata dan membentuk forum komunikasi (forkom) yang akan terlibat dalam pengembangan Kanwis. “Kunci utama pengembangan Kamwis terletak pada kekuatan kelembagaan sehingga mampu bersaing dengan pemerintah yang paling dekat dengan pemerintah Kelurahan.”

Menurut Wahyu, keberlangsungan destinasi wisata sangat bergantung pada pengelolaan pemangku kepentingan terkait di wilayah desa. Penguatan kelembagaan dilakukan dengan memperkuat aspek organisasi, sumber daya, pelayanan dan jaringan atau kemitraan.

agen regenerasi

Dengan adanya Kamwis ini, menurut Wahyu, juga melahirkan tenaga-tenaga muda baru yang seharusnya Duta Merek masing-masing Kamwis. “Semua potensi wisata Kamwis harus dipasarkan Mbak dan Mas Kamwis,” kata Wahyu.

Wahyu mengatakan kemampuan menulis Mas dan Mbak Kanwis perlu terus dipupuk. Selain itu, kemampuan berbicara berbicara di depan umum sehingga dapat mempromosikan segala potensi yang dimiliki Kamwis secara indah dan indah agar masyarakat tertarik untuk datang.

“Nanti kami akan berusaha meningkatkan kemampuan menulis kami berbicara di depan umumKami akan memantau hasil mereka dalam mempromosikan potensi wisata masing-masing melalui media sosial,” kata Wahyu.

Menurutnya, dengan kehadiran Mas dan Mbak, perlunya regenerasi pengurus Kamwis bisa meregenerasi dirinya sendiri.

Wahyu mengatakan Kamwis harus konsisten dalam menyelenggarakan acara. Menurutnya, organisasi yang nantinya akan merintis desa wisata, lembaga ini harus tetap mengedepankan kolaborasi, menjaga keterpaduan, menciptakan inovasi, sehingga potensi wisata masing-masing Kamwis benar-benar tercipta, dan dapat terwujud secara berkesinambungan.

Acara Formula turis harus konsisten, harus konstan, sehingga turis bisa datang kapan saja jaga dirimu [mengharapkan] acara itu,” kata Wahyu.

Menurutnya, konsistensi menjadi kunci untuk menarik wisatawan. “Jadi harus selalu ada, agar suatu saat wisatawan datang, mereka bisa mengakses potensi wisata yang ada. Jangan asal yakin dan tidak stabil. [tetap]. Frekuensinya harus teratur dan tetap. kata Wahyu.

Wahyu mengatakan 18 Kamwis tersebut memiliki potensi wisata unggulannya masing-masing, antara lain potensi kuliner, fashion, kegiatan wisata, atraksi wisata, dll. “Yang stabil adalah Kamwis Giwangan atau Kanwis Kali Gajah Wong pemilik objek wisata Umbung Lepen. Setiap hari ada pengunjung, kegiatan sampai larut malam, kegiatan ekonomi juga ada, jadi bisa jadi referensi bagi Kamwis lainnya,” kata Wahyu.

Kamwis lainnya, menurut Wahyu, akan didukung oleh Dispar untuk membuat event wisata atau menjaga ketertiban acara bulat. Untuk mencapai hal tersebut, Dispar mendukung pembelian sarana dan prasarana, salah satunya pengadaan. Selain itu, Dispar juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pengurus Kamwis.

Mas Kamwis Rejowinangun, Mif Ardianata mengindikasikan ke depannya akan mempromosikan Kamwis Rejowinangun melalui media sosial karena targetnya bukan turis lokal tapi juga turis mancanegara,” kata Ardianata.

Ardianata berharap dapat berkolaborasi dengan pihak lain sebagai satu kesatuan pengembangan desa wisata. Gabriella Seconindya, Ibu Kampung Wisata Gedongkiwo mengatakan, konsep yang dikembangkan Kamwis Gedongkiwo akan fokus pada budaya. “Konsep yang kita bangun hari ini adalah konsep kerukunan, karena mencerminkan jalan sempit dalam kerukunan dan keharmonisan. Pariwisata lebih kepada wisata budaya, kita lebih mengembangkan gaya hidup masyarakat di kelurahan,” jelasnya.

Gabriella sangat menantikannya wisata masyarakat Sinergi dalam pengelolaan Kamwis dapat ditingkatkan, sehingga Kamwis dapat lebih maju.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jogja, Aman Yuriadijaya, mengatakan Mas dan Ibu Kanwis harus memiliki kemampuan menulis dan berkomunikasi. “Keterampilan menulis perlu terus dilatih dan dipupuk, selain keterampilan komunikasi juga,” kata Aman.

Aman berharap Mas dan Mbak Kamwis bisa menjadi duta yang menyampaikan potensi Kamwis. “Semoga keberadaan desa wisata lebih dikenal dan pada akhirnya produktivitas desa wisata akan bermuara pada berkembangnya sektor pariwisata di kota Jogja,” kata Aman. (***)

Baca lebih banyak berita dan artikel di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button