Berita Wisata

Musim lobster, nelayan pesisir sudah melaut sejak pukul 03.00 WITA

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Padahal nelayan di Kabupaten Gianyar, Bali tidak bisa melaut sepanjang tahun, karena kondisi cuaca ekstrim, dan laut mereka berada di selatan. Hal ini membuat para nelayan enggan mempertahankan perdagangannya. Karena terkadang ketika mereka keluar mereka membuat tangkapan yang menggiurkan. Saat ini mereka sedang mancing lobster, dengan hasil tangkapan rata-rata 1 kilogram per hari.

Penangkapan lobster sudah dimulai sejak Oktober, dan diperkirakan berlangsung hingga Januari 2023. Menurut nelayan, keberadaan lobster yang banyak ini tidak terlepas dari musim hujan yang pada tahun 2022 akan cukup panjang. Salah satu nelayan yang melakukan panen lobster adalah nelayan dari Pantai Lagi, Gianyar

Koordinator Fisherman More, Made Ana, pada Rabu 30 November 2022 membenarkan hal tersebut. Dia menjelaskan, lobster sudah mulai bermunculan sejak Oktober lalu. Karena itu, kata dia, antusiasme para nelayan saat ini sangat menggebu-gebu. Karena itulah, para nelayan dari pantai yang paling banyak saat ini melaut mulai pukul 03.00 pagi. “Puncaknya Desember, sampai Januari. Udang karang ini muncul setiap musim hujan,” ujarnya.

Ana menjelaskan, antusiasme tersebut tidak hanya karena lobster memiliki nilai jual yang tinggi dan permintaan yang tinggi. Namun, semangat para nelayan untuk melaut juga karena hasil tangkapan mereka sudah lebih dari cukup. Harga jual lobster saat ini Rp 400.000 per kilogram dengan ukuran rata-rata minimal dua ons. Biasanya lobster ini akan langsung laris manis di restoran dan hotel.

“Rata-rata tangkapan lobster tiap nelayan sekitar 1 kg. Lobster saja, belum lagi kita dapat ikan lain. Ya, kalau dapat satu kilo saja, itu sudah rejeki yang luar biasa,” terangnya.

Namun kata dia, meski lobster cukup banyak. Namun terkadang, saat sedang sial, ada nelayan yang tidak menangkap lobster. “Meski sedang musim lobster, tidak semua nelayan pulang membawa hasil tangkapan lobster, hanya sebagian yang beruntung. Kita bersyukur, kondisi terumbu karang di perairan Mauritius masih utuh dan tidak ada kerusakan yang berarti, sehingga habitat lobster masih bagus,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button