Berita Wisata

Pegawai BPS NTT membersihkan pantai Labuan Bajo dan mensosialisasikan sensus pertanian 2023

Laporan reporter POS-KUPANG.COM Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO – Sejumlah petugas Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi NTT membersihkan Pantai Gorontalo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat atau Kabupaten Mabar.

Aksi pegawai BPS NTT membersihkan sampah di Pantai Gorontalo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, berlangsung pada Minggu, 11 Desember 2022.

Selain membersihkan sampah di Pantai Gorontalo, pegawai BPS NTT juga mensosialisasikan Sensus Pertanian 2023.

Baca Juga: Wakil Bupati Manggarai Barat Ajak Warga dan Wisatawan Kunjungi Pameran Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo

Petugas BPS NTT tidak hanya memungut sampah di pesisir Pantai Gorontalo, namun juga memilah sampah yang tidak dapat didaur ulang dan sampah yang dapat didaur ulang atau sampah sisa.

Sebanyak 84,3 kg yang terdiri dari 40,1 sampah daur ulang dan 44,1 sampah sisa yang terkumpul dimasukkan dan dikumpulkan dalam kantong.

“Jadi kami BPS akan melakukan sensus pertanian pada tahun 2023. Sensus pertanian (ST) ini untuk ketahanan pangan dan juga kesejahteraan petani. Dengan demikian, ketahanan pangan berarti pangan harus tersedia dan berkelanjutan. Berkelanjutan artinya aspek lingkungan harus Salah satunya, misalnya pertanian adalah subsektor tidak hanya untuk petani tanaman pangan, tetapi juga untuk perikanan, peternakan, kehutanan dan laut Jadi itu bagian dari ekosistem ikan, jadi untuk keberlanjutan ini ekosistem perlu dijaga, agar nanti anak cucu kita tetap makan ikan sehat, ikan tetap ya punya rumah, punya rumah berarti membersihkan sampah ini, itu filosofinya kenapa kita membersihkan pesisir lingkungan,” kata Kepala BPS Provinsi NTT Matamira Kale.

Alasan pemilihan Labuan Bajo sebagai tempat usaha, lanjut Matamira Kale, karena BPS ingin mendukung Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata super prioritas atau DPSP.

Baca Juga: Tekanan Angka Pengangguran, Pemkab Manggarai Barat Melahirkan 160 Tenaga Kerja Profesional

“Labuan Bajo salah satu objek wisata yang high-end. Nah, BPS mendukung semua kegiatan pemerintah, salah satunya hadir di Labuan Bajo. Jadi di dalam pemerintahan saling bekerja sama, jadi BPS juga ada untuk mensukseskan pariwisata di sini. Artinya ketika ada kegiatan tentu ada kegiatan ekonomi yang didorong oleh kehadiran kami di sini,” jelasnya. .

Matamira Kale mengatakan, sensus pertanian yang dilakukan setiap 10 tahun ini dijadwalkan pada Mei 2023.

“Namun kemungkinan ada penyesuaian karena ada kegiatan lain yang belum terkonfirmasi. Tapi timeline saat ini adalah Mei 2023,” ujarnya.

Menurutnya, milestone yang telah dicapai adalah telah dilakukannya uji coba dua instrumen di provinsi tersebut.

“Sekarang instrumennya sudah ada, sudah dicetak. Kita sekarang dalam tahap sosialisasi. Jadi sosialisasi ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan semua pihak. Tidak hanya dari pemerintah tapi juga dari masyarakat, karena masyarakat akan menjadi responden kami nanti,” ujarnya.

Baca Juga: Atlet Taekwondo Manggarai Barat Raih 9 Medali Emas Kejuaraan Nasional Piala Kapolri IV di Jakarta

Pihaknya mengharapkan partisipasi aktif seluruh masyarakat petani untuk mendukung pelaksanaan SP 2023.

“Jadi, kami berharap dengan mensosialisasikan data-data yang akan kami minta kepada masyarakat, masyarakat memiliki waktu dan menyiapkan data-data yang kami harapkan diberikan secara jujur, tidak perlu ditambah, tidak perlu dikurangi, seperti apa . Seperti apa di lapangan?”

Menurutnya, SP sangat urgen untuk diikuti dan dilaksanakan, guna mendukung ketahanan pangan regional, nasional dan global.

“Bahkan tidak hanya di tingkat NTT, tetapi juga di tingkat nasional dengan isu ketahanan pangan dan juga di tingkat global populasi dunia semakin meningkat, ketersediaan pangan yang cukup di masa depan. juga salah satu masalah pangan.Bagi kami di NTT, sebagian besar masyarakat masih bergantung pada sektor pertanian,” pungkasnya.

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di

BERITA GOOGLE

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button