Wisata alam Lubang Sewu, batuan alam yang indah di waduk Wadaslintang
Lubang Sewu atau menyandang nama resmi Wisata Alam Sewu merupakan tempat wisata di Wonosobo selain Dieng, di dataran tinggi Dieng pesonanya sudah tersebar ke berbagai penjuru.
Meski tidak terlalu populer, Lubang Sewu tetap menarik minat pengunjung yang menyukai wisata alam yang memiliki pemandangan alam dan membuat tenang.
lubang saluran pembuangan. Peta Google. sumber: Safran Nasution
lihat juga: waduk wadaslintang
Saat ini wisata alam menjadi tema wisata yang paling banyak dicari oleh para pemburu liburan, mungkin karena malu akan rutinitas. Hingga mencari tempat penyembuhan diri yang tidak kita temukan setiap hari.
Kabupaten Wonosobo khususnya memiliki beberapa tempat wisata yang masih alami dan sedikit dikunjungi, diantaranya adalah Lubang Sewu.
Menjadi bagian dari keindahan Waduk Wadaslintang membuat Wisata Lubang Sewu tidak jauh berbeda dengan keindahan alamnya, berikut ulasan lengkapnya untuk Anda semua!
Lokasi lubang sewu
Lokasi Wisata Lubang Sewu berada di Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Rute menuju Lubang Sewu jika dimulai dari pusat kota Wonosobo adalah menuju Jl. Merdeka, terakhir sampai di Jl. Ajibarang Secang. Kemudian belok kiri di Jl. Selomerto – Madukarta.
Jalan terus hingga akhirnya sampai di Jl. Raya Wadaslintang, lalu belok kanan menuju Jl. Keple Village. Dari situ akses jalan tidak begitu lebar tapi tetap bisa dilalui mobil.
Wisata Alam Lubang Sewu sangat dekat dengan Waduk Wadaslintang, hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit dengan jarak tempuh sekitar 2 km.
Mengunjungi lubang Sewu. Peta Google. sumber: Anjar Boy
lihat juga: taman badegolan
Jam Buka Lubang Sewu
- Jam buka Lubang Sewu Senin sampai Minggu
- Bekerja 24 jam sehari
Harga Tiket Masuk Lubang Sewu
- Tiket masuk Lubang Sewu adalah Rp 5.000,- per orang
- Rp.2.000,- untuk biaya parkir motor
- Rp.5.000,- untuk biaya parkir
Pemasangan lubang sewu
Fasilitas wisata di sekitar kawasan Lubang Sewu antara lain :
- Belvedere di sebelah bendungan,
- warung makanan dan minuman,
- area parkir kendaraan,
- Kamar mandi,
- ruang sholat
instalasi di lubang saluran pembuangan. Peta Google. sumber: Dell Latitude
Lihat juga: Taman Rekreasi Kalianget
Asal usul lubang Wadaslintang Sewu
Asal usul nama Lubang Sewu berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat bahwa ketika kondisi air di Bendungan Wadaslintang berkurang, akan terlihat lubang dan bebatuan yang tergerus air.
Banyaknya lubang yang terlihat akhirnya disematkan sebuah nama, yaitu Lubang Sewu. Bebatuan yang terlihat sangat cantik dan berwarna putih.
Namun jika kondisi air sedang pasang atau saat musim hujan misalnya, deretan lubang sewu akan terendam air dan tidak akan terlihat sama sekali.
Jadi, waktu terbaik untuk mengunjungi Lubang Wadaslintang Sewu adalah saat musim kemarau. Sehingga Anda bisa berfoto di bebatuan putih yang indah.
lihat saat kebanjiran Google Maps. sumber: ayip22
lihat juga: Gunung Sikunir
Atraksi lubang sewu
Lubang Sewu sering terlihat di berbagai media sosial setelah dibuka untuk umum pada tahun 2015 lalu. Terlihat beberapa pengunjung berfoto di bebatuan putih di tepi bendungan.
Ada juga beberapa bukit hijau dan pemandangan waduk Wadaslintang yang sangat luas, lebih baik jika Anda bersantai di titik pengamatan yang mengarah langsung ke bendungan. Tenang dan damai seperti itulah rasanya.
Kawasan wisata Lubang Sewu cukup luas, terdapat sebuah pulau mini yang bisa dijangkau dengan melintasi jembatan sederhana. Anda juga bisa berkeliling dengan menyewa perahu, mengenai harga sewa, nego sendiri…..
Sekali lagi kami ingatkan bahwa wisata Lubang Sewu sangat dipengaruhi oleh musim. Jika Anda datang pada waktu yang tepat, Anda bisa melihat lebih dekat pesona Lubang Sewu. Namun, jika Anda datang saat musim hujan, yang muncul hanya waduknya saja.
batuan virus. Peta Google. sumber: Hamzah Saefudin
Baca juga: Tempat Wisata Dieng
Nampaknya berbagai wisata berupa berkemah dan memancing bisa dilakukan di Lubang Sewu, mengingat kondisi alam yang masih alami sangat baik untuk dijadikan tempat berkemah. Serta lubang-lubang di sekitar bebatuan kapur yang menjadi tempat tinggal ikan.
Source: news.google.com