Pasar Kumandang di Kretek, Wonosobo semakin menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, pasar ini memiliki suasana yang sangat tradisional, seperti kehidupan pada masa lalu. Hal ini sontak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Suasana pasar yang ditumbuhi pepohonan sengaja dipilih untuk memberikan kesan sejuk dan asri. Bahkan, para wisatawan yang datang dilarang keras merokok demi mengajarkan rasa hormat terhadap orang lain.
Pasar Kumandang mempunyai nuansa tradisional di zaman modern
Pasar Kumandang bernuansa tradisional karena memang terlihat seperti zaman dahulu kala. Pengunjung yang datang akan disambut dengan gapura bertuliskan “Kumandang” yang terbuat dari bambu. Tidak hanya itu saja, semua pedagang yang berjualan bersama-sama memakai pakaian khas jawa yaitu pakaian lurik. Bahasa yang digunakan di pasar ini juga menggunakan bahasa Jawa Kromo.
Ternyata pasar ini tidak hanya menjual kuliner tradisional saja, namun juga menjual kerajinan dan mainan tradisional. Hal itu dilakukan sengaja untuk melestarikan budaya Jawa yang terancam punah. Di era digitalisasi, banyak anak yang kecanduan gadget. Untuk itu pihak panitia dan kepala desa setempat berupaya menyediakan sarana dan prasarana agar anak-anak dapat lebih aktif berinteraksi dan bersosialisasi.
Hal lain yang tidak boleh Anda lewatkan saat berkunjung ke tempat ini adalah selfie. Anda pasti akan menyesal jika tidak menyempatkan diri untuk mengambil foto di pasar dengan backdrop yang sangat langka ini. Selain suasananya yang asri, ternyata di dalamnya terdapat reruntuhan bekas candi Hindu. Ada beberapa tempat menarik yang bisa dijadikan tempat berfoto.
Pasar Kumandang berhasil menarik ratusan wisatawan. Ide ini dinyatakan berhasil karena memberikan kenikmatan khas pasar masa lalu yang sangat dirindukan. Kondisi pasar yang asri, sejuk, tidak ramai dan ramah lingkungan sangat terasa di tempat ini. Saat Anda memasuki kawasan pasar tradisional Kumandang, Anda akan merasakan kejutan yang tak terduga.
Source: mytrip123.com
