Berita Wisata

Jadi pariwisata hari ini, tempat yang instagramable di kota Kendari

“Mencari tempat download yang tepat di jejaring sosial adalah salah satu kebiasaan anak muda yang hidup di zaman gadget seperti sekarang ini. Tempat yang tidak kalah modern dengan tempat lain di Kota Kendari adalah Kendari Water Front City”

KENDARI. TELISIK.ID – Mencari tempat yang tepat untuk mengunggah di jejaring sosial adalah salah satu kebiasaan anak muda yang hidup di zaman gadget seperti sekarang ini. Salah satu tempat yang tidak kalah modern dengan tempat lain di Kota Kendari adalah Kendari Water Front City.

Pengembangan kawasan ini dimulai pada Oktober 2019, dengan luas lahan 31 hektar dan anggaran Rp 39,6 miliar. Pembinaan lingkungan juga merupakan program untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, demikian diungkapkan Sumardin yang juga berdomisili di sana.

“Sebenarnya hanya satu kecamatan, anggarannya hanya digabung jika pembangunannya berbeda dengan kontraktor dan waktu pembangunannya satu tahun,” ujarnya, Senin (10/2/2022).


Baca juga: Deretan Geopark Indonesia yang diakui UNESCO, Sulawesi nomor 7

Akmal, pengunjung yang pertama kali berkunjung ke Kendari Water Front City, juga mengaku menarik.

Kawasan ini menjadi salah satu tempat selfie favorit yang banyak dicari oleh anak muda setempat. Beberapa warga yang datang ke lokasi ini mengaku ingin mengabadikan momen tersebut dan mengunggahnya ke akun media sosial masing-masing.

“Tempatnya indah, selain bersih dan rapi. Cuma sayang sebagian catnya sudah pudar. Tolong urus lagi pemerintahnya,” katanya.

Pengunjung lain, Ismin mengaku senang dengan keberadaan Kendari Water Front City, selain bisa menikmati keindahan taman yang tertata rapi, ia juga bisa menikmati pemandangan perahu nelayan tradisional.

“Cukup jalan kaki ke tempat ini, asri dan kadang bisa melihat aktivitas nelayan yang lalu lalang,” ujarnya.

Baca juga: 7 fakta menarik hanya di Spanyol

Tempat yang berada di Desa Bungkutoko dan Petoaha, Kecamatan Abeli ​​ini sangat digemari oleh masyarakat sekitar, selain dari kalangan anak muda, terlihat beberapa ibu-ibu juga ada yang berswafoto di tempat ini, bahkan ada juga yang membawa anak-anak dan istri untuk menikmati keindahan matahari di sore hari.

Tempat ini cukup ramai, apalagi di akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu. Kawasan ini dulunya merupakan kawasan kumuh di sekitar kawasan Jalur Jembatan Kuning Bungkutoko.

Pengembangan kawasan ini meliputi ruang terbuka hijau, jalan lingkungan, jalur tepi laut atau waterfront, jalur air, jalan setapak menuju keramba 320m, fasilitas pengolahan sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS) 3R), pelat duiker, tambatan perahu, tempat duduk dan paving block. . (SEBUAH)

Pengarang : Nur Khumairah Sholeha Hasan

Penerbit: Cardin

Source: telisik.id

Related Articles

Back to top button