Tempat Wisata

Tiket DE TJOLOMADOE & Zona Turis

Harga Tiket Masuk De Tjolomadoe: Rp 25.000 – Rp 35.000 Jam: 10:00 – 17:00 No Telpon: 0271-785-1761Alamat: Jl. Adi Sucipto No.1, Paulan Wetan, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia, 57177

Dibandingkan dengan Solo, nama Karanganyar masih jarang terdengar. Padahal, Karanganyar memiliki destinasi wisata bersejarah yang masih bisa dinikmati hingga saat ini. adalah De Tjolomadoesebuah pabrik gula yang telah berdiri selama 158 tahun.

Selama ini wisatawan datang ke Karanganyar untuk menikmati wisata alamnya. Sekali-sekali pengunjung bisa mencoba datang ke sini. Bekas pabrik gula tua menjadi lebih modern dan menjadi salah satu tempat wisata paling populer di Karanganyar.

Tiket masuk De Tjolomadoe

Tiket masuk De Tjolomadoe
Tiket masuk umum Rp 35.000
Tiket masuk untuk pelajar Rp25.000

Baca: Tiket Masuk dan Aktivitas Taman Balekambang Tawangmangu

Informasi penting sebelum mengunjungi De Tjolomadoe:

  • Pengunjung yang memasuki area museum harus menggunakan aplikasi PeduliLinde.

Jam buka De Tjolomadoe

Pengunjung dapat bersantai di sini 6 hari seminggu. Atraksi ini tutup pada hari Senin. Buka dari Selasa hingga Minggu pada waktu yang sama.

jam operasional
Selasa Minggu 10.00 – 17.00 WIB
Senin TERTUTUP

Napak Tilas De Tjolomadoe

Bangunan bersejarah Pabrik Gula Colomadu dari tahun 1861Bangunan pabrik gula yang masih terpelihara dengan baik dan dijadikan sebagai tempat tujuan wisata. Foto: Google Maps/Joseph Tedjoseputro

Ketika Anda mendengar kata “pabrik” Anda segera menyadari bahwa ini adalah tempat yang sangat sibuk. Penuh alat-alat besar dan suara mesin menderu. Namun, pabrik ini adalah tempat yang sangat keren, bahkan menjadi tujuan wisata.

De Tjolomadoe, pabrik gula di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Didirikan pada tahun 1861 oleh Mangkunegara IV dan menjadi pabrik terbesar di Asia. Pada tahun 1928 pabrik diperluas untuk mencakup area tebu dan dirancang ulang secara arsitektur.

Pada tahun 1925 – 1930 disebut Pabrik Gula Colomadu, yang menunjukkan prestasinya. Pasalnya, pabrik ini telah berhasil menjadi eksportir gula terbesar kedua di dunia. Sayangnya, PG Colomadu menghentikan produksinya pada tahun 1998.

Baca: Tiket Masuk dan Aktivitas Bukit Sekipan Tawangmangu

Revitalisasi Pabrik Gula Colomadu

Setelah produksi dihentikan pada tahun 1998, PG Colomadu mulai bernafas kembali. Hal itu setelah sempat dihidupkan kembali dan diresmikan oleh sejumlah BUMN pada tahun 2017 lalu.

Diantaranya adalah PT PP Tbk., PT PP Properti Tbk., PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko, serta PT Jasa Marga Properti yang telah menjalin kerjasama dengan PT Sinergi Colomadu. Hal ini bertujuan untuk melakukan pembangunan revitalisasi dengan kaidah cagar budaya.

Dari sini PG Colomadu berganti nama menjadi De Tjolomadoe. Kegiatannya tidak lagi terfokus pada produksi gula, tetapi sebagai objek wisata.

Tur seru di bekas pabrik gula

kawasan wisata pabrik gula de tjolomadoeBekas pabrik gula itu kini dijadikan objek wisata dan diberi nama de Tjolomadoe. Foto: Google Maps/Dido Ernanda Bakhtiar

Bukan tidak mungkin jika pabrik gula bisa disulap menjadi tempat yang unik. Nyaman untuk bepergian dan menyenangkan untuk berfoto bersama. Selain itu, wisatawan dapat mengunjungi showroom dan mempelajari lebih lanjut tentang pabrik ini.

Kesan megah menyapa para pengunjung saat pertama kali datang ke sini. Bentuk bangunannya sangat khas bangunan kolonial, dengan cerobong asap yang menjulang tinggi. Warnanya yang segar seolah menunjukkan bahwa tempat ini tak lekang oleh waktu.

Di salah satu sisi bangunan terdapat tulisan “Anno 1928”, sebuah tanda kebesarannya saat itu. Di dalam ruangan, pengunjung mengagumi lantai tua berwarna hitam dan kuning. Serta ketel uap dan pabrik tebu yang masih dipajang dengan bangga.

Baca: Tiket Masuk Kandang Cemoro dan Pesona Alam

Ruang proses untuk produksi gula

Stasiun karbonat di De TjolomadoeStasiun karbonat di De Tjolomadoe. Foto: Gmap/Dody Ahadiyat

Kawasan wisata ini dibagi menjadi beberapa ruangan sesuai dengan proses pengolahan tebu. Ada penanda di langit-langit yang bertuliskan stasiun penggilingan, penguapan, karbonasi dan menelan. Mesin bekas pakai masih diplester dan terlihat baru karena sudah dicat ulang.

Tidak perlu khawatir karena kamar dilengkapi dengan AC. Dengan demikian, suasana menjadi sejuk dan nyaman. Pengunjung juga dapat menjelajah melalui pabrik satu per satu.

Selain sisi wisata, museum ini juga menghadirkan wahana edukasi kepada para pengunjungnya. Ada museum yang menampilkan berbagai kegiatan mulai dari produksi tebu hingga hama tebu. Semuanya ditampilkan dengan rapi, lengkap dengan foto-foto dan barang-barang terkait.

Bersantai di Besali Cafe

Besali Cafe, salah satu kafe di De TjolomadoeBesali Cafe, salah satu kafe di sekitar kawasan museum. Foto: Gmap/Hanna Suryadika

Setiap sudut De Tjolomadoe sangat menarik. Ruang seluas 1,3 hektar ini memiliki spot foto yang sayang jika dilewatkan. Jadi pengunjung tidak perlu khawatir ketinggalan zaman.

Anda tidak perlu khawatir kelaparan karena ada kafe yang didesain unik di sini. Ada dua kafe di sini, yaitu Tjolo Koffie dan Besali Cafe. Keduanya menawarkan kenikmatan bersantap di pabrik kolonial.

Fasilitas di De Tjolomadoe

Fasilitas umum seperti toilet, tempat parkir dan mushola tersedia di sini. Selain itu, terdapat gedung konser berkapasitas 3.000 orang. Selain itu, terdapat ruang pertemuan dan pameran dengan kapasitas 1.000 orang.

Lokasi dan kontak De Tjolomadoe

Tempat wisata ini terletak di Jalan Adi Sucipto No.1, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar. Pengunjung dapat menghubungi nomor telepon di 0271-785-1761 atau email [email protected].

Source: travelspromo.com

Related Articles

Back to top button