Berita Wisata

Wisata ke TWH Jurung Tiga di Kotawaringin Barat, Habitat Primata Terkecil – ANTARA News Kalimantan Tengah

Roti Pangkalan (ANTARA) –

Taman Wisata Hutan Jurung Tiga (TWH), yang terletak di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, merupakan habitat salah satu primata terkecil di dunia, yaitu Tarsius.

Direktur Jurung Tiga TWH Sugeng mengatakan, saat ini terdapat lebih dari 20 primata tarsius yang tinggal di kawasan hutan dengan luas total 100 hektar, sekitar tujuh kilometer dari pusat Pangkalan Bun.

Menurut Sugeng, pengelola TWH sendiri menawarkan jalan-jalan malam ditemani pemandu, untuk melihat langsung kehidupan satwa yang terkenal dengan matanya yang besar itu di habitatnya.

“Ya, guide akan langsung membawa Anda ke tempat atau lokasi yang sering dilihat Tarsius untuk mencari makan,” ujarnya.

Spot rumah pohon di kawasan TWH Jurung Tiga, Sabtu (8/10). (ANTARA/Husein Asyari)

Tarsius merupakan salah satu dari 25 spesies primata paling terancam punah di dunia, berdasarkan data konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, hal ini disebabkan oleh perburuan liar, baik untuk perdagangan maupun pemeliharaan, yang merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup hewan ini.

Di kawasan hutan kelolaan seluas 40 hektar ini, pengunjung juga dapat menemukan jenis tumbuhan langka, seperti pohon ulin, meranti merah, pohon sindur, pohon keberuntungan dan lain-lain.

“Kawasan Jurung Tiga juga sering menjadi tempat pelepasliaran burung liar oleh BKSDA,” tambahnya.

Selain itu, TWH Jurung Tiga juga menawarkan beberapa lokasi lokasi yang menarik, seperti rumah pohon, camping spot, hash spot, dan lokasi lainnya.

“Tempat ini sebelum pandemi ramai, tapi setelah pandemi sepi pengunjung. Minimal 10-20 pengunjung per minggu, dengan tiket masuk Rp15.000 per orang,” katanya.

Purwati, salah satu pengunjung dari Jurung Tiga TWH, menyayangkan kurangnya minat untuk mengunjungi kawasan tersebut. Meski TWH bersifat komprehensif, selain sebagai tempat wisata, juga sebagai tempat edukasi atau edukasi alam.

Source: kalteng.antaranews.com

Related Articles

Back to top button