Berita Wisata

Dunia dibayangi oleh perang nuklir, bahan baku melimpah di RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Saat ini, dunia digelapkan oleh ancaman perang nuklir. Eskalasi geopolitik di berbagai negara semakin meningkat, seperti Rusia dan Ukraina, China dan Taiwan dan Amerika Serikat, serta Korea Utara dan Selatan serta Jepang, hingga negara-negara Timur Tengah seperti Iran.

Beberapa prediksi tentang perang nuklir juga telah dibuat oleh berbagai tokoh, antara lain Warren Buffet, Nouriel Roubini atau Dr. Perte. Bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan juga sempat membuat dunia dibayangi perang nuklir ini.

“Perang nuklir, dari berbagai sumber, meramalkan masalah ini. Kami menganggap ini sebagai masalah serius,” kata Luhut pada pembukaan Konferensi Internasional BUMN di Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Baru-baru ini, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ditahan. NATO telah melakukan latihan perang nuklir Steadfast Noon sejak 17 Oktober, sementara Rusia akan melakukan hal yang sama akhir bulan ini.

Situs prediksi Cryptocurrency Polymarket bahkan telah membuka saluran taruhan mengenai potensi penggunaan senjata nuklir pada tahun 2023. Spekulasinya adalah bahwa Federasi Rusia dapat meledakkan perangkat nuklir secara ofensif pada 31 Desember 2022 pukul 11:59:59 malam EST.

Nah, tahukah Anda bahwa energi nuklir merupakan salah satu bahan baku yang banyak tersedia di Indonesia? Seperti misalnya Uranium dan Thorium.

Merujuk data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya, disebutkan Indonesia menyimpan “harta karun” berupa uranium hingga 90.000 ton.

Padahal, sumber daya mineral tersebut belum dimanfaatkan di Indonesia, karena sumber daya uranium dapat digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), sedangkan Indonesia sendiri belum mengembangkan pembangkit listrik tersebut. “Yang 90.000 ton itu bisa membangun pembangkit listrik tenaga nuklir sekitar 12 gigawatt (GW) selama 30 tahun,” kata Arifin dikutip CNBC Indonesia dalam wawancara dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR.

Selain uranium, Indonesia juga memiliki kekayaan ‘Harta Karun’ Thorium. Jumlahnya mencapai 140.000 ton dari skrap timah. Dengan potensi Thorium, kata Menteri Arifin Tasrif, Indonesia bisa mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir berkapasitas 548 GW untuk jangka waktu 30 tahun.

[Gambas:Video CNBC]

artikel berikutnya

Keras! Korea Utara mengancam Korea Selatan dan Amerika Serikat dengan perang nuklir

(hal/hal)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button