Berita Wisata

Abrasi pantai di Bireuen mengancam permukiman penduduk

BIREUEN, AcehExpres.com – Kerusakan tepi pantai di Gampong (Desa) Rheum Baroh, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen akibat abrasi yang terjadi sejak September 2022, semakin mengancam permukiman warga.

Deburan ombak dari perairan Selat Malaka tak hanya merusak pesisir pantai, namun nyaris menerjang bangunan kios warga. Tiga hektar kebun rusak, menggusur sekitar 300 meter aliran di pintu masuk dan keluar Kuala Alue Lhok Bui ke arah timur.

“Akibat abrasi yang terjadi pada bulan September, tepi pantai Rheum Baroh, tiga hektar kebun masyarakat rusak akibat gelombang pasang,” kata Keuchik Rheum Baroh, Suwardi, 48, kepada AcehEkspres.com, Jumat, 30 September 2022.

Keuchik berharap instansi terkait segera mengambil tindakan darurat untuk mengembalikan arus masuk ke Kuala Lumpur yang telah kembali ke posisi semula.

Sedangkan penanganan selanjutnya harus keluar masuk jalan Kuala Alue Lhok Bui bisa segera dibangun agar tidak berpindah-pindah di kemudian hari.

Keuchik Suwardi khawatir jika tidak segera mendapat perawatan, kerusakan garis pantai akan terus meluas. Selain itu, kolam yang hanya berjarak 10 meter dari aliran muara akan pecah dan dampak luapan air akan masuk ke rumah warga.

“Masyarakat di Rheum Baroh sekitar 350 KK atau 1500 jiwa, tinggal di empat dusun yaitu Dusun Pusong, Dusun Tgk M Saleh, Dusun Calon dan Dusun Tgk Ibunda yang sebagian besar masyarakat nelayan,” kata Suwardi.

Sementara itu, Anwar, 48 tahun, warga tempat itu, berharap abrasi di Pantai Rheum Baroh bisa diatasi, sehingga tidak terus meluas dan berdampak pada bangunan komersial milik warga.

Kondisi ini menyulitkan nelayan tradisional Rheum Baroh untuk berlabuh dan mengangkut pukat-hela (trawl) darat karena garis pantai telah terkikis oleh abrasi sekitar 10 meter ke daratan selama beberapa waktu.

“Di sini ada 40 pukat darat yang berlabuh di pukat-hela (trawl) setiap hari, perahu-perahu itu dibawa kembali ke laut dan disimpan di pantai atau di tepi pantai, ikan yang ditangkap dijual di lokasi, ada yang dibawa ke pasar di Samalanga”, kata Anwar.

Camat Simpang Mamplam Hendri Maulana, SIP MSM mengatakan kepada AcehEkspres.com, pihaknya berharap abrasi di Desa Rheum Baroh segera ditangani oleh Pemkab Bireuen dan Provinsi dari Aceh.

“Agar kerusakan di garis pantai tidak meluas dan memerlukan pengerukan, aliran dari pintu masuk ke muara dialihkan, untuk dikembalikan ke posisi semula”, tegas Bupati.[]

Source: acehekspres.com

Related Articles

Back to top button