Berita Wisata

Angkat Potensi Sport Tourism, Haornas Summit Jatim Digelar di Kota Malang

KOTA MALANG – Puncak dari Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-22 Provinsi Jawa Timur berlangsung di kota Malang. Hal itu terlihat di Gimnasium Ken Arok, Jumat pagi (23/9). Acara tersebut mempertemukan seluruh jajaran walikota dan bupati se-Jawa Timur. Semua orang yang hadir mengenakan pakaian merah. Sedangkan peserta Haornas mengenakan pakaian berwarna putih.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya bangga dengan semua prestasi olahragawan di Jatim. Ia juga mengatakan, potensi olahraga Malang Raya harus ditingkatkan. “Potensi Kota Malang untuk wisata olahraga sangat luar biasa,” kata Khofifah.

Oleh karena itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini berharap ada sinergitas antara sport tourism, sport science dan industri olahraga di Jatim. “Jadi kalau bicara soal menang, tidak terlalu sulit untuk dicapai,” ujarnya. Memang, atlet atau olahragawan telah didorong di daerah dengan ekosistem olahraga yang memadai. Ia juga berharap di event-event olahraga ke depan, seluruh KONI di kota dan kabupaten saling bekerjasama. Dengan cara ini, prediksi medali dapat dicapai dengan mensinergikan hubungan satu sama lain.

Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan rasa terima kasihnya karena Kota Malang terpilih menjadi kawasan puncak penutupan Provinsi Haornas Jawa Timur ke-22. “Berbicara tentang potensi wisata olahraga, Kota Malang dan Malang Raya tidak perlu dipertanyakan lagi,” ujarnya.

Karena menurut Sutiaji, ketiga wilayah Malang Raya bersinergi dengan potensi masing-masing. Kabupaten Malang eksis dengan wisata alam, Kota Batu eksis dengan wisata buatan, sedangkan Kota Malang memiliki potensi kuliner dan budaya yang tidak kalah. “Dalam waktu dekat, Malang juga akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Jurnalis Nasional (Porwanas). Saya kira momen ini juga menjadi bukti bahwa potensi Kota Malang bukan main-main di bidang olahraga,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga, tujuh olahragawan berprestasi dari Jawa Timur mendapatkan badge of honor, sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp 10 juta. Usaha Haornas Jawa Timur ini ditutup dengan berbagai penawaran. Seperti olahraga tari dan patriot (atlet) di olahraga Jawa Timur. Acara semakin semarak ketika dua pemanah meluncurkan bola sejauh 35 meter di depan panggung menuju tribun. Saat balon meledak, terlihat gulungan spanduk berisi tulisan Haornas Khofifah dan Sutiaji. (fif/dik)

KOTA MALANG – Puncak dari Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-22 Provinsi Jawa Timur berlangsung di kota Malang. Hal itu terlihat di Gimnasium Ken Arok, Jumat pagi (23/9). Acara tersebut mempertemukan seluruh jajaran walikota dan bupati se-Jawa Timur. Semua orang yang hadir mengenakan pakaian merah. Sedangkan peserta Haornas mengenakan pakaian berwarna putih.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya bangga dengan semua prestasi olahragawan di Jawa Timur. Ia juga mengatakan, potensi olahraga Malang Raya harus ditingkatkan. “Potensi Kota Malang untuk wisata olahraga sangat luar biasa,” kata Khofifah.

Oleh karena itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini berharap ada sinergitas antara sport tourism, sport science dan industri olahraga di Jatim. “Jadi kalau bicara soal menang, tidak terlalu sulit untuk dicapai,” ujarnya. Memang, atlet atau olahragawan telah didorong di daerah dengan ekosistem olahraga yang memadai. Ia juga berharap di event-event olahraga ke depan, seluruh KONI di kota dan kabupaten saling bekerjasama. Dengan cara ini, prediksi medali dapat dicapai dengan mensinergikan hubungan satu sama lain.

Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan rasa terima kasihnya karena Kota Malang terpilih menjadi kawasan puncak penutupan Provinsi Haornas Jawa Timur ke-22. “Berbicara tentang potensi wisata olahraga, Kota Malang dan Malang Raya tidak perlu dipertanyakan lagi,” ujarnya.

Karena menurut Sutiaji, ketiga wilayah Malang Raya bersinergi dengan potensi masing-masing. Kabupaten Malang eksis dengan wisata alam, Kota Batu eksis dengan wisata buatan, sedangkan Kota Malang memiliki potensi kuliner dan budaya yang tidak kalah. “Dalam waktu dekat, Malang juga akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Jurnalis Nasional (Porwanas). Saya kira momen ini juga menjadi bukti bahwa potensi Kota Malang bukan main-main di bidang olahraga,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga, tujuh olahragawan berprestasi dari Jawa Timur mendapatkan badge of honor, sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp 10 juta. Usaha Haornas Jawa Timur ini ditutup dengan berbagai penawaran. Seperti olahraga tari dan patriot (atlet) di olahraga Jawa Timur. Acara semakin semarak ketika dua pemanah meluncurkan bola sejauh 35 meter di depan panggung menuju tribun. Saat balon meledak, terlihat gulungan spanduk berisi tulisan Haornas Khofifah dan Sutiaji. (fif/dik)

Source: radarmalang.jawapos.com

Related Articles

Back to top button