Berita Wisata

BPC PHRI Kota Surakarta Adakan Pembekalan untuk Staf Marketing/Sales Hotel dan Restoran

SOLO- Badan Pengelola Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surakarta terus mempromosikan pariwisata di Solo Raya dengan mengajak sales hotel dan restoran di bekas kediaman Surakarta untuk mengenal lebih jauh tempat wisata Kota Solo dan sekitarnya.

Kegiatan bertajuk “Pembekalan Daya Tarik Wisata di Solo Raya Untuk Sales Marketing Hotel dan Restoran” ini dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu (11-12 Oktober 2022) dan dipusatkan di Hotel Mandala Wisata, dilanjutkan dengan city tour ke berbagai destinasi wisata. /item di Solo. Raya.

Dalam acara tersebut, BPC PHRI Surakarta menghadirkan 3 pembicara yaitu Gembong Hadi Wibowo selaku Kepala Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Kota Solo, Retno Wulandari selaku Kepala BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Solo, dan Pri Siswanto selaku ketua umum cabang. Dewan Pengurus (DPC). ) Asosiasi Perjalanan Indonesia (ASITA) Solo untuk dapat melakukan presentasi guna memperdalam pengetahuan rekan-rekan Sales/Marketing hotel dan restoran tentang daya tarik pariwisata di Solo dan sekitarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gembong memberikan penjelasan mengenai tempat wisata bekas kediaman Surakarta. Selain itu, dia juga mengatakan Kota Solo siap menambah hidup untuk setiap wisatawan dengan berbagai kegiatan seperti belajar merangkai daun kelapa, belajar memasak nasi liwet, belajar tari jawa, belajar bermain gamelan, dan berbagai kegiatan lainnya. hidup lain yang menyenangkan. Tak hanya itu, Gembong juga menambahkan fitur khas Kota Solo lainnya, seperti bersepeda bersama.

“Kami juga mengadakan Solo Andong Tour di beberapa tempat seperti Desa Wisata Wirun (pembuatan Gamelan) dan beberapa desa wisata di Soloraya. Tidak hanya itu, ada juga jalur untuk bersepeda serta moda transportasi yang unik seperti Sepur Kluthuk Jaladara,” tambah Gembong.

Di sisi lain, Retno Wulandari mengatakan dalam pemasaran pariwisata ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Daya tarik, Aksesibilitas, Persetujuan, Kegiatan. Tidak hanya 4A, digitalisasi juga menjadi poin penting untuk memasarkan dunia pariwisata saat ini dan mengharuskan semua wisatawan yang berkunjung dapat mengunduh Ayo pergi sendiri dimana aplikasi menyajikan data lengkap mengenai pariwisata di kota solo.

“Menurut saya, Solo memiliki sejarah yang kuat dan Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah salah satu peristiwa yang tidak pernah terjadi di Kota Solo. Masih banyak tempat bersejarah lain yang bisa dikunjungi di kota Soloraya, sehingga bisa dikatakan mengunjungi kota Solo akan menjadi batu loncatan bagi wisatawan,” jelas Retno.

Pri Siswanto menambahkan, saat ini tren touring dan travel terus berkembang sejalan dengan tren saat ini. Menurutnya, pembangunan jalan tol dari Solo ke Jogja pasti akan menambah tren wisatawan untuk pindah ke dua kota tersebut.

“Kami memiliki paket dengan pilihan yang berbeda-beda seperti wisata alam, wisata religi, wisata sejarah dan wisata lainnya dengan tujuan tidak hanya di kota Solo tapi juga di sekitar Karanganyar, Sragen, Kartasuro, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali dan daerah lain – daerah lainnya tentunya. , akan lebih nyaman dan akan berbeda jika travel agent menemani wisatawan mengunjungi berbagai destinasi. Oleh karena itu, harus ada “kolaborasi antara hotel dengan travel agent”, jelas Pri.

Selaku penyelenggara, Abdullah Soewarno selaku Pengelola BPC PHRI Kota Surakarta mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan agar para sales/marketing hotel dan restoran dapat mengenal lebih jauh obyek/atraksi wisata di Solo dan sekitarnya.

Pria yang akrab disapa Romo Abdullah ini juga berharap dapat menjelaskan lebih detail kepada setiap wisatawan yang menginap atau mengunjungi objek/atraksi wisata yang akan dikunjunginya.

“Kami ingin mereka setidaknya bisa bercerita, menjelaskan tempat, atau kegiatan dan produk dari suatu objek wisata kepada wisatawan. Oleh karena itu, pada hari kedua, kami telah mengagendakan berbagai kunjungan seperti Museum Keris, Museum Radya Pustaka, Museum Danar Hadi, Pura Mangkunegaran, Keraton Kasunanan, De Tjolomadoe, Keraton Herritage dan Kampung Batik Laweyan,” tutup Abdullah.

Kegiatan ini tentunya menjadi penyemangat bagi perputaran ekonomi dan pariwisata ke depan, mengingat destinasi yang dimiliki Solo Raya sangat lengkap. Tersedia berbagai pilihan untuk memudahkan berwisata di Soloraya dan kami mengajak seluruh anggota masyarakat Soloraya untuk dapat berperan dalam mempromosikan objek/atraksi wisata yang benar-benar kaya akan budaya. (rls)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Back to top button