Tempat Wisata

Candi Plaosan : Harga Tiket, Foto, Lokasi, Fasilitas dan Tempat

Candi Plaosan merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang dapat dikategorikan sebagai candi Budha. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram kuno dan memiliki kemiripan dengan beberapa candi Budha lainnya di Yogyakarta seperti Candi Sari, Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Kalasan.

Secara administratif, Candi Plaosan terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Nama Candi Plaosan sendiri diambil dari tempat ditemukannya situs bersejarah ini yaitu Dukuh Plaosan. Jika Anda mengunjungi Candi Prambanan maka Anda wajib mengunjungi candi ini juga. Karena jaraknya hanya 1 kilometer dari Candi Prambanan dan sekitar 18 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.

Kompleks candi sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Keindahan bangunan candi ini tidak kalah dengan candi Budha lainnya. Dibangun dengan perpaduan arsitektur Hindu dan Budha, objek wisata budaya ini memiliki nilai seni tinggi sehingga menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sejarah Candi Plaosan

Candi Plaosan diyakini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada masa Kerajaan Mataram kuno atau sering disebut Mataram Hindu. Ada kisah romantis di balik pembangunan candi Budha ini. Pura ini dibangun sebagai bukti kecintaan Raja Rakai Pikatan terhadap istrinya Sri Kahulunan.

Menurut prasasti bernama Cri Kahulunan tahun 842 M, disebutkan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan dan mendapat dukungan dari Raja Rakai Pikatan yang merupakan suaminya. Seorang arkeolog bernama De Casparis mengungkapkan, Sri Kahulunan bergelar Pramodhawardani yang diketahui merupakan putri Raja Samarattungga dari Dinasti Syailendra.

Ratu Sri Kahulunan yang masuk agama Budha dari Dinasti Syailendra menikah dengan Raja Rakai Pikatan yang beragama Hindu dari Dinasti Sanjaya. Pernikahan ini menjadi awal bersatunya Rumah Syailendra dan Rumah Sanjaya di Jawa Tengah.

Bersatunya dua dinasti Syailendra dan Sanjaya juga memberikan pengaruh terhadap arsitektur bangunan candi selanjutnya. Perpaduan budaya Hindu dan Buddha memperkaya seni arsitektur dan mempercantik Candi Klaosan.

Baca juga: Candi Kalasan, perpaduan budaya Hindu dan Budha dalam satu candi

Pada tahun 2003, tepatnya bulan Oktober, ditemukan sebuah prasasti tak jauh dari kompleks Candi Plaosan Kidul. Prasasti tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi. Prasasti berukuran 18,5 x 2,2 cm terbuat dari lembaran emas. Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Sansekerta dan menggunakan huruf Jawa Kuno.

Tjahjono Prasodjo, seorang ahli epigrafi yang ditugaskan mempelajari isi prasasti, mengatakan penemuan prasasti ini menjadi bukti kuat bahwa Candi Plaosan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan.

Kompleks Candi Plaosan merupakan kompleks candi yang cukup luas. Dikelilingi parit buatan berukuran 440 x 270 meter. Dipercaya bahwa parit tersebut berfungsi untuk menurunkan air tanah di kompleks candi sehingga membuat tanah menjadi lebih padat.

Candi Plaosan Lor (Utara)

Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul dipisahkan oleh jalan selebar sekitar 20 meter. Saat memasuki kawasan candi, Anda akan melihat dua pasang arca Dwarapala di pintu masuk utara dan selatan. Kedua patung tersebut akan menyambut Anda dan saling berhadapan. Patung Dwarapala dalam bahasa Sansekerta dapat diartikan sebagai penjaga pintu.

Patung tersebut kira-kira berukuran sebesar manusia dewasa. Dalam posisi duduk dengan kaki kanan ditekuk sedangkan kaki kiri ditekuk ke depan. Pada tangan kanan patung arca memegang gada dan tangan kiri berada di atas lutut.

Di halaman utara terdapat teras batu berbentuk persegi yang dikelilingi alas batu. Teras batu konon merupakan tempat meletakkan berbagai sesaji. Selain itu, di situs ini juga terdapat 6 stupa berukuran cukup besar. Ada juga teras serupa di halaman selatan, namun lebih kecil.

Terdapat dua bangunan dua lantai di Kompleks Candi Plaosan Lor yang merupakan candi utama dari kompleks candi ini. Kedua bangunan tersebut dikelilingi pagar batu. Kedua candi induk tersebut mempunyai bentuk yang sama dan dikelilingi oleh 174 candi pembantu.

Candi Perwara ini terdiri dari 58 candi kecil dan 116 stupa, 19 candi berjejer sejajar di sebelah timur. Saat ini terdapat 7 candi yang berjejer di utara dan selatan candi induk. 17 candi lainnya berjejer di depan dua candi utama. Hal yang menarik dari candi ini adalah permukaan teras pada candi induk mempunyai permukaan yang sangat halus.

Sementara itu, terdapat gapura berbentuk Gapura Paduraksa pada pagar batu pelindung candi induk di sisi barat. Gapura tersebut dihiasi rangkaian relief mahkota kecil pada bagian atapnya. Atap gapura berbentuk persegi juga dihiasi mahkota-mahkota kecil.

Bangunan utama Candi Plaosan Lor

Kedua bangunan utama Candi Plaosan Lor berdiri dengan kaki setinggi sekitar 60 cm. Terdapat juga tangga untuk mengakses pintu yang dilengkapi dengan tangga samping. Kedua sisi tangga dihiasi ukiran kepala naga pada bagian dasar tangga. Sedangkan kusen pintunya memiliki relief dengan motif bunga dan sulur.

Dinding kedua candi induk dihiasi relief berbentuk manusia. Relief tersebut berukuran hampir sama dengan manusia dewasa. Relief di bagian selatan candi bergambar laki-laki, sedangkan di bagian utara bergambar perempuan.

Candi induk Candi Plaosan Lor terdiri dari enam ruangan. Tiga kamar berada di lantai dasar dan tiga kamar di lantai dua. Di tengah candi terdapat tiga buah arca Buddha yang duduk berjajar di atas sebuah padmasana. Padmasana berasal dari bahasa Sansekerta yang dapat diartikan sebagai tempat sembahyang. Sayangnya, patung Buddha yang berada di tengah sudah tidak terlihat lagi karena hilang.

Candi Plaosan Kidul (Selatan)

Candi Plaosan Lor dan Kidul hanya dipisahkan oleh jalan selebar sekitar 20 meter. Kondisi kompleks candi ini sangat berbeda dengan kompleks candi Plaosan Lor. Bangunan di Plaosan Lor masih tinggi, sedangkan di Plaosan Kidul hanya terdapat reruntuhan batu yang merupakan bagian dari candi.

Di bagian selatan kompleks candi, hanya tersisa beberapa sub candi yang keindahannya masih dapat disaksikan. Hingga saat ini, rekonstruksi Plaosan Kidul terus dilakukan untuk melestarikan peninggalan sejarah tersebut.

Wisata sejarah

Candi Plaosan merupakan destinasi wisata sejarah yang sangat populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Jika Anda penggemar tempat wisata budaya, maka situs peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini bisa menjadi tujuan Anda selanjutnya. Aksesibilitas yang mudah dari pusat kota dan dekat dengan Candi Prambanan menjadi nilai tambah bagi bangunan kuno ini.

Selain itu, Anda juga akan disuguhkan dengan arsitektur bangunannya, perpaduan budaya Hindu dan Budha yang memberikan kesan tersendiri pada candi ini. Keindahan patung, relief, dan ukiran pada candi ini tidak kalah dengan candi-candi lainnya seperti Candi Prambanan atau Candi Borobudur.

Wisata fotografi

Kompleks Candi Plaosan juga menjadi objek menarik bagi Anda yang mempunyai hobi fotografi. Tak sedikit fotografer yang menjadikan Candi Plaosan sebagai tempat berfoto karena memiliki tempat-tempat tertentu yang mempesona. Kuil ini menjadi favorit para fotografer dan merupakan kuil yang lengkap untuk fotografi.

Baca juga: 58 Tempat Wisata di Jogja Paling Menarik yang Wajib Dikunjungi

Selain itu, pura ini juga sering dijadikan tempat foto prewedding. Tak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tempat ini juga dibangun berdasarkan kisah cinta antara Raja Rakai Pikatan dan Ratu Sri Kahulunan.

Menikmati keindahan alam Candi Plaosan

Kompleks Candi Plaosan tidak hanya menawarkan keindahan budaya pada bangunannya, namun juga pemandangan alam yang indah. Di hadapan Anda terhampar hamparan persawahan hijau di sekitar kompleks candi yang akan memanjakan Anda sejauh mata memandang.

Jika Anda datang saat cuaca cerah, Anda bisa mengagumi keindahan Candi Plaosan dengan latar belakang Gunung Merapi. Pesona candi ini seolah tak ada habisnya. Jika Anda ingin melihat indahnya matahari terbenam dan matahari terbit, pura ini menjadi salah satu objek yang wajib Anda kunjungi.

Jam buka Candi Plaosan dan tiket masuk

Candi Plaosan dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 07.30 hingga 16.30. Kemudian tarif masuk per orang untuk wisatawan dalam/luar negeri sebesar Rp. 5.000,-

Alamat: Jalan Candi Plaosan, Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 57454

TIDAK. Telepon: +62 899-9270-261

Peta lokasi Candi Plaosan

Galeri Foto Candi Plaosan

Candi Plaosan
Keindahan candi
Pintu masuk kuil
Potret di dalam kuil
Bersepeda ke kompleks candi
Sunset di Candi Plaosan

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button