Berita Wisata

Dari mana asal pasir di pantai?

Oleh: David R. Montgomery

ADA Masih banyak lagi pasir pantai yang belum kita ketahui. Ini menampilkan cerita di darat dan perjalanan epik ke laut, karena gunung mengakhiri hidupnya sebagai pasir di pantai.

Seiring waktu, gunung-gunung akan terkikis. Lumpur, pasir, kerikil dan bebatuan yang mereka buang terbawa arus lalu menyatu membentuk sungai. Saat mengalir ke laut, semua sedimen ini hancur dan terkubur dalam versi alami dari kaca batu.

Bebatuan pecah menjadi potongan-potongan kecil, sehingga sebagian besar yang mencapai laut adalah lumpur. Partikel lumpur dan tanah liat ini terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Namun, Anda dapat melihat butiran pasir yang merupakan potongan batu yang lebih besar.

Jika setelah itu Anda pergi ke pantai, coba ambil segenggam pasir dan perhatikan baik-baik. Apakah semua biji-bijian memiliki warna yang sama atau warna pelangi? Apakah mereka tidak beraturan dan bersudut atau halus dan bulat?

Baca Juga: Permintaan Pasir Global Tumbuh 45% di 2060, Berpotensi Rusak Lingkungan

Warna pasir bisa berbeda karena berasal dari mineral yang berbeda, seperti khaki feldspar, kuarsa putih berasap, olivin hijau atau basal hitam. Perpaduan warna pada pasir pantai menunjukkan jenis batuan yang menghasilkannya.

Bentuk butiran pasir juga memberikan petunjuk tentang asal-usulnya. Butir-butir bersudut dari jenis pasir yang sama tidak bergerak sejauh butir-butir bulat yang halus. Di sisi lain, batuan yang lemah terurai menjadi lumpur lebih cepat daripada batuan keras, sehingga pasir cenderung menjadi jenis yang lebih keras yang terurai secara perlahan.

Sekitar sepersepuluh dari suplai sedimen yang mencapai laut adalah pasir. Ukuran partikel ini berkisar dari sekitar setengah milimeter hingga 2 milimeter, atau kira-kira setebal koin. Partikel-partikel ini cukup besar untuk tidak mengalir langsung ke laut dalam.

Namun, pantai ini hanya tempat persinggahan pasir sementara. Ombak besar membawanya ke laut dan ombak yang lebih kecil mendorongnya di sepanjang pantai. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pantai berpasir agar tetap berpasir.

Namun, banyak pantai kekurangan pasir saat ini. Banyak bendungan menjebak pasir yang mengalir di sungai dan menumpuknya di waduk. Secara keseluruhan, aktivitas manusia secara kasar mengurangi separuh jumlah pasir yang seharusnya berakhir di pantai-pantai di seluruh dunia.

Baca Juga: Pasir Pantai Tak Hanya Putih Tapi Ada Pink, Hijau dan Hitam, Apa Penyebabnya?

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button