RADAR BANYUWANGI – Tanaman ini terutama digunakan untuk tanaman hias. Namun, ada beberapa tempat yang membuat bayangan di atasnya. Terutama di bagian pantai timur Tanah Blambangan.
Pohon yang erat kaitannya dengan lambang natal ini merupakan jenis tanaman hias. Kita dapat mengatakan bahwa pohon cemara adalah tanaman hijau abadiyang warna daunnya selalu hijau dan jarang kering atau melorot.
Namun, jika kita melintasi pantai timur Bumi Blambangan, ada beberapa tempat di kawasan tersebut yang ditumbuhi tanaman cemara. Jenis cemara yang ditanam untuk penghijauan kawasan pesisir adalah cemara udang.
Tak heran, ada beberapa kawasan pantai di sisi timur Banyuwangi yang kini dikenal sebagai pantai cemara. Misalnya ada kawasan wisata Pantai Cemara di lingkungan Pantai Rejo, Desa Pakis, Kabupaten Banyuwangi. Ada juga kawasan wisata Pantai Gading Cemara di desa Sukojati, kecamatan Blimbingsari. Pantai Gading Cemara dulunya juga dikenal sebagai Pantai Sengon ketika daerah Sukojati masih menjadi bagian dari kabupaten Kabat.
Sementara itu, ada berbagai jenis cemara. Diantaranya adalah cemara pua, cemara kipas, cemara pensil, cemara norfolk, cemara angin, cemara udang dan jenis lainnya. Namun, jenis pohon cemara yang sering dijumpai adalah cemara kipas, cemara pua-pua dan cemara angin.
Salah satu kolektor tanaman Banyuwangi, Sri Haryati, 58, mengatakan tidak semua jenis pohon cemara bisa dijadikan tanaman penghijauan. “Hanya beberapa jenis cemara yang bisa dijadikan tanaman penghijauan, misalnya cemara kipas,” katanya.
Meski demikian, Sri tidak memungkiri bahwa cemara dapat dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh. Seperti beberapa lokasi wisata di Banyuwangi, mereka mengusung pohon pinus sebagai ikon tempat tersebut.
Menurut Sri, pohon cemara paling cocok dijadikan tanaman hias karena bentuk pohonnya yang mengerucut. “Bentuk pohon cemara bervariasi dan mayoritas mengarah ke atas, sehingga lebih cocok digunakan sebagai tanaman hias,” pungkasnya. (cw4/bay/c1)
Source: news.google.com
