Seorang pengunjung melihat pemotretan yang dipamerkan dalam pameran fotografi Tribute to 5AW, Sabtu (21/1/2023) (Genta Andalas/Bilqis Zehira Ramadhanti Ishak)
Oleh: Bilqis Zehira Ramadhanti Ishak*
“Tuhan menciptakan keindahan untuk mata kita agar hati kita mengikutinya”
Berikut kalimat yang tertulis pada salah satu foto yang dipamerkan dalam pameran foto Tribute to 5AW di Galeri Seni Tempoa, kota Jambi. Melalui foto, seseorang dapat menyampaikan pikiran dan perasaan dengan karya yang enak dipandang. Melalui seni fotografi, fotografer mampu mengungkapkan pengalaman batinnya yang terkandung dalam foto yang diambilnya. Bagi orang yang mampu menginternalisasinya, seni fotografi bisa membuat mereka terkesan.
Begitu pula dengan lembar foto Sakti Alam Watir atau dikenal dengan 5AW yang dipajang apik di pameran Tribute to 5AW. Pameran ini menghadirkan beberapa foto yang menceritakan pengalamannya sebagai seorang fotografer yang mengabadikan banyak momen hingga akhir hayatnya.
Kesan magnetis menyapa pengunjung saat memasuki ruang pamer, seolah membawa mereka kembali ke dimensi kota Jambi bertahun-tahun silam. Jika melihat beberapa foto 5AW, Anda bisa melihat ketertarikannya pada keindahan dan sejarah kota Jambi. Menurut Chudori Senior Reporter Kota Jambi, Sakti banyak menghasilkan foto momen bersejarah di Kota Jambi.
“Ketika karya yang kita hasilkan bisa bermanfaat, bisa membuat kita selalu dikenang. Sakti sangat senang bisa mengambil momen kecil di kota Jambi yang kini menjadi cerita kota Jambi,” kata Chudori di malam Tribute hingga puncak pameran foto 5AW pada Sabtu (21/1/2023).
Beberapa foto yang paling menarik perhatian saya ketika memperhatikan foto yang diambil pada saat pameran adalah foto para nelayan dan anak-anak di tepian Sungai Batanghari, candi Muaro Jambi dan suku Anak Dalam yang sebagian besar mendiami provinsi Jambi. . Mengabadikan sebuah momen memang tidak mudah, namun foto yang ditangkap dengan baik malah terkesan hidup dan mampu menghasilkan cerita tersendiri bagi yang melihatnya.
Pameran Tribute to 5AW diselenggarakan untuk mengapresiasi jurnalis senior dan fotografer profesional Kota Jambi, Sakti Alam Watir yang meninggal dunia pada Juni 2022 yang digelar sejak 31 Desember 2022 hingga 21 Januari 2023. Sakti merupakan salah satu jurnalis yang melanjutkan perjalanan jurnalistiknya di kota Jambi sejak tahun 1992 melalui harian Jambi Mandiri. Ia kemudian menekuni dunia fotografi sejak tahun 2010 dan menggelar pameran fotografi lebih dari 30 kali seumur hidupnya.
Sebanyak 55 karya fotografi dipamerkan dalam pameran ini. Tak hanya menampilkan karya fotografi, pameran ini juga menampilkan karya lukisan dan puisi milik seniman kota Jambi yang masih kerabat Sakti. Selain itu, pameran ini juga menampilkan benda-benda keseharian peninggalan Sakti yang menjadi saksi hidup perjalanan panjangnya, berupa material fotografi, motor klasiknya, topinya, hingga sepatu ikoniknya.
Di puncak pameran foto, banyak pengunjung dan sahabat yang datang ke pameran foto. Ada pertunjukan musik puisi, pertunjukan tutup kepala tengkuluk khas Jambi, dan lelang amal. Menurut seorang pengunjung, Iqbal Dirgantara, pameran foto ini menampilkan banyak foto dengan berbagai makna. “Saat masuk ruang pameran, banyak sekali foto-foto indah dengan background yang menarik. Saya juga banyak mengambil foto di sana karena ada spot-spot foto yang menarik,” kata Iqbal. .
Meski pameran fotonya sudah berlangsung sekarang, karya-karyanya akan selalu hidup di hati masyarakat. Bagi pembaca yang ingin melihat berbagai pameran foto atau karya seni lainnya, khususnya di kota Jambi, Galeri Seni Tempoa merupakan tempat yang rutin menjadi ruang bagi para seniman Jambi untuk mempresentasikan karyanya. . Tidak hanya seni fotografi, tetapi juga seni lukis puisi. Pengunjung dapat mengunjungi Galeri Seni Tempoa selama jam buka, mulai pukul 10.00 hingga 22.00.
*) Penulis adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Source: news.google.com
