Probolinggo –
Sejak cuaca buruk dan ombak besar, puluhan operator wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang gulung tikar. Mulai hari ini, operator telah kembali mengoperasikan lokasi wisata mereka.
Sejak dibuka, wisatawan yang datang untuk snorkeling selalu tenang. Minimnya wisatawan diyakini karena dampak kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat.
Nur Jailani, salah satu operator snorkeling di Pulau Gili Ketapang mengatakan, sejak dibuka, wisatawan yang datang hanya sedikit. Setiap hari operator hanya menerima 2-5 wisatawan.
“Pengunjung wisata snorkeling masih sepi setelah ditutup. Setiap operator masih menerima 2-5 orang,” kata Jaelani, Jumat (1/6/2023).
Minimnya pengunjung tidak terlepas dari ketakutan wisatawan terhadap kondisi cuaca ekstrim yang akan terjadi pada bulan Desember 2022 dan seringnya hujan, sehingga para wisatawan ini memilih untuk menunda snorkeling dan selalu memperhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.
 Snorkeling di Gili Ketapang Probolinggo. (Foto: M Rofiq/ detikJatim) |
“Awal Januari rata-rata setiap hari hampir semua operator, total 17 operator, hanya menerima 2 sampai 5 wisatawan. Ya, karena wisatawan masih takut cuaca buruk,” tambah Jaelani.
Dibanding hari biasa dengan cuaca normal, bahkan di hari biasa atau weekday pengunjung bisa menyelam hingga 50 orang lebih per hari. Sedangkan di akhir pekan, hingga 500 orang bisa datang ke Pulau Gili Ketapang untuk snorkeling.
Seiring dengan cuaca yang kembali normal, gelombang juga kembali normal. Hal ini terlihat dari belakang air laut yang jernih sehingga pemandangan wisatawan dengan jelas melihat panorama alam bawah laut saat snorkeling.
“Cuacanya ombaknya bagus dan air lautnya jernih, diperkirakan di akhir Januari yang juga bertepatan dengan libur Imlek ini, wisata snorkeling pasti akan ramai”, ujar Jaelani.
Simak Video “Nikmati Jernihnya Air Pantai Sambil Snorkling Indramayu”
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/tebal)
Source: news.google.com
