Berita Wisata

Kesaksian wisatawan di kapal karam di Labuan Bajo, minta polisi mengusutnya

Jakarta, CNNIIndonesia

Wisatawan asal Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Khouw Cynthia Josephine Kosasih (26) berharap Polres Manggarai Barat mengusut tuntas kejadian kapal wisata Tiana yang tenggelam di perairan Batu Tiga, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tenggelam ini agar nama Labuan Bajo tidak tercoreng, karena saya baru mengetahui bahwa ini adalah kapal kedua yang tenggelam sebelumnya”, kata Cynthia kepada wartawan di luar Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, Sabtu. . (21/1) malam seperti dilansir dari Termasuk antara.

Kapal KLM Tiana ditemukan terbalik pada pukul 14.30 WITA di sekitar perairan Batu Tiga. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 10 turis asing serta Cynthia dan tiga anggota keluarganya yang merupakan turis lokal.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Ia mengaku kaget saat mengetahui kapal yang mereka tumpangi adalah kapal yang mengalami kecelakaan kapal dan tenggelam setahun yang lalu.

Cynthia juga meminta Polres Manggarai Barat dan pemangku kepentingan lainnya mengusut tuntas kejadian tenggelam yang dialaminya.

Menurutnya, latar belakang kapal harus diperiksa dengan baik agar para wisatawan tidak terluka dan mengalami kejadian seperti ini.

Pergantian kapal secara tiba-tiba

Cynthia menjelaskan, rombongannya telah memesan perjalanan wisata ke Labuan Bajo melalui CV Wisata Alam Mandiri yang menjanjikan akan menaiki kapal bernama Nadia dengan kamar utama dan kamar tidur. pribadi.

Namun begitu sampai di dermaga Labuan Bajo, mereka diantar ke kapal lain, yaitu kapal Tiana. Beberapa turis mancanegara juga mengalami pergantian kapal secara mendadak.

“Awak kabin bilang kapal Tiana lebih baru dari Nadia, jadi kamu aman di sini. Jadi saya pikir saya akan berlibur, jadi itu yang saya maksud,” ujarnya.

Pada pelayaran hari kedua di hari Sabtu, setelah menempuh perjalanan dari Pulau Komodo menuju Manta Point, kapal membelok ke kiri dengan posisi pintu di sebelah kanan dan miring ke atas.

Dia mengatakan kacanya pecah dan semua harta miliknya hilang.

“Ibuku tidak bisa berenang, dalam tidurnya dia tiba-tiba masuk ke air. Jadi ayahku membantunya. Tapi kakinya terluka. Sekarang ayah harus dioperasi,” katanya sedih.

Alat keamanan

Ia meminta polisi mengusut tuntas kejadian tersebut karena tidak ada palu dan rompi pelampung di dalam ruangan. bahkan tidak ada sesi informasi pemandu wisata (Pemandu wisata) pertama untuk menggambarkan keadaan darurat.

“Kalau tidak ingin nama Labuan Bajo tercoreng, ayo para penggiat wisata jangan beri turis seperti ini. Salam sukses.

Kini Cynthia bersama ibu dan adiknya berada di RS Siloam Labuan Bajo. Ayahnya mengalami cedera tendon, sehingga harus menjalani operasi di rumah sakit.

Sementara itu, Miras Imanzhanov (48) asal Kazakhstan mengaku kehilangan semua harta miliknya setelah kejadian naas itu.

“Katanya biro perjalanan akan mengurus kepulangan kami ke Bali tanpa paspor. Kami tunggu kabarnya,” ujar pria sapaan akrabnya itu. blogger perjalanan itu.

Sebelumnya, Koordinator SAR Manggarai Barat Eddy menjelaskan, evakuasi korban tenggelam dilakukan sebanyak dua kali.

Menurut informasi yang didapat, kapal tersebut terbalik akibat angin kencang saat melintasi alur tersebut.

“Tidak ada korban jiwa. Tapi ada dua yang luka-luka,” kata Eddy.

Tim SAR Gabungan terdiri dari Kantor Pos SAR Manggarai Barat, Mapolres Manggarai Barat, Lanal Labuan Bajo dan KKP Labuan Bajo.

(antara/anak)

[Gambas:Video CNN]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button