Berita Wisata

Mantan menteri Pantai Gading kembali setelah 11 tahun di pengasingan

Jakarta, IDN Times – Mantan Menteri Pemuda Pantai Gading, Charles Blé Goude, kembali ke negaranya pada Sabtu (26/11/2022) setelah 11 tahun di pengasingan. Dia adalah sekutu dekat mantan Presiden Laurent Gbagbo.

Ble Goude adalah salah satu tokoh yang dituduh terlibat dalam kekerasan pascapemilu 2010, di mana ia menghadapi dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Dia kemudian dibebaskan pada 2019.

1. Comeback disambut ribuan pendukung

Meluncurkan Perancis 24, Blé Goudé tiba di bandara Abidjan dengan penerbangan komersial dari Ghana. Blé Goudé berterima kasih kepada otoritas Pantai Gading karena memfasilitasi kepulangannya dan akan mendukung proses perdamaian.

“Saya tidak berhasil, saya datang ke sini untuk selamanya. Pemimpin Anda telah tiba. Anda bukan lagi yatim piatu,” katanya.

Kepulangannya disambut ribuan pendukung, termasuk istri Gbagbo, Simone.

“Kami sangat bersemangat, kami telah menunggu begitu lama. Kami memiliki negara untuk dibangun dengan energi Anda, saya yakin Anda akan memainkan peran Anda bersama kami,” kata Simone.

Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mencari rekonsiliasi nasional dengan memaafkan pendahulunya Gbagbo dan rekan-rekannya.

Baca juga: Usai Inggris, Pantai Gading Kini Tarik Pasukan Perdamaian dari Mali

2. Dituduh menghasut kekerasan pasca pemilu

Mantan menteri Pantai Gading kembali setelah 11 tahun di pengasingan di GhanaIlustrasi pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Lanjutkan membaca artikel di bawah ini

Pilihan Editor

Meluncurkan Pers terkaitselain mantan menteri era Gbabgo, Ble Goude juga merupakan pemimpin Young Patriots, sebuah organisasi pemuda pro-pemerintah yang dianggap oleh banyak orang sebagai milisi.

Patriot Muda terlibat dalam kekerasan pasca pemilu pada 2010 setelah Gbagbo melawan kekalahan dari Ouattara, yang saat ini memimpin pemerintahan. Kekerasan itu menewaskan lebih dari 3.000 orang.

Kelompok tersebut menciptakan iklim teror, mendirikan barikade dan pos pemeriksaan untuk mengidentifikasi pendukung Ouattara sebagai musuh negara. Karena Ouattara berasal dari utara dan sebagian keluarganya berasal dari Burkina Faso, mereka yang bernama utara, serta imigran dari negara tetangga menjadi sasaran kekerasan.

Sampai Gbagbo digulingkan dari kekuasaan pada April 2011, Ble Goude mengadakan rapat umum rutin dan menggunakan retorika xenofobia yang semakin meningkat. Banyak yang percaya bahwa tindakan ini menghasut para pendukungnya untuk melakukan kekerasan.

“Bisakah Anda menunjukkan video, atau audio, di mana saya meminta pemuda Pantai Gading untuk menyakiti orang asing? Ini adalah kebohongan vulgar yang saya bantah. Itu tidak benar,” kata Ble Goude dalam pernyataan tahun 2012, menyangkal tuduhan menghasut kekerasan.

3. Bebas biaya ICC

Mantan menteri Pantai Gading kembali setelah 11 tahun di pengasingan di GhanaIlustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/Daniel_B_photos)

Dituduh menghasut kekerasan, Ble Goude ditangkap dan memutuskan untuk melarikan diri dari negara itu. Dia ditangkap pada 2013 di Ghana setelah hampir dua tahun bersembunyi, kemudian diekstradisi ke ICC.

Pada tahun 2019, ICC memutuskan untuk membebaskan Ble Goude serta Gbagbo dari tanggung jawab atas kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan penganiayaan setelah pemilihan yang disengketakan. Kasus tersebut dibatalkan setelah hakim memutuskan bahwa jaksa telah gagal membuktikan kesalahannya dan hakim banding menguatkan pembebasan tersebut.

Setelah dibebaskan, Ble Goude meminta ganti rugi finansial, mengaku sebagai korban kasus hukum yang salah. Namun hakim ICC menolak permintaan tersebut awal tahun ini.

Gbagbo yang juga bebas biaya kembali ke Pantai Gading lebih awal, yakni tahun lalu.

Baca juga: Kecam Mali, Pantai Gading bantah tentaranya berniat kudeta

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform menulis. Semua karya tulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button