Berita Wisata

Menikmati tepi danau di Kota Baru Parahyangan, sebuah jam pasir kuno menjadi daya tarik wisata

SEBUAH Danau yang dikelilingi tebing-tebing tinggi yang dipenuhi tanaman hijau dan rerumputan di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini begitu asri dan enak dipandang.

Di tengah danau, Anda bisa melihat perahu cantik dengan ornamen ala Jepang yang membawa sejumlah pengunjung sambil menikmati pemandangan indah dan hamparan air jernih di objek wisata bernama “Pinggir Danau”.

Di balik segala keindahannya, siapa sangka objek wisata ini awalnya hanyalah sebuah tambang pasir, kemudian setelah tidak berfungsi, berubah menjadi sebuah danau buatan yang dilengkapi dengan restoran dan berbagai fasilitas.

Suasana objek wisata tepi danau di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBBSuasana objek wisata tepi danau di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB (Tribune Jabar/Hilman Kamaludin)

Dengan adanya restoran di objek wisata Lakeside, wisatawan dapat menikmati keindahan danau sambil minum kopi dan bercengkerama dengan keluarga dan tentunya dapat berswafoto dengan background danau dan tebing.

“Suasananya enak dipandang karena airnya jernih dan ada tebing tinggi yang sangat indah,” kata Bayu Rohman (30), pengunjung asal Bandung, beberapa hari lalu.

Baca juga: Situ Ciburuy Direvitalisasi, Kang Emil Berharap Bisa Jadi Rest Area Nyaman Lagi

Di objek wisata ini, Bayu menikmati pemandangan dari tengah danau menggunakan perahu, kemudian setelah bosan ia menuju ke tepian untuk menikmati keindahannya sambil duduk santai ditemani segelas kopi.

“Di sini (restoran) juga diuntungkan, bisa menikmati keindahan danau sambil minum kopi dan menyantap berbagai menu enak,” ujarnya.

Baca Juga: Jembatan Terapung Bucin, Spot Foto Instagramable Menghadap Danau Saguling

Pengelola objek wisata tepi danau Ryan Brasali mengatakan, danau itu awalnya digali dengan pasir, kemudian digali hingga kedalaman 17 meter dan akhirnya muncul mata air hingga air memenuhi Bumi.

“Setelah digali airnya naik menjadi telaga, sehingga keberadaan tepian telaga itu ditambah dengan fasilitas yang ada di Kota Baru Parahyangan,” kata Direktur PT Bela Putra Intiland.

Baca juga: Situ Cipanten Majalengka Semakin Ramai Didatangi Wisatawan, Pengunjung Bisa Melihat Air Telaga Dua Warna

Meski sudah mengubah lubang pasir tua menjadi danau, Ryan memastikan tidak merusak lingkungan, namun pihaknya merevitalisasi penggalian tersebut menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Dari sisi tenaga kerja juga sudah banyak terserap dan kami memihak warga sekitar. Saya yakin akan berkembang karena akses ke sini cukup mudah dan tahun depan akan ada kereta cepat yang ditempatkan di Padalarang, di sini hanya 1 kilometer,” kata Ryan.

Baca Juga: Mendaki Cimarias Menikmati Sejuknya Angin di Tepi Danau Cekdam di Kebun Jeruk Suharto

Apalagi pihaknya yakin Lakeside ini akan berkembang seperti di kawasan perkotaan baru Parahyangan yang notabene merupakan kota dengan berbagai macam fasilitas dalam satu kawasan.

“Jadi direncanakan jadi objek wisata karena Kota Baru Parahyangan itu kota kan. Jadi fungsinya bermacam-macam, ada tempat tinggal, niaga dari bisnis, pariwisata, salah satunya ini (tepi danau),” ujarnya. .

Baca Juga: Pesona Telaga Sanghyang Heuleut Purba Gagal Dongkrak Wisatawan Saat Libur Sekolah

Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan danau tidak perlu mengeluarkan banyak biaya karena tiket masuk objek wisata ini hanya dikenakan biaya Rp 20.000 dengan jam buka mulai pukul 09:00 hingga 20:30. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button