Berita Wisata

Menjaga alam, sejumlah mahasiswa diajak berpartisipasi dalam konservasi terumbu karang

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Malleum Iustitiae Institute dan Jaladharma Diving Club melakukan kegiatan konservasi terumbu karang di pesisir Tulamben, Kab. Karang Asem, Bali dari 14 hingga 17 November 2022.

Pendiri Malleum Iustitiae Institute, Efatha Filomeno Borromeu Duarte mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian ekosistem laut Pulau Bali.

“Kegiatan konservasi terumbu karang di Tulamben merupakan wujud nyata kepedulian kami untuk menjaga dan melestarikan keindahan alam biota laut Bali,” kata Efatha, berdasarkan keterangan, Sabtu (19/11/2022).

Apalagi, berdasarkan data statistik lingkungan tahun 2021, luas kawasan konservasi terumbu karang di Bali mencapai 977 hektare sehingga harus dilestarikan.

Baca Juga: Ungkap Motif Keluarga Terbunuh di Kalideres, Polisi Sarankan Bentuk Tim Etnolegal

“Tentunya ini harus kita lestarikan bersama untuk menjaga ekosistem biota laut sekaligus manfaat ekonomi bagi pariwisata di Bali,” kata Efatha.

Dosen Universitas Udayana ini juga mencontohkan adanya penguatan pemahaman peserta dengan memberikan materi pengenalan terumbu karang dan konservasi terumbu karang.

Efatha menjelaskan materi yang diberikan oleh instruktur profesional terkait pentingnya terumbu karang sebagai bentuk pelestarian ekosistem laut.

Baca Juga: Kesedihan Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Tak Terbendung Saat Berkunjung ke Mabes Polri

“Kita tahu bahwa terumbu karang merupakan salah satu penghasil oksigen di lautan dan menjadi tempat berlindung bagi biota laut lainnya, sehingga penting untuk menjaganya sebaik mungkin,” ujar Efatha.

Presiden Jaladharma Diving Club (JDC) Suyanto Nawawi mengungkapkan, kegiatan konservasi terumbu karang ini berlangsung secara langsung dengan tujuan mengembangkan perekonomian masyarakat.

“Potensi pertumbuhan terumbu karang merupakan salah satu potensi penggerak perekonomian masyarakat sebagai daerah tujuan wisata di Tulamben,” jelas Suyanto.

Selain itu, potensi alam bawah laut Tulamben telah meninggalkan peninggalan Perang Dunia II yang dapat menarik wisatawan, seperti tempat menyelam untuk bangkai kapal USS Liberty milik AS yang tenggelam.

“Tim JDC mengajak peserta untuk menyelam selain menikmati keindahan bawah laut Tulamben sekaligus berlatih dengan ikut menanam terumbu karang,” ujarnya.

“Kami fokus pada upaya terbaik untuk menjaga dan melindungi terumbu karang karena seperti yang kita ketahui terumbu karang menyumbang hingga 80% oksigen di bumi,” kata Suyanto.

Peserta kegiatan konservasi terumbu karang ini merupakan mahasiswa dari berbagai daerah seperti NTT, Papua, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dari perguruan tinggi di Bali.

Baca selengkapnya tentang Wartakotalive.com di Google News.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button