Berita Wisata

Menyejukkan keramaian di daerah dingin

Oleh: Husaini Algayoni*

Bagaimana pendapat warga Bener Meriah tentang daerahnya yang berulang tahun ke-19? Mungkin banyak perasaan yang ingin disampaikan oleh penduduk distrik dingin ini kepada para pemimpin dan wakil rakyat.

Kabupaten Bener Meriah merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah (Takenon) berdasarkan UU No. 41 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Aceh dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 7 Januari 2004.(

Sejak awal berdirinya, Bener Meriah telah memiliki beberapa kepala daerah mengikuti Pemilihan Umum (pilkada), pemungutan suara Pelaksana Tugas (Plt), dan menjelang Pemilu 2024 yang digelar dengan tema politik Bener Meriah. tahun dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Drs. Haili Yoga, M.Si yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bener Meriah.

Kabupaten Bener Meriah telah melihat perkembangan dan kemajuan di beberapa daerah yang telah diapresiasi oleh masyarakat, hal tersebut patut kita syukuri. Di sisi lain, sektor-sektor yang mendesak juga harus menjadi cerminan lingkungan di hari jadi ke-19 ini sebagai bahan refleksi konstruktif untuk menata lingkungan yang lebih maju dan berkembang ke depan.

Berikut ini penulis uraikan beberapa isu yang terus menghantui Bener Meriah, di antara kontroversi yang hangat diperdebatkan adalah cerita politik. Pakar politik, ahli retorika, dan pakar dari segala jenis berkumpul di sekitar meja dengan secangkir kopi. Berita politik juga enak sekali, terkadang bernuansa komedi politik, enak didengar dan asyik untuk ditonton kembali.

Bupati sebagai pimpinan senior sempat menjadi sorotan beberapa tahun lalu, bagaimana tidak! Sebaliknya, ia harus berurusan dengan orang-orang yang berurusan dengan aparat penegak hukum sendiri. Apalagi, ada juga perselisihan antara bupati dan bupati yang sebelumnya romantis saat kampanye.

Selain itu, kabar yang sangat miris untuk didengar adalah kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Darwati A Gani juga angkat bicara soal kekerasan seksual di Bener Meriah. Darwati yang fokus pada isu perlindungan anak dan perempuan di Aceh mengaku prihatin dengan meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Bener Meriah.

“Kasus kekerasan seksual terhadap anak merupakan kejahatan luar biasa terhadap kemanusiaan,” katanya, ingin agar pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Aceh dihukum penjara dan pemukulan, kata Darwati A Gani. (Wabah, 02/5/2021).

Dari sudut pandang suku Gayo, anak perempuan ibarat perhiasan emas, harta yang paling berharga, istimewa untuk membawa keceriaan dan kebahagiaan bagi keluarga, terutama anak bungsu (bahasa Gayo: Bensu). Putri bungsu diperankan dalam lagu Gayo ‘Bensu’ yang dinyanyikan Bina gubahan Banta Cut Winar.

Ipak le bensu, kao si merebensu o. Labu mungemeken belo i telege. Jubah ini adalah kembang sulam sulam. Lelang mujangko uah ni ungke. Wo…wo…bensu. Uwo bensu ipak si bensu. Bantal nome ulu ken ules ini. Ken ules no.

Kedudukan wanita dimuliakan dalam Islam dan juga dalam suku Gayo, tidak hanya di Gayo; daerah lain di Indonesia, anak perempuan juga dimuliakan. Tapi keberadaan gadis-gadis itu tampaknya jauh dari aman selama pemangsa seksual bebas berkeliaran, dan anehnya, setiap kali ada kekerasan seksual di iklim dingin ini, sepertinya tidak ada masalah.

Kemudian kita lihat dunia pertanian yang merupakan pekerjaan sebagian besar orang, sekalipun berstatus PNS dan PNS; Petani masih menjadi urat nadi masyarakat. Anehnya, dunia yang bahagia cenderung tidak berpihak pada petani. Keringat petani kadang tak dihargai, air mata petani tak lagi mengalir karena sudah terbiasa dengan kerasnya hidup.

Distrik kopi yang benar-benar bahagia

Dari Kabupaten Bireuen menuju Kabupaten Bener Meriah di perbatasan antara kedua kabupaten tersebut, kita akan disambut oleh pintu bertuliskan Selamat Datang di Kabupaten Kopi. Penetapan Kabupaten Kopi diperkuat dengan Surat Keterangan Asal Kopi Gayo terkait paten yang dikeluarkan pada HUT ke-77 RI oleh Kementerian Perdagangan RI. (Benermeriahkab.go.id.)

Bener Meriah dengan kekayaan alam yang melimpah, pemandangan alam yang eksotik, pegunungan yang indah, hamparan hijau pohon pinus, dingin diselimuti kabut, tanah hitam yang subur tumbuh berbagai macam tumbuhan. Pohon kopi menghasilkan kuncup bunga putih yang indah, buah merah muda, aroma dan rasa yang khas, dan kemiripan dengan kopi Gayo menyerupai pengantin kopi.

Bagi masyarakat Gayo, kopi adalah nafas kehidupan, secangkir harapan dan juga nafas cinta. Jika harga kopi di harga normal, maka masyarakat bisa menikmati panen di bulan November dan Desember dengan senyum bahagia dan bisa merayakan festival pacuan kuda yang populer dengan suka cita. Dari sinilah harapan masyarakat Bener Meriah agar pemerintah daerah menjaga harga kopi tetap stabil dan normal.

Kopi juga merupakan ekowisata bagi dunia pariwisata dan memperkenalkan kepada dunia luar bahwa Bener Meriah adalah penghasil kopi terbaik dengan aroma dan rasa yang khas, selain itu alam yang eksotik dan dingin mendukung Bener Meriah sebagai wisata alam. . Namun hingga usia 19 tahun, sektor pariwisata tidak berkembang dan perkembangannya hanya setengah-setengah.

Berkaca pada ulang tahun Bener Meriah yang ke-19 dari perspektif kekinian, penulis berpendapat Bener Meriah masih perlu memperbaiki kehidupannya, terutama kehidupan petani dan melindungi anak perempuan dari kejahatan seksual. Menempatkan hati dan pikiran untuk membangun kawasan yang lebih maju, berkembang dan modern. Untuk menjaga hiruk pikuk di kawasan dingin ini tetap sejuk dan menikmati dinginnya sebagai anugerah yang sangat disayang dari Tuhan.

Dalam hal rekonstruksi Bener Meriah, kita bercermin pada pemikiran Muhammad Iqbal, seorang pemikir dari Pakistan yang umur umat Islamnya sedang merosot, pada saat itu umat Islam hidup secara statis dan fatalistik. Iqbal menyadarkan umat Islam dari ketertinggalan, tidak bergairah, tidak kreatif, fatalistik menuju kehidupan yang dinamis dan kreatif, serta membawa energi positif dalam meningkatkan kualitas hidup umat Islam.

Selama Anda masih dalam cara berpikir yang sempit, statis, tidak kreatif, zona tersebut tidak akan berkembang. Sebaliknya, kreatif, dinamis dan benar-benar menunjukkan hati dalam membangun Bener Meriah akan membawa Kabupaten Kopi ini menuju gerbang kejayaan dan kemakmuran.

Selamat ulang tahun ke 19 Bener Meriah (HUT) pembangunan pertanian dan pariwisata Bener Meriah Belangi.[]

*Penulis: Kolumnis Gayo

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button