Berita Wisata

MRT Jakarta Lakukan Studi Kelayakan KA Makassar-Parepare

KA Makassar-Parepare Tahap I Maros-Barru Segmen III diharapkan beroperasi bulan ini untuk penumpang dan barang

Berita Berita Diterbitkan pada 06.10.22: 22:53

MRT Jakarta Lakukan Studi Kelayakan KA Makassar-Parepare Foto: dok. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub

KABARBUGIS.ID – PT Mamminasata Raja Transport bekerja sama dengan PT MRT Jakarta dalam pengembangan moda jalan terpadu di Sulawesi Selatan, termasuk kereta api.

Hasil dari kerjasama ini akan berupa studi kelayakan atau studi kelayakan dan desain tata letak dasar atau BED.

Hal itu diungkapkan Managing Chairman Mamminasata Raja Transport yang mengatakan, kedua pihak akan mengembangkan kerangka kerja sama di bidang jasa konsultansi terkait moda jalan tol di Sulawesi Selatan.

Salah satu alasan memilih MRT Jakarta sebagai mitra adalah pengalaman mengembangkan sistem transportasi kereta api perkotaan di DKI Jakarta.

“Kerja sama ini meliputi pendampingan, pembinaan dan/atau pelatihan pada tahap perencanaan, pengembangan, pengawasan proyek, operasi, pemeliharaan, operasi dan pengembangan usaha”, kata Aprindy dalam keterangan resmi, Kamis (6/10).

Catatan, salah satu angkutan umum baru yang akan tersedia di Sulawesi Selatan adalah Kereta Makassar-Parepare Tahap I Maros Barru Seksi III. Total panjang jalur KA yang akan dioperasikan dalam waktu dekat ini mencapai 67,1 kilometer.

Pembangunan ruas III proyek kereta api ini akan menghubungkan Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros. Sampai akhir semester I-2022. Progres pembangunan jalur KA di Kabupaten Maros sudah mencapai lebih dari 84%, sedangkan di Kabupaten Pangkep sudah mencapai 94%.

Kereta Makassar-Parepare Tahap I Maros-Barru Segmen III diharapkan beroperasi bulan ini untuk penumpang dan barang. Nantinya, penumpang bisa naik kereta ini dari stasiun Barru ke stasiun Marros sejauh 71 km.

Pembangunan segmen III ini penting karena terdapat pembangunan dinding pembatas yang memungkinkan akses dari beberapa sentra produksi menuju pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru. Jalur yang lewat merupakan jalur belok berupa rel tambahan sehingga menjadi cabang dari rel utama.

Jalan pendekat menuju Stasiun Pelabuhan Terpadu Garongkong dibangun sepanjang 4,7 km. Sedangkan bypass ke Tonasa dibangun sepanjang 9,7 km melalui program kerjasama pemerintah-perusahaan atau KPBU.

Sebelumnya, Andi Amanna Gappa, Kepala Pusat Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Kementerian Perhubungan, mengatakan pembangunan jalur kereta api tersebut KA Maros-Barru dapat memaksimalkan potensi wisata di sepanjang jalur tersebut. Beberapa tempat wisata di Maros, Pangkep dan Barru adalah Wisata Hutan Mangrove Dewi Biringkassi, Sirkuit Karaeng Mallombassang dan Air Terjun Maremare.

“Kawasan ini terkenal dengan wisata geopark, pantai dan kulinernya yang berpotensi menarik wisatawan jika dihubungkan dengan kereta api,” kata Gappa.

Proyek pembangunan KA Makassar-Pare-Pare dimenangkan oleh konsorsium yang terdiri dari PT Pembangunan Perumahan, PT Bumi Karsa, PT China Communications Construction Engineering Indonesia dan PT Iroda Mitra pada Februari 2019. Menurut Komite Percepatan Proyek Infrastruktur Prioritas Pasokan (KPPIP) ), nilai investasi proyek ini mencapai Rp 8,25 triliun.

Dalam situs resmi Kementerian Penanaman Modal, pengembalian investasi akan dilakukan dengan skema availability payment sebesar Rp 300 miliar per tahun selama 17 tahun. Proyek KA Maros-Barru akan dilanjutkan ke stasiun Mandai. Pembangunan proyek ini diharapkan akan selesai pada akhir kuartal pertama tahun 2023.

Pada saat yang sama, pemerintah akan menyelesaikan jalur kereta api untuk keperluan logistik, yaitu kereta api Maros-Pangkep-Barru. Jalan ini akan menghubungkan pelabuhan Garongkong dan pabrik Semen Tonasa.

Kereta logistik tersebut dimaksudkan untuk mengangkut beberapa barang, seperti batu bara dan semen. Penyelesaian KA Maros-Pangkep-Barru diharapkan dapat mengembangkan titik ekonomi baru di Sulawesi Selatan.

Pada tahap ketiga, Kementerian Perhubungan akan memperpanjang jalur KA Maros-Barru hingga Pallanro. Alhasil, total panjang KA Maros-Pallanro akan mencapai 110 km. Rute ini diharapkan dapat beroperasi pada kuartal kedua tahun 2024.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat panjang perkeretaapian di Indonesia terus bertambah sejak 2016-2020. Pada 2016, panjang rel nasional mencapai 5,38 juta meter. Panjang rel kereta api di Indonesia kemudian meningkat menjadi 5,57 juta meter pada tahun 2017.

Panjang rel kereta api kembali meningkat menjadi 5,94 juta meter pada 2018. Setahun kemudian, jalur kereta api di Indonesia bertambah menjadi 6,22 juta meter. Panjang rel kereta api juga akan bertambah hingga mencapai 6,32 juta meter pada tahun 2020.

Penulis: Editor

Penerbit: Rudi HR

Source: www.kabarbugis.id

Related Articles

Back to top button