Tempat Wisata

Museum La Pawawoi, museum sejarah peninggalan kerajaan di Bone

Harga tiket: Bebas, Jam beroperasi: 08.00 – 16.00 WITA, Alamat: J L.MH Thamrin No. 9, Manurunge, Kec. Tanete Riattang, Cab.Bones, Sulawesi Selatan.; Map: Periksa lokasinya

Apakah Anda berada di Bone, Sulawesi Selatan? Kemana Saja Kamu? Bagaimana kalau mencoba hal baru dengan mengeksplorasi hal lama? Jawabannya adalah dengan berkunjung ke Museum La Pawawoi yang dikenal sebagai tempat penyimpanan koleksi sejarah kehidupan Kerajaan Bone pada masa itu.

Padahal, bangunan museum yang tampak kuno ini ternyata merupakan bekas bangunan Istana Kerajaan Bone. Bayangkan betapa megah dan kokohnya bangunan tersebut! Belum lagi kumpulan sejarah menarik penuh cerita. Kunjungi museumnya!

Sejarah Museum La Pawawoi

Sejarah Museum La PawawoiFoto oleh Hairuddin Baco di Google Maps

Menurut sejarah, bangunan Museum La Pawawoi dulunya adalah sebuah istana. Tepatnya Istana Kerajaan atau Kerajaan Bone, lebih tepatnya Raja Bone ke-32 – Andi Mappanyukki. Namun sebelumnya, museum ini juga memiliki sejarah yang cukup panjang.

Konon bangunan ini milik Belanda pada tahun 1909. Fungsinya sebagai MULO atau lembaga pendidikan tingkat SMP yang didirikan pada masa penjajahan Belanda untuk mengajarkan sistem Eropa.

Singkat cerita, kekuasaan daerah akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Bone. Saat itu, Raja Bone menjadikan kawasan ini sebagai wilayah istana terbarunya. Namun setelah kemerdekaan dimulai, bangunan tersebut akhirnya diserahkan kepada negara dan diubah menjadi Museum La Pawawoi pada tahun 1971.

Dari mana nama itu berasal? Meski diberikan oleh Raja Bone ke-32, namun nama museum tersebut diambil oleh Raja Bone ke-31. Namanya Raja La Pawawoi Karaeng Sigeri yang diberi status pahlawan nasional di Kabupaten Bone.

Koleksi Museum La Pawawoi

Koleksi Museum La PawawoiFoto oleh Moo. Fakhrul Armas di Google Maps

✦ Lambing atau pernikahan kerajaan

Meski sejarahnya terkait dengan Belanda, koleksi museum lebih fokus pada kerajaan tulang. Yang pertama adalah Lamming atau Pernikahan. Terdapat sebuah area yang didesain menyerupai tempat pernikahan kerajaan pada masa itu.

Museum ini tampak seperti kediaman kerajaan, tempat duduk upacara adat dan pernikahan yang berlangsung di kawasan kerajaan. Pementasannya sendiri cukup mewah yakni didesain dengan bahan kain beludru di atas panggung berbentuk persegi panjang. Yang kemudian dilengkapi dengan bantal, sprei beludru dan kasur empuk.

✦ Replika Mahkota Arung Palakka

Salah satu koleksi terbaiknya adalah replika mahkota Arung Palakka. Mahkota ini memiliki tampilan yang unik dengan bentuk dasar seperti bunga teratai. Lalu ada permata hijau dan putih di atasnya.

Karena bentuknya seperti bunga teratai, mempunyai 8 kuntum daun dan pola garis mengarah ke tengah. Menariknya, bagian bawah mahkota ini berbentuk lingkaran yang dihiasi batu permata berwarna putih.

✦Songkok

Songkok merupakan salah satu atribut pakaian yang dijadikan pakaian sejarah di Sulawesi Selatan. Namun yang dipamerkan di Museum La Pawawoi adalah songkok yang digunakan raja dengan hiasan emas di sekelilingnya. Songkok ini biasanya digunakan dalam upacara pernikahan.

✦ Perlengkapan kerajaan kuno

Masih banyak koleksi perlengkapan kerajaan, media, dan koleksi kerajaan dari periode ini. Salah satunya Bessi Sikoi, cincin, peralatan dapur, dan rambut Arung Palakka. Untuk mengenal koleksinya, pihak museum telah menyediakan kode QR yang dilengkapi audio yang menceritakan kisahnya dengan sangat detail.

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamat Museum La PawawoiFoto oleh Adry_ FS di Google Maps

Jika Anda ingin berkunjung, Anda dapat menemukan Museum La Pawawoi yang bersejarah di Jalan MH Thamrin di Watampone. Anda bisa mampir ke Kabupaten Bone jika ingin melihat sejarah dan cerita negeri ini. Bagaimana cara mencapai tempat wisata?

Sayangnya Kabupaten Bone letaknya cukup jauh dari pusat kota Makassar, begitu pula dengan bandara yang ada di kota ini. Jadi perjalanan menuju museum sejarah ini memakan waktu lebih dari 4 jam.

Sebenarnya banyak sekali jalur yang bisa ditempuh, namun jalur yang direkomendasikan adalah melalui Jl Poros Maros Soppeng. Untuk rute ini Anda hanya perlu mengikuti petunjuk peta online yang menggunakan dua jalur utama, Jl. Poros Maros – Soppeng, Jl. Leppangeng – Poros Watampone. Kemudian lanjutkan perjalanan ke Jl MH Thamrin untuk mencapai objek wisata.

Biaya masuk dan jam buka

Tempat wisata dengan sejarah panjang ini masih menjadi fasilitas umum. Anda tidak memerlukan tiket untuk melihat beragam koleksi museum.

Namun demi keamanan, tidak ada salahnya menambahkan sedikit uang sebagai sumbangan.

Kegiatan yang menarik

Kegiatan di Museum La PawawoiFoto dari Google Street View di Google Maps

1. Menjelajahi Museum La Pawawoi

Mengunjungi museum menghilangkan kebosanan! Cobalah hilangkan stigma tersebut dan kunjungi beberapa museum untuk melihat dan mempelajari hal baru. Menariknya, beberapa museum memiliki koleksi unik. Bahkan mungkin mengejutkan.

Museum La Pawawoi sendiri dikenal sebagai situs bersejarah dan bertempat di bekas bangunan istana Kerajaan Bone. Lebih spesifiknya bekas istana Raja Bone ke-32 yaitu Andi Mappanyukki. Melalui sejarah dan kawasannya Anda dapat melihat betapa uniknya bangunan dan peninggalan yang dilestarikan.

Museum berpenampilan kuno ini sendiri menyimpan lebih dari 331 koleksi barang bersejarah. Koleksinya sebenarnya terbagi menjadi delapan jenis koleksi yang masing-masing memiliki nilai sejarah tersendiri. Anda pasti dapat menyaksikan sejarah lokal saat berkunjung. Yang dengan sendirinya bisa menjadi hal yang menarik.

2. Wisata edukasi untuk anak

Apakah Anda bepergian bersama si kecil? Ajak mereka mengunjungi Museum La Pawawoi. Kesannya membosankan dan tidak ada mainan yang seru. Namun mengunjungi tempat bersejarah bisa menjadi salah satu alternatif pembelajaran.

Bantulah mereka memahami bahwa sejarah kerajaan dan kisah-kisah kuno adalah benar adanya. Kemudian, ajak mereka berkeliling untuk melihat perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Ajak mereka menyaksikan ilmu yang tertanam dalam sejarah agar mereka mencintai tanah air.

3. Ambil foto untuk mengabadikan momen

Beberapa tempat terlihat sangat unik dan indah. Apalagi dengan bangunan kuno dan beberapa koleksi menariknya. Pastinya bisa menjadi objek fotografi yang mengesankan untuk diabadikan.

Tapi ingat! Di beberapa tempat, fotografi mungkin dilarang, terutama di tempat yang terdapat teks sejarah. Selain itu kamu juga bisa berfoto di depan gedung tua Museum La Pawawoi, beberapa ornamennya keren, bahkan di bagian pakaian adatnya!

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Fasilitas Museum La PawawoiFoto oleh Srinivasan Govindan di Google Maps

Fasilitas yang diberikan sangat memadai walaupun standar. Pada dasarnya tempat ini ditujukan untuk menyediakan wisata sejarah dan edukasi. Sarana wisata bagi pelajar dilengkapi dengan papan informasi yang lengkap.

Terdapat pula fasilitas umum berupa lahan parkir yang luas. Sehingga pengunjung baik perorangan maupun rombongan besar dapat berkunjung tanpa perlu khawatir harus parkir di mana. Selain itu, fasilitas umum lainnya seperti ruang toilet dan tempat relaksasi juga tersedia.

Bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang sejarah Kerajaan Bone, pihak museum juga memiliki pemandu. Pemandu membawa pengunjung melewati area tersebut dan menjelaskan cerita, sejarah dan informasi tentang koleksi yang tersedia. Oleh karena itu, kunjungan ke Museum La Pawawoi akan lebih bermakna.

Ingin mengunjungi museum selama berada di Bone? Setidaknya mengunjungi objek wisata sejarah ini bisa menjadi pilihan menarik bagi wisatawan selain mengunjungi pantai dan kawasan wisata modern. Setidaknya Anda bisa mempelajari hal baru dan mempelajari cerita lokal lama!

Source: www.itrip.id

Related Articles

Back to top button