Berita Wisata

Pemuda Loji Sukabumi Ubah Sampah Pesisir Jadi Cuan!

sukabumi

Berbagai jenis sampah berserakan di pesisir Pantai Talanca, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Sampah dikirim dari dua muara sungai Cibutun dan Cimandiri.

Setiap hari laut memuntahkan sampah ke pantai. Hal ini kemudian menggegerkan sejumlah pemuda desa setempat, berawal dari rasa prihatin dengan keadaan timbunan sampah tersebut. Kemudian mereka bergerak untuk mengubah sampah menjadi peti-peti uang rupiah.

Lokasi pantai yang dekat dengan PLTU, mereka mengolah limbah kayu menjadi salah satu solusi untuk Cofiring PLTU Jabar 2 Palabuhanratu. Sebagai penjelasan, cofiring adalah proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau campuran batubara di PLTU.

“Jika kegiatan hari ini adalah mengumpulkan limbah kayu dari pantai dan kemudian mengubahnya menjadi biomassa, hasil ini kami kirimkan ke PLTU Palabuhanratu dan kebetulan mereka membantu kami di lapangan hingga saat ini,” kata Bayu Nugraha, yang akrab disapa Kang. Sabay, di detikJabar, Senin (10/3/2022).

Sabay bukanlah orang sembarangan, namanya dikenal luas terutama di jalanan. Sebelumnya, ia adalah salah satu pemimpin geng motor yang kemudian berubah menjadi ormas. Ia mengajak teman-temannya yang berada di jalanan Sabay kemudian menciptakan mesin yang mengubah limbah kayu menjadi serbuk gergaji atau serbuk gergaji.

“Mesin ini dibuat oleh rekan-rekan yang sudah terbiasa mengerjakan pembuatan mesin dengan bantuan PLTU, mereka membantu kami menjadi mitra pilihan PT Indonesia Power. Malah lebih sibuk mencari uang,” canda Sabay menjelaskan awal mula hijrahnya. perjalanan. .

Sebuah bangunan multi-ruangan berdiri di tengah lapangan dekat pantai, sebuah mesin besar yang digunakan oleh Sabay dan rekan-rekannya untuk memotong kayu yang mereka kumpulkan di pantai. Setiap hari mereka mengumpulkan karung-karung kayu, tanpa perlu dijemur lagi karena sudah dijemur secara alami oleh panasnya terik matahari pantai.

“Bahan bakunya bisa dikatakan tidak terbatas, karena setiap hari laut mengirimkan limbah kayu ini dari pantai kita ke pantai sambil melakukan tindakan pembersihan pantai, pemilihan dan pemilahan sampah yang dapat digunakan. Perlunya PLTU ini untuk serbuk gergaji jadi jauh 150 ton per hari,” kata Sabay.

Tak hanya PLTU, Serbuk Gergaji buatan Sabay juga telah diincar oleh beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang furniture. Bahkan, sebuah perusahaan Eropa sudah bersiap menggunakan serbuk gergaji dari Sabay dan kawan-kawan. Sabay kemudian memutar otak untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Teman sejauh ini masih Nikmati mesin, lebih ramah lingkungan. Mungkin harapan kita ke depan adalah menggunakan energi listrik yang menggunakan panas pantai, misalnya dengan panel surya. Dengan cara ini, kita bisa membuat mesin pencacah kayu dari listrik, kapasitasnya bisa ditingkatkan dengan jumlah hasil yang jauh lebih baik,” kata Sabay.

Aksi Pemuda Loji Menyulam Lautan Sampah di Pantai Jadi Bahan Utama Pembakaran PLTUAksi Pemuda Loji Menyulap lautan sampah di pantai menjadi bahan utama cofiring PLTU Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

“Idealnya ada 4 mesin yang aktif bekerja menangani limbah kayu di Lantai Loji, karena limpahan limbah cukup luar biasa di daerah kami. Harapannya dengan jumlah mesin ini bisa kita maksimalkan di darat, tidak hanya di darat saja. untuk mendapatkan rupiah tetapi juga solusi untuk membersihkan pantai Loji secara terus menerus,” lanjutnya.

Pantai Loji telah menjadi sorotan rutin pada akumulasi sampah di daerah tersebut, beberapa kali program pembersihan pantai telah diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan organisasi nirlaba. Namun, seiring berjalannya waktu, sampah terus berdatangan tanpa terkendali.

“Adapun tumpukan sampah, setiap hari hanyut terbawa ombak. Dua muara mengantarkan berbagai jenis sampah ke pantai, kalau menyalahkan diri sendiri juga bukan solusi tapi kita jadikan berkah Setiap hari kita dikirim limbah kayu. dari hulu ke hilir, jadi setiap hari kami masih bisa berproduksi, artinya bahan baku ini datang sendiri,” kata Sabay.

Dikonfirmasi terpisah, General Manager PT Indonesia Power PLTU Jabar 2 Pelabuhan Ratu Rizqi Priatna membenarkan cerita Sabay, dia mengatakan Sabay dan rekan-rekannya bekerja sebagai mitra angkat PLTU. Bagian dari kepedulian mereka terhadap lingkungan pesisir.

“Mitra sponsor ini awalnya terbentuk karena kekhawatiran akan sampah yang menumpuk di Pantai Loji, akibat kiriman dari dua muara di sekitar pantai. Mereka juga bekerja sama dengan para pemuda BUMDES Loji dan Loji yang peduli dengan kebersihan dan keindahan pantai. pantai,” kata Rizqi saat membenarkan detik Jabar.

Aksi Pemuda Loji Menyulam Lautan Sampah di Pantai Jadi Bahan Utama Pembakaran PLTUAksi Pemuda Loji Menyulap lautan sampah di pantai menjadi bahan utama cofiring PLTU Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Menurut Rizqi, kelompok mitra tersebut kemudian diberi nama PERMADANI (Pengelolaan Pemuda Mandiri Sampah Pantai Loji). Kelompok ini secara rutin mengumpulkan limbah kayu dari Pantai Loji untuk dikumpulkan dan diolah menjadi biomassa berupa serbuk gergaji yang menjadi bahan baku co-firing PLTU Pelabuhan Ratu.

“Sebagai bentuk kepedulian terhadap PLTU Palabuhanratu untuk Pantai Loji, dibangunlah bengkel pengolahan kayu pantai, tidak jauh dari Pantai Loji yang sebagian besar bahan bangunannya bersumber dari FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) dan didedikasikan 1 unit wood crusher. mengolah kayu pantai menjadi biomassa (serbuk gergaji),” jelasnya.

Model kerjasama PT Indonesia Power PLTU Pelabuhan Ratu menjadikan kelompok anak muda ini sebagai mitra pilihan yang kemudian dibantu dengan fasilitas berupa bengkel, unit penghancur kayu, alat keselamatan diri (APD) berupa pakaian kerja. , sarung tangan, kaca mata, masker dan pelatihan pengolahan sampah pantai.

“Semua produk yang dihasilkan oleh mitra unggulan akan dibeli langsung oleh PLTU Pelabuhan Ratu dan digunakan untuk bahan baku Cofiring. Hal ini tentunya akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

(ya/ya)

Source: www.detik.com

Related Articles

Back to top button