Berita Wisata

PLBN Jagoi Babang hampir selesai, apakah infrastruktur pendukungnya sudah siap?

boneka

Pemerintah Kabupaten Bengkayang tengah mempersiapkan berbagai sarana, prasarana dan sumber daya manusia (SDM) jelang selesainya pembangunan Pos Lintas Batas (PLBN) Jagoi Babang. Karena keberadaan zona PLBN seharusnya menciptakan “ekonomi baru” dan meningkatkan lalu lintas dari dan ke Indonesia dan Malaysia.

Sebagai informasi, Jagoi Babang merupakan salah satu kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Letaknya yang berbatasan membuat kawasan yang sedang dibangun PLBN Jagoi Babang.

Dari Pontianak atau pusat pemerintahan provinsi, Jagoi Babang dapat ditempuh dalam waktu 7-9 jam perjalanan. Sedangkan dari pusat kecamatan, Jagoi Babang dapat diakses selama 2-3 jam. Hal ini berbanding terbalik dengan jarak yang lebih dekat ke pusat Kota Serikin, Negara Bagian Sarawak, Malaysia yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit hingga 1,5 jam.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Jarak yang lebih dekat ini juga mendorong sebagian besar masyarakat di Jagoi Babang (dan sekitarnya seperti kecamatan Sewide dan Sidin) untuk lebih sering berbelanja kebutuhan sehari-hari dan berdagang di Pasar Serikin di Malaysia. Apalagi ditambah dengan ikatan kekerabatan suku Dayak Bidayuh yang mayoritas berada di perbatasan kedua negara.

Sementara itu, wisata alam Jagoi Babang di Indonesia disebut-sebut lebih unggul dari yang ada di Malaysia. Ketty, warga Jagoi Babang, mengatakan kondisi alam seperti air terjun dan perbukitan di Jagoi Babang bisa menarik wisatawan dari Malaysia.

Belum lagi adanya wisata budaya berupa gadget (ritual tradisional syukuran pasca panen oleh suku Dayak) yang kerap mendatangkan turis asing, khususnya dari seluruh Malaysia yang merupakan suku sekutu Dayak Bidayuh.

Misalnya, di Jagoi Babang, ada Bung Kupuak, desa adat yang mendapat penghargaan “desa adat terpopuler di Indonesia” oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Lalu ada rumah adat sebujit (yang miniaturnya sudah ada di Taman Mini Indonesia Indah yang mewakili rumah adat Kalimantan Barat) di Siding dengan ritual adat membasuh tengkorak leluhur bernama nyobeng sebujit.

Namun kondisi infrastruktur di sekitar Jagoi Babang masih kurang dan masih dalam tahap pembangunan. Di Sebujit, misalnya, saat tim Boundary detikcom berkunjung, masyarakat hanya memiliki listrik 24 jam selama dua bulan terakhir. Jalan aspal masih setengah jadi dan belum mencapai kawasan wisata budaya yang menarik wisatawan mancanegara.

Ketika datang ke akomodasi, pengunjung tidak punya banyak pilihan. Hanya ada dua asrama di Jagoi Babang dan satu di kecamatan setelah itu, yaitu Sewide. Meski begitu, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis meyakini kehadiran PLBN Jagoi Babang nantinya akan memperluas infrastruktur Jagoi Babang dan sekitarnya.

Pelajari lebih lanjut >>>

Source: finance.detik.com

Related Articles

Back to top button