Berita Wisata

Pulau Tunda, wisata bahari yang mempesona di Banten Utara

Pulau Tunda yang damai bisa menjadi pilihan wisata bahari yang tak jauh dari Jakarta. Nusa yang indah dan kaya pesona berupa pasir putih, berbagai jenis hutan bakau, terumbu karang dan rumput laut akan menyegarkan jiwa kita.

Bagi yang ingin piknik di pulau dekat Jakarta tapi bukan Pulau Seribu, mungkin Pulau Tunda bisa jadi pilihan. Pulau yang terletak di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten ini menurut situs Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki luas 289,79 hektare. .

Pulau ini adalah salah satu yang terbesar dari 17 pulau di wilayah tersebut. Kawasan ini terdiri dari satu desa yaitu Wargasara yang terbagi menjadi dua desa yaitu Desa Timur dan Desa Barat.

Asal usul namanya berasal dari kata “penundaan”, hal ini dikarenakan Pulau Tunda sering dijadikan sebagai tempat transit barang yang akan diangkut dengan kapal laut. Desa ini awalnya bernama Desa Tunda sebelum diubah menjadi Wargasara yang berarti hukum sara.

Berdasarkan data tahun 2012, jumlah penduduk Pulau Tunda mencapai 1.115 jiwa, dari 364 kepala keluarga (KK). Inilah orang-orang yang telah hidup turun-temurun di tempat ini. Namun, mereka berasal dari Kecamatan Pontang, masih di Kabupaten Serang.

Mata pencaharian mereka adalah nelayan (80%), petani (10%) dan lain-lain (10%). Sayangnya, dari jumlah rumah tangga tersebut, sekitar 200 rumah tangga hidup dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Artinya kehidupan nelayan yang menjadi penopang utama tidak memberikan kesejahteraan.

Mereka mencari ikan dengan mengandalkan perahu nelayan tradisional. Jumlah armada yang ada saat ini mencapai 73 kapal. Untuk kapal penangkap ikan dipersenjatai dengan 3 sampai 4 awak kapal. Hasil tangkapan mereka adalah ikan tongkol, bawal, kerapu, dengan produksi skala kecil.

Secara geologis, Pulau Tunda terbentuk akibat aktivitas vulkanik. Bahan pulau berasal dari endapan lava beku. Secara garis besar, pulau ini cukup datar. Topografi daratan hanya 0-3 meter di atas permukaan laut, bagian timur pulau lebih tinggi 1-2 meter dari bagian barat.

Di bagian timur dan selatan pulau tumbuh hutan bakau. Ada beberapa jenis mangrove yang tumbuh di kawasan tersebutBruguiera gymnorrhiza,Ceriops decandra,Rhizophora apiculata,Rhizophora mucronata,Rhizophora stylosa,Sonneratia caseolarisdanXylocarpus granatum.

Secara umum lahan di Pulau Tunda didominasi oleh semak belukar, hanya sekitar 10 hektar lahan yang digunakan sebagai kawasan perumahan dan fasilitas umum. Dalam jumlah terbatas, pulau ini dimanfaatkan untuk hortikultura seperti cabai, terong, bayam, dan tanaman keras lainnya seperti kelapa, sukun, jambu biji, dan lain-lain.

Perairan Pulau Tunda banyak ditumbuhi lamun. Luas total lamun di Pulau Tunda adalah 11,14 hektar, dengan rincian 0,004 hektar jarang, 0,235 hektar sedang, 0,015 hektar padat, dan 10.886 hektar sangat rapat. Berdasarkan kriteria baku Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 200 Tahun 2004, lamun Pulau Tunda termasuk dalam kategori kaya atau sehat.

Baca juga :

Segara Anakan, Pesona Laguna Hutan Mangrove Terbesar di Pulau Jawa

Menurut laporan penelitian Nunung Noer Aziizah, Vincentius P Siregar dan Syamsul Bahri Agus dari Institut Pertanian Bogor (IPB), terdapat lima jenis lamun di tempat ini. Spesies yang dimaksud adalahEnhalus akoroid,Cymodocea rotundata,Cymodoceaserulata,Thalassia hemprichiidanHalophila oval. Setiap jenis memiliki karakteristik yang berbeda.

Menurut prosiding Seminar Nasional Ekosistem Perairan Teluk Lada dan Pulau Tunda Tahun 2017, status ekosistem terumbu karang di utara dan tenggara Pulau Tunda memiliki cakupan karang hidup yang baik. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pulau ini cocok untuk tempat wisata bahari.

Jenis ikan karang hidup yang ditemukan di lokasi pengamatan Pulau Tunda antara lain:Akropori,Ctenactis,Cyphastrea,Echinopora,favia,Favorit,Jamur,Galaksi,Goniaster,Goniopora,Hidropora,Leptoseris,Lobofil,merulin,biara,Montipora,Pachyseris,Pavona,Pektin,Platygyrus,Porit,psammocore,Sandallolit,SeriatoporadanSimfili.

Jenis sarana transportasi di Pulau Tunda meliputi transportasi darat dan transportasi laut. Alat transportasi darat antara lain sepeda motor, sepeda dan gerobak motor. Jalan desa berbentuk cukup muluspaveryang dibangun pada tahun 2008.

Di Pulau Tunda terdapat dua pembangkit yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 35 KW. Selain itu, ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sini.

Sumber air tawar di Pulau Tunda cukup melimpah. Cukup menggali sumur sedalam 1-4 meter dan Anda akan mendapatkan air bersih, segar tanpa rasa payau. Air ini dapat diperoleh sepanjang tahun baik musim hujan maupun musim kemarau.

Bagaimana menuju ke pulau itu

Menuju Pulau Tunda juga tidak sulit. Perjalanan darat dari Jakarta kendaraan diarahkan ke Pelabuhan Karangantu di Kabupaten Serang melalui Tol Jakarta – Merak. Dari pelabuhan Karangantu, menempuh perjalanan laut sejauh 27,8 kilometer menuju dermaga di Pulau Tunda.

Untuk menuju Pulau Tunda, Anda bisa menyewa perahu nelayan yang berfungsi sebagai transportasi wisata selain memancing. Harga sewa perahu hingga 25 penumpang antara 1,5 dan 2 juta rupee per perahu untuk perjalanan ke pulau itu.

Namun, akses kapal termurah ke Pulau Tunda dari Dermaga Karangantu adalah dengan naik kapal Express Tuck. Jadwal kapal ini berangkat pukul 12.00 WIB pada pukul 13.00 WIB dan berangkat dari Pulau Tunda menuju Dermaga Karangantu pada pukul 07.00 WIB.

Jadwal berlayar hanya Senin, Rabu dan Sabtu. Durasi perjalanan adalah 2 jam dengan tiket sekali jalan sebesar 50.000 rupee. Cukup murah untuk menikmati wisata bahari di pulau-pulau yang jauh.

Sesampainya di Pulau Tunda, Anda tidak perlu khawatir untuk mencari penginapan. Warga mulai banyak membuka dirihomestaybeberapa di antaranya bernama Flamboyan, Mangrove, Kinkit, Santigi, Bogem, Nyamplung, Tuzkia, Ketapang, Proteksi, Waruh, Jalar 1 dan 2. Anda juga bisa menyewa rumah berkapasitas 25 orang dengan harga sewa Rp 350 ribu per orang. malam.

Jika ingin lebih personal, bisa memilihcottage pribadiyang letaknya di tepi laut dan jauh dari pemukiman penduduk desa serta dekat dengan laut.Dilengkapi solar pribadi,cottagememiliki tiga kamar tidur ber-AC, kipas angin, dan dapur.

Kalau soal makanan, tidak salah lagi, ada warung yang menjual makanan dengan harga relatif terjangkau, sekitar Rp 25.000 per porsi. Tidak ada restoran akomodasi, di Pulau Tunda tersedia toilet dimana-mana cukup bersih.

Pulau ini memiliki oleh-oleh khas seperti kerupuk ikan, bontot, ikan bakar dan keripik sukun. jerami/I-1

Tempat foto epik hutan bakau saat senja

Negara Pulau Tunda yang luas namun tenang bisa menjadi pelarian dari kebosanan aktivitas kota. Di pulau ini pengunjung bisa melakukannyamelakukan perjalananmenyusuri perkebunan penduduk setempat, melewati semak-semak, dan menyusuri pantai dengan pasir putihnya dan terumbu karang mati yang berserakan.

Areal pohon kelapa yang berbatasan dengan pantai semakin menambah sensasi berwisata ke pulau tropis pribadi. Berinteraksi di pemukiman warga di Desa Wargasara yang berada di utara Pelabuhan Timur dan Barat sambil menikmati aneka jajanan yang dijajakan menjadi pengalaman tersendiri.

Di sisi selatan pesisir Pulau Tunda, khususnya bagian timur, terdapat hutan bakau. Hal ini menarik untuk memperkaya pengetahuan tentang mangrove. Selain itu tumbuhan ini memiliki banyak spesies yang beberapa diantaranya terdapat di pulau tersebut.Bruguiera gymnorrhiza,Ceriops decandra,Rhizophora apiculata,Rhizophora mucronata,Rhizophora stylosa,Sonneratia caseolarisdanXylocarpus granatum.

Setelah puas menjelajah, Anda bisa beristirahat. Bersantai di bawah pohon rindang setelah menjelajahi pulau atau berbaring di tenda Anda. Tempat ini memang terbuka untuk wisatawan yang ingin berkemah sebagai sarana menginap yang ekonomis.

Mengerjakantubatidak perlu repot membawa alat. Beberapa penghuni atau pengelolahomestaymemiliki peralatan snorkeling yang bisa disewa, seharga 50.000 rupee. Dengan peralatan ini anda dapat menikmati keindahan terumbu karang dan biota laut lainnya seperti ikan.

Baca juga :

Resmi Ditahan, Sutradara Berharap Nikita Mirzani Keluar dari Penjara Bercadar

Sebagaimana dipaparkan dalam beberapa penelitian, kondisi terumbu karang Pulau Tunda masih cukup terjaga dari kerusakan. Titik terbaik untuk menikmati pemandangan bawah laut adalah di sebelah barat atau timur pulau.

Jika Anda berlibur di Pulau Tunda, sebaiknya antara Juli dan September. Saat ini, jika beruntung, Anda mungkin melihat sekawanan lumba-lumba. Pemandangan epik ini adalah bonus di perairan ini. Ombak yang tenang selama periode ini memungkinkan wisatawan menikmati pulau dan laut dengan nyaman.

Bagi yang hobi memancing, Pulau Tunda Tunda bisa jadi pilihan. Memancing di pulau ini semakin menyenangkan karena dilengkapi dengan pemandangan laut biru dan pantai dengan pasir putih dan pepohonan hijau yang asri.

Berbagai teknik mancing bisa diterapkan saat mancing di perairan inijiggingturun (memancing bawah). Tetapi teknik yang terakhir lebih sering digunakan karena efisiensi penangkapan ikan. Dengan umpan cumi dan udang dijamin dapat ikan.

Selain itu, ada rumpon di sini untuk ikan hidup dan berlindung. Pada 26 April 1996, presiden kedua Indonesia, Suharto, mengunjungi Pulau Tunda. Saat itu, ia membenamkan 15 unit rumpon atau rumah ikan yang tersebar di selatan Pulau Tunda.

Harapannya, para nelayan di Pulau Tunda tidak perlu jauh-jauh mencari ikan, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya terumbu karang dan menjadikan rumpon sebagai sumber ikan kecil yang akan menarik perhatian ikan predator yang lebih besar. Hal ini pada gilirannya akan berdampak pada kesejahteraan nelayan di Pulau Tunda.

Bagi para penggila foto, beberapa spot di pulau ini menawarkan pemandangan yang epic. Anda bisa memilih foto kapal selam, hutan bakau, dermaga, pohon kelapa dan pasir putih. Titik yang paling menarik untuk foto adalah pohon bakau di tengah perairan. Pengambilan saat senja di sini menghasilkan foto paling epic di Pulau Tunda.

Perpaduan antara pohon bakau dengan langit senja yang jingga dan biru juga bisa menjadi backdrop foto yang spektakuler. Jadi tunggu apalagi, jangan tunda lagi untuk datang ke Pulau Tunda. jerami/I-1


Editor : Ilham Sudrajat

Penulis : Haryo Brono

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button