Berita Wisata

Puluhan mahasiswa Jerman datang ke Banyuwangi untuk belajar Geopark Ijen

Banyuwangi

Sebanyak 12 mahasiswa Jerman tertarik dengan Geopark Ijen Banyuwangi. Mereka berkunjung ke Banyuwangi, untuk memperdalam ilmu Geopark Ijen.

Mereka mengunjungi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Sebanyak 12 mahasiswa Jerman berasal dari Hochchule Heilbronn University Germain.

Mereka mengikuti World Class University yang merupakan salah satu program pengabdian masyarakat multinasional yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga (SIKIA).

Direktur SIKIA Unair Banyuwangi, Prof Dr Soetojo mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah mahasiswa Jerman yang sedang menjalani short course di salah satu perguruan tinggi swasta di Bali.

“Kegiatan ini akan kami laksanakan mulai 30 September 2022 hingga 2 Oktober 2022. Serangkaian kegiatan akademik kelas dunia salah satunya mengunjungi Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Kami juga melibatkan mahasiswa dari SIKIA dan dari Undira,” ujarnya, Minggu (2/10/2022).

Ditambahkan Suciyono, pengelola kegiatan World Class University, kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan Geopark Ijen kepada dunia. Bagi peserta untuk mengetahui lebih jauh tentang Ijen Geopark.

“Mereka kami perkenalkan ke Ijen Geopark. Nanti mereka akan menjadi juru bicara kami di Ijen Geopark. Sebelumnya, Tim Geopark Ijen dari Disbudpar Banyuwangi berbicara tentang Ijen Aspiring UNESCO Global Geopark: lab terbaik untuk mempelajari dinamika perubahan iklim. Mereka pasti akan meningkat pengetahuan mereka tentang Ijen Geopark,” ujarnya.

Sementara itu, kehebohan melonjak saat Ketua Tim Geopark Ijen Banyuwangi Abdillah Baraas menjelaskan Geopark Ijen. Apalagi menyebut destinasi wisata Kawah Ijen. Mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan tentang terbentuknya kawah Ijen. Pasalnya, destinasi wisata Kawah Ijen ini rupanya sudah sangat dikenal dunia, termasuk warga negara Jerman.

“Saya menjelaskan bahwa Geopark Ijen tidak hanya Kawah Ijen. Tetapi juga beberapa tempat yang termasuk dalam Geosites yaitu Kawah Ijen, Ijen Blue Fire, Pantai Watudodol, Pantai Pulau Merah, Pantai Teluk Ijo, Pantai Grajagan, Pantai Pancur dan lain-lain. Kawasan Geopark Ijen juga memiliki beberapa biosite, yaitu Savana Sadengan, Geoforest Erek-erek, Teluk Pangpang, Feoforest Sukamade, Hutan Pelangi dan Kebun Kopi Bondowoso,” jelasnya.

Namun, 12 mahasiswa Jerman itu lebih tertarik dengan blue fire dari kawah Ijen. Cahaya biru ini akan muncul saat hari mulai gelap dan akan mencapai posisi terbaik sekitar pukul 04:00 WIB.

“Saya juga sudah jelaskan tadi bahwa blue fire ini bisa terjadi karena adanya tekanan tinggi sour gas yang menyembur melalui celah-celah di bebatuan sehingga bisa muncul atau terlihat di permukaan,” tambahnya. .

Tidak hanya menjelaskan tentang Ijen Geopark, mereka juga diajak mengunjungi museum di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Di museum ini, para peserta didampingi oleh seorang dosen pembimbing untuk memudahkan pemahaman materi oleh para peserta.

“Di dalam museum, peserta dapat melihat daerah mana saja yang termasuk dalam Ijen Geopark. Peserta juga dijelaskan kembali mengenai lokasi Ijen Geopark dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, peserta juga dapat melihat kumpulan tulisan berupa artikel tentang Geopark Ijen, termasuk jenis – jenis satwa yang dilindungi,” pungkasnya.

Tonton Video “Putri asal Banyuwangi hamil 7 bulan setelah diperkosa teman ibunya yang bertemu”
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/tebal)

Source: www.detik.com

Related Articles

Back to top button