Salah satu wisata kuliner yang wajib Anda coba saat berkunjung ke kota pelajar ini adalah Pengilon Cafe Yogyakarta. Jamuan makan di sini tidak lagi menyuguhkan suasana khas Yogyakarta, namun akulturasi budaya lokal dan modern sangat enak untuk disaksikan.
Pengunjung disuguhi arsitektur unik saat mereka masuk. Perpaduan antara alam dan bangunan semi modern muncul melalui konsep semi outdoor dengan detail furniture yang dominan berwarna coklat. Tidak banyak detail kecil yang dihadirkan, namun mampu memanjakan mata dengan tanaman hias cantik di sekitar ruangan.
Pengilon Cafe memiliki detail tanaman hidup di setiap ruangan, gambar oleh @felycia93
Menikmati hidangan spesialnya dapat ditemukan di situs di J L. Shinta No. 8 Karang Mloko Sariharjo, Sleman. Selain menu lengkap yang mengenyangkan perut, penataan dekorasi outdoor juga memanjakan mata, apalagi jika berkunjung pada sore hari.
Detail tanaman hidup di setiap ruangan
Dengan konsep dominasi outdoor, menghadirkan sedikit ruang bagi Pengilon Cafe Yogyakarta. Pengunjung akan lebih mudah melihat tembok sebagai pembatas antar ruangan daripada pembatas terbatas tempat berteduh. Desain inilah yang menjadi daya tarik mengapa restoran ini selalu ramai dikunjungi pengunjung. Café Pengilon buka setiap hari 12.00-22.00.
Untuk memeriahkan setiap ruang dalam konsep dominasi luar ruangan ini, rangkaian tanaman segar ditambahkan sebagai penyekat. Ditata tidak rapi, setiap bank bebas dan tidak mengikuti desain ruang hidup modern untuk mengatasi kepadatan ruang kota.
Pengilon memiliki tanaman hias yang indah di seluruh ruangan, foto oleh @eva_tunisah
Merasa seperti sedang tidak berada di Yogyakarta, tampilan dan nuansa unik dari restoran ini menampilkan berbagai kreasi dari berbagai daerah. Akrab dengan nuansa alam Yogyakarta saat berada di ruangan yang luas, Anda akan menemukan ciri khas lingkungan Bali saat Anda melangkah sedikit.
Arsitekturnya kurang lebih menyerupai kafe pantai khas Bali. Meja bar panjang yang menjadi fokus para tamu juga mendapat sentuhan western melalui kombinasi ornamen kayu dan nuansa cokelat lainnya.
Sebagai kunci utama keindahan suatu tempat, tanaman tidak hanya dihadirkan pada sudut tertentu saja. Beragam tanaman cantik mengisi ruang secara strategis. Mereka dapat mengatur diri dengan rapi di sudut ruangan, di zona pejalan kaki, di atap, sampai ke meja, tanpa mengganggu hiruk pikuk di sekitar mereka.
Sayuran dan buah-buahan berwarna-warni, gambar oleh @pengilon.id
Perpaduan warna coklat kayu dengan bebatuan yang menjadi dinding pemisah memang bisa menjadi daya tarik tersendiri dari restoran ini. Terlepas dari beragam hidangan yang memanjakan lidah, kenyamanan dan keamanan benar-benar menjamin kepuasan kunjungan Anda.
Menyajikan sayuran dan buah-buahan berwarna-warni
Pengilon Cafe Yogyakarta tidak ingin menampilkan keindahan melalui tampilan dekorasinya secara sembarangan, dan menghadirkan sajian unik yang tidak bisa dipisahkan dari alam. Mengutamakan konsep high balance saat menghidangkan sajian yang disajikan olahan unik dari masing-masing buah dan sayur sehat.
Restoran ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dengan motto “You are what you eat”. Anda menjadi pelaku penuh dari segala sesuatu yang masuk ke perut. Restoran hanya menyajikan makanan berdasarkan permintaan tanpa mengkhawatirkan dampaknya bagi kesehatan.
Dimanjakan dengan arsitektur unik saat Anda masuk, foto oleh @eva_tunisah
Salad warna-warni adalah hidangan utama yang sangat sehat. Hidangan sehat ini terdiri dari nutrisi yang selalu dibutuhkan tubuh. Tidak bisa dibiarkan begitu saja, campuran buah dan sayur sangat perlu dikonsumsi. Tidak ada keraguan tentang itu juga.
Pengilon Cafe Yogyakarta sangat enak dilihat, gambar oleh @ifanrizki
Keren dan banyak spot fotonya bikin tempat ini selalu ramai, pic by @titosuprayoga
Restoran yang dibuka pada Agustus 2020 ini bercirikan tampilan dan penawaran yang unik, sekaligus menawarkan tempat yang aman dan nyaman. Tidak ada alasan untuk meragukan kualitas makanan yang ditawarkan karena daftar makanan di Pengilon Cafe Yogyakarta sangat berkualitas untuk dikonsumsi.
Source: suwatu.com
