Berita Wisata

Temui Dugong Mawar di Pantai Mali, Kabupaten Alor

Laporan wartawan TRIBUNFLORES.COM, Kalau tidak, Nago

TRIBUNFLORES.COM, KALABAHAI-Wisata melihat Pantai Mali dan Dugong merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang ada di Kabupaten Alor. Terletak di Mali, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, lokasi ini dapat diakses dengan sepeda motor dan mobil selama lebih dari satu jam dari kota Kalabahi.

Saat berkunjung ke tempat ini, kita akan disuguhkan sejumlah fasilitas wisata. Mulai dari tempat parkir yang luas, tempat rekreasi, kora-kora, rumah pohon, taman bermain, dan yang tak kalah menarik adalah pemandangan pantai yang memanjakan mata serta wisata observasi Dugong.

Pantai yang indah ini sangat bersih dan terawat. Air lautnya berwarna biru cerah. Dari permukaan laut, wisatawan bisa menyaksikan biota laut dan ikan datang dan pergi di perairan pesisir Mali.

Selain Pantai Mali yang indah, wisatawan bisa mengamati duyung di Kawasan Perairan Selat Pantar (SAP), Kecamatan Kabola yang berjarak sekitar 20 menit dari pesisir Pantai Mali.

Baca juga: Bupati Alor, Amon Djobo Ancam Pecat ASN yang Terlibat Politik Praktis

PANTAI MALIKapal Wisata Pantai Mali menuju Cagar Alam Laut, Selat Pantar, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor pada hari Jum’at 27 Januari 2023 untuk menyaksikan Dugong

Duyung merupakan salah satu dari 35 spesies mamalia laut di Indonesia dan satu-satunya hewan dari ordo Sirenia yang habitatnya tidak terbatas di perairan pantai.

Sebelum pembelian kapal wisata oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, wisatawan menggunakan perahu nelayan untuk menonton dugong. Namun kini wisatawan bisa berkeliling laut dan menyaksikan duyung menggunakan perahu wisata.

TribunFlores.com berkesempatan mengunjungi wisata melihat Dugong, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata menggunakan kapal wisata yang baru diresmikan, pada Jumat 27 Januari 2023.

“Kapal wisata ini berkapasitas delapan orang. Lima penumpang, termasuk 1 pemandu wisata, 1 pelatih dugong dan 1 pengemudi perahu wisata. Perahu ini sudah memenuhi standar pariwisata dan dilengkapi dengan peralatan keselamatan seperti jaket pelampung,” kata Maria, sebagai pemandu wisata.

Baca Juga: Melewatkan 3 Tahun Sebelum Masuk DPO, Anggota Polsek Alor di NTT Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Wisatawan mengamati Dugong, dilarang menyentuh Dugong karena hewan ini dilindungi. Selain itu, wisatawan juga diingatkan untuk tidak bergerak dan membuat keributan saat duyung berada di sekitar perahu.

“Jumlah duyung yang akan kami amati ada 1, namanya Mawar. Lokasi Mawar berada di perairan kawasan konservasi,” kata Onesimus Laa, pawang duyung sambil menunjuk ke sebuah rumah anyaman apung yang berada di kawasan konservasi. daerah.

Saat perahu wisata mendekat, Ones memerintahkan awak kapal untuk mematikan mesin. Secara insting, Ones merasakan Mawar mendekat. Tak lama kemudian, Mawar muncul di sisi kanan perahu.

Sontak para wisatawan heboh dan senang dengan kehadiran Mawar. “Saya dan Mawar punya insting yang sama. Saya merawatnya sejak tahun 1999, setelah tahun 2013 WWF di Alor, saya difasilitasi untuk mengikuti pelatihan Dugong di Bogor,” ujar Ones menceritakan singkat pertemuannya dengan Mawar.

Baca Juga: Pukuli Presiden DPRD Alor, Wakil Presiden DPRD Sebut Cengkeraman Bu Enny Sangat Keras

Menurut Ones, ada tiga duyung di kawasan itu, namun hanya Mawar yang sering muncul dan terbiasa dengan keberadaan manusia. Mawar adalah laki-laki dan Ones baru mengetahuinya setelah kembali dari pelatihan.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button