Keranjang Bali merupakan destinasi wisata terbaru di pulau dewata yang mengusung konsep gaya hidup budaya dan skypark.
Keranjang Bali telah populer di kalangan wisatawan lokal dan internasional sejak dibukanya tur ini pada Mei 2019.
Yang langsung membuat destinasi wisata ini menjadi destinasi wisata populer adalah Keranjang Bali menawarkan wisata budaya yang sangat kompleks.
Padahal konsep utama wisata ini adalah mall.
Tempat wisata di Bali keranjang
Wisata Keranjang Bali memiliki Sky Village dengan 8 tempat wisata. Konsep yang diiklankan di setiap tempat berbeda-beda.
Namun masih ada unsur budaya Bali. Sehingga Anda bisa merasakan kehidupan budaya Bali modern selama berada di destinasi wisata ini.
Di bawah ini daftar tempat wisata Keranjang Bali :
1. Teater Saba
Saba Theatre Spot menampilkan pesona seni pertunjukan Bali. Jenis seni pertunjukan dalam teater ini bukan sekedar seni pertunjukan tradisional. Namun juga menghadirkan seni pertunjukan kreatif hingga modern.
Seni pertunjukan yang dapat disaksikan di teater ini antara lain atraksi pencak silat Bali, lakon Ramayana dan Mahabarata, tari Barong dan lain sebagainya. Pertunjukan seni ini berlangsung setiap hari.
Pengunjung tidak perlu meluangkan waktu sendiri untuk melihat pertunjukan seni di Teater Saba.
Kunjungi juga -> Daftar 25 Rekomendasi Tempat Wisata di Bali.
2. Kursus membatik
Batik, salah satu karya seni yang digunakan saat ini dalam dunia fashion internasional, bisa dipelajari langsung di Himmelsdorf ini.
Jenis batik yang diteliti adalah batik Bali. Jadi mungkin karakter tie-dye berbeda jauh dengan tie-dye pada umumnya yaitu tie-dye Jogja yang sudah banyak dikenal.
Pembelajaran membatik di Kampung Langit sangat detail terutama proses pembuatan batiknya. Prosesnya diawali dengan menggambar pola, canting dan mengeringkan.
Proses pembuatan batik dilakukan langsung oleh wisatawan sendiri. Setelah belajar membatik, hasil karya yang diciptakan dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh dan koleksi khas Bali.
3. Menyenangkan
Tempat ini menjadi spot favorit pengunjung wanita. Karena sebagian besar pengunjung wanita suka bersantai. Terutama wanita karir yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya cukup waktu untuk bersantai.
Spa di Kampung Langit merupakan spa tradisional Bali. Produk spa yang digunakan sebagian besar merupakan olahan tradisional nenek moyang kita yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Kemudian para pengunjung mendapatkan pelayanan istimewa layaknya bangsawan Bali. Dengan menggunakan atribut pakaian adat Bali.
4. Mal
Mall yang ada di Kampung Langit / Keranjang Bali ini cukup berbeda dengan mall wisata lainnya. Karena spot ini tersedia dalam 2 bentuk yaitu konvensional dan online.
Untuk pembelian konvensional bisa menjadi referensi toko oleh-oleh paling recomended se-Bali. Kampung Langit juga menawarkan toko online yang menawarkan pengiriman ke seluruh Indonesia. Jadi, Anda selalu bisa membeli oleh-oleh khas Bali tanpa harus mengunjungi Pulau Dewata terlebih dahulu, cukup dengan mengunjungi website resmi Bali Basket.
Pusat perbelanjaan di The Keranjang Bali menawarkan lebih dari sekedar oleh-oleh khas Bali. Tetapi juga koleksi fashion dan aksesori yang sangat kompleks dari berbagai jenis.
Berbagai jenis oleh-oleh khas Bali tersedia di Kampung Langit Shopping Mall. Kualitas produk sangat terjamin. Dan memiliki kualitas tinggi.
Lihat juga -> Rafting Telaga Waja Bali.
5. Kopi kebon
Para pecinta kopi tidak boleh melewatkan tempat ini ketika berkunjung ke Pulau Dewata. Ada sedikit keistimewaan saat menikmati kopi di Kopi Kebon.
Kopi yang disajikan dalam kopi ini merupakan kopi yang disajikan dengan cara modern. Hiasan latte art dengan karakter berbeda dan gambar yang sangat menarik diletakkan di permukaan kopi.
Produk kopi yang menjadi komponen utama setiap menu kopi berasal dari kebun. Biji kopi yang baru dipetik langsung dari perkebunan kopi digunakan untuk membuat kopi.
6. Paon Loloh
Loloh merupakan minuman tradisional Bali yang masih dianggap sebagai obat herbal hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa Loloh merupakan obat herbal khas Bali. Loloh juga menjadi minuman favorit sebagian besar masyarakat Bali. Minuman ini juga menjadi salah satu daya tarik kuliner yang patut untuk dicoba saat berkunjung ke Bali.
Ceceran jamu Lolo juga sama dengan jamu pada umumnya. Bumbu alami dan bahan lainnya digunakan sebagai bahannya.
Loloh mempunyai tipe yang berbeda-beda. Namun hanya tiga jenis Loloh yang populer yaitu Loloh Cemcem, Bungan Teleng dan Kunyit. Loloh Cemcem jenis ini merupakan minuman yang terbuat dari daun Cemcem.
Tanaman Cemcem sendiri merupakan tanaman yang masih satu jenis dengan Kedondong. Namun pohon cemcem tidak sebesar pohon kedondong.
Pohon Cemcem ini termasuk tanaman yang umurnya pendek. Jadi pohon ini tidak bisa bertahan lama. Pohon ini bisa ditanam dimana saja, baik di pagar rumah maupun di sawah.
Untuk menyiapkan loloh cemcem, gunakan ujung daunnya saja. Rasa minuman Loloh cemcem ini asam dan mirip sekali dengan rasa buah kedondong. Kandungan daun cemcem sangat kaya akan vitamin C.
Ada dua cara menyiapkan loloh cemcem. Mula-mula gunakan saja daun cemcem tambahan tanpa campuran apa pun. Kedua dengan menambahkan bahan lain seperti daun dadap, daun jarak, daun sirih, gula merah, air kelapa muda dan lain-lain.
Jenis Lolo yang kedua adalah Minuman Teleng/Telang yang merupakan minuman yang sangat langka. Karena tidak banyak orang yang menjual bunga tersebut.
Jenis bunga dibedakan menjadi tumbuhan liar dan tanaman merambat. Bunga ini banyak ditemukan di hutan. Ciri khas bunga ini adalah warnanya yang biru cerah.
Jeruk nipis/lemon dan permen batu biasanya ditambahkan saat membuat Loloh dengan bunga telang. Loloh jenis ini menawarkan manfaat yang dibutuhkan meski dengan globalisasi gadget dan smartphone. Meminum Lolo Bunga Teleng dapat mempertajam penglihatan anda.
Jenis loloh yang ketiga adalah loloh kunyit. Cara pembuatan loloh jenis ini hampir sama dengan jamu kunyit asam. Oleh karena itu, sering kali ditambahkan asam saat membuat lolo. Namun loloh kunyit terkadang ditambah dengan ekstrak daun sirih.
Lolo jenis ini sangat direkomendasikan untuk para wanita, khususnya wanita yang sudah menikah. Sebab manfaat Loloh sangat baik untuk kesehatan organ intim wanita.
Kini tempat Paon Loloh di Desa Langit menjadi tempat khusus pembuatan Loloh. Pengunjung juga harus meracik Loloh sendiri.
Proses pembuatan Loloh dijelaskan secara detail. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengolah minuman tradisional ini menjadi sebuah pengalaman baru. Semua bahan dalam campuran Loloh terasa sangat aneh bagi sebagian orang. Hasil persiapannya biasanya bisa Anda nikmati sendiri.
7. Restoran
Terdapat restoran di Keranjang Bali yang menyajikan masakan tradisional. Kebanyakan menu di restoran ini merupakan masakan khas Bali. Olahan makanan ini disajikan secara modern sesuai standar internasional.
Meski menu yang disajikan tradisional, tetap bisa menjadi santapan lezat. Bahkan nuansa menunya sesuai dengan menu khas Eropa. Jadi ketika anda makan di restoran ini anda akan merasakan perpaduan yang cukup unik yaitu perpaduan antara tradisi dan modernitas.
Menu yang disajikan di restoran ini tidak hanya mencakup masakan khas Bali saja. Namun ada juga persiapan dari daerah lain.
Datang juga ke -> Tanjung Benoa Bali.
8. Spot foto yang menarik
Di tempat wisata ini juga terdapat spot foto yang cukup instagramable. Spot fotonya terletak di sebuah ruangan yang dilengkapi dengan interior yang apik. Setiap sudutnya terdapat pemandangan yang instagramable. Tempat ini akan membuat halaman media sosial menjadi lebih menarik, beragam dan berwarna.
Bukan hanya spot foto saja yang bisa dijadikan foto lanskap/background. Namun hampir setiap sudut ruangan di bagian resor wisata ini bisa dijadikan foto pemandangan. Meski Bali Keranjang menjadi destinasi wisata yang sangat populer, namun setiap unggahannya akan mendapat respon positif.
Biaya masuk
Biaya masuk Bali Basket tunduk pada peraturan yang sama sekali berbeda. Besaran HTM menggunakan sistem waktu. Jadi semakin lama Anda menginap di tempat ini, maka semakin mahal pula harga tiket masuknya.
Namun jika dilihat perbandingannya, kategori tiket durasi panjang jauh lebih murah dibandingkan kategori tiket durasi pendek.
Biaya masuk The Basket Bali hadir dalam 4 kategori. Untuk kategori pertama yaitu pengunjung lokal dengan durasi kunjungan 2 jam dikenakan tarif kontribusi sebesar Rp 75.000 per orang.
Kategori kedua adalah pengunjung lokal dengan durasi kunjungan 5 jam. Biaya masuk untuk kategori ini adalah Rp 125.000 per orang.
Kategori 3 dan 4 kini diperuntukkan bagi wisatawan asing. Untuk kunjungan yang berdurasi 2 jam, tarif masuknya sebesar Rp 150.000 per orang.
Dikenakan biaya tiket sebesar Rp 175.000 per orang untuk kunjungan 5 jam.
Baca juga -> Pura Besakih Bali.
jam buka
Destinasi wisata Keranjang Bali buka setiap hari. Jam operasional pada hari biasa (Senin – Kamis) mulai pukul 08.30 WITA hingga pukul 23.00 WITA. Jam operasional hari Jumat dimulai pukul 08.30 WITA dan berakhir pada pukul 00.00 WITA.
Jam buka yang berbeda berlaku pada akhir pekan. Pada hari Sabtu buka mulai pukul 08.00 WITA hingga tengah malam WITA. Namun pada hari Minggu jam bukanya mulai pukul 08.00 WITA hingga 23.00 WITA.
Lokasi
Tempat wisata terbaru di Bali ini tidak hanya memiliki sistem kontribusi tiket masuk yang unik. Namun juga memiliki lokasi/alamat yang unik. Pada dasarnya objek wisata Keranjang Bali hanya memiliki satu alamat.
Namun, memiliki dua pintu masuk khusus destinasi wisata ini. Dengan dua pintu masuk tersebut, Bali Keranjang sepertinya memiliki dua alamat berbeda.
Alamat Bali Basket dan pintu masuk utama yang pertama adalah Jl By Pass Ngurah Rai No. 97, Badung, Bali. Untuk alamat kedua/pintu belakang yang terletak di No. 70-72 Jl Raya Kuta, Badung, Bali.
Kunjungi juga -> Pantai Lovina, matahari terbit terindah dengan penampilan terbaik di Bali.
Hal ini menjadikan The Basket Bali sebagai destinasi wisata terbesar di Pulau Bali. Bahkan tempat wisata yang didirikan Melly Goeslaw dan Anto Hoed ini menjadi destinasi wisata paling kompleks yang ada.
Oleh karena itu, destinasi wisata ini menjadi tempat wisata yang sangat direkomendasikan baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Source: mytrip123.com
