Berita Wisata

Warga Keluhkan Rusaknya Pantai Bondo, Wakil Presiden DPRD Jepara Desak Pemkab Cepat Tangani Abrasi

JEPARA, Lingkarjateng.id – Kerusakan Pantai Bondo di blok Kropak sepanjang hampir 1,2 kilometer telah meresahkan masyarakat pesisir Pantai Bondo. Jika hal ini tidak dikendalikan, pantai perlahan-lahan akan berkurang dan air laut akan menggenangi sebagian pantai.

Sudi Siswanto (57), sebagai tokoh masyarakat dari Dusun Margokerto, Desa Bondo, Kabupaten Bangsri Kabupaten Jepara, mengatakan kerusakan pantai tidak hanya akibat gelombang pasang yang terjadi pada Juli dan Agustus 2022, tetapi disebabkan oleh abrasi pantai. selama 10 tahun terakhir menyebabkan perubahan garis pantai menjadi lautan.

“Selama 10 tahun terakhir, abrasi terus terjadi. Setidaknya lebih dari 30 meter daratan yang berubah menjadi lautan lebih dari satu kilometer,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Nuriharjo (55), seorang petani dan ketua RW di Dusun Margokerto, yang khawatir jika abrasi dibiarkan, pantai perlahan berkurang dan air laut akan tergenang.

Dikatakannya, jika perbaikan tidak segera dilakukan, air laut akan terus masuk ke persawahan saat musim hujan sehingga menimbulkan gelombang tinggi dan gelombang pasang. Selain itu, ia juga khawatir jika musim kemarau tiba, akan terjadi intrusi air laut yang masuk ke sumur warga.

“Yang berbahaya jika air laut sampai ke pemukiman, dikhawatirkan akan terjadi intrusi air laut ke sumur warga pada musim kemarau,” ujarnya.

Menanggapi aduan tersebut, Wakil Presiden Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara, Junarso, yang datang ke lokasi untuk meninjau lokasi, mengungkapkan keprihatinannya. Politisi Partai PDI-P ini meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dan PLTU Tanjung Jati B segera berkoordinasi.

“Berdasarkan informasi dari warga sekitar, kerusakan juga diduga akibat dampak perubahan arus gelombang akibat pembangunan PLTU Tanjung Jati B, bukan hanya karena pencurian. Oleh karena itu, penggunaan dana CSR untuk PLTU Tanjung Jati B sangat relevan,” kata Junarso saat mengunjungi lokasi Blok Kropak, Dusun Margokerto, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

Menurut Junarso, lokasi kerusakan yang terjadi di dekat PLTU Tanjung Jati B tidak boleh berlangsung lama. Karena yang akan dirugikan adalah warga sekitar dan juga kerusakan lingkungan. Kerusakan di pesisir pantai tidak hanya membuat 100 hektar areal pertanian menjadi puso (tidak membuahkan hasil, catatan redaksi), tetapi lingkungan pemukiman juga terancam.

“Oleh karena itu, pantai yang ambruk itu panjangnya sekitar 150 meter, sedangkan untuk sekitar 1.000 meter kondisi pantai sangat-sangat kritis. Dengan kondisi ini, harus segera ditangani sebelum datangnya musim hujan, karena jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan gelombang pasang masuk dan membanjiri persawahan karena sudah tidak ada pembatas lagi,” jelasnya.

Pihaknya berjanji akan segera menyampaikan hasil kunjungan dan keluhan warga setempat kepada Pj Bupati Jepara. “Harapan kami ada tindak lanjut perbaikan,” pungkas Junarso. (Jaringan Lingkar | Muslichul Basid – Quran Lingkar)

Source: lingkarjateng.id

Related Articles

Back to top button