Berita Wisata

Wisata Lasi Keju di lereng Marapi berhasil meningkatkan kesadaran akan susu sapi

Padang (ANTARA) – Daya tarik wisata sapi perah di lereng Gunung Marapi, Sumatera Barat terus berkembang dan mampu mengedukasi masyarakat sekitar dan wisatawan tentang pembibitan dan produksi olahan susu sapi.

“Lassy Dairy Farm” yang berlokasi di Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dan berdiri sejak tahun 2016, selain memperkaya produksi berupa keju, susu dan yoghurt, juga berperan aktif dalam pendistribusian susu murni kepada ratusan siswa sekolah dasar di wilayah tersebut.

“Sejak tahun 2020, di tengah pandemi COVID-19, kami berinisiatif membagikan puluhan liter susu murni setiap minggunya kepada ratusan siswa dari empat sekolah dasar yang hadir untuk mengedukasi pentingnya kesehatan sapi murni,” Lasi Keju Kata pemilik Obyek Wisata Suhatril Sutan Rangkayo Basa di Bukittinggi, Minggu.

Objek wisata peternakan sekaligus penghasil keju pertama di Sumatera dari produk susu sapi murni juga semakin berkembang dengan menambah spesies hewan dan fasilitas pendukung serta titik foto terbaik di semua sudut.

“Baru-baru ini kami menambahkan beberapa kolam yang nantinya bisa digunakan oleh pengunjung, terutama anak-anak. Rencana awal kami bekerja sama dengan produsen solar cell untuk memanaskan air karena di sini cukup dingin,” ujarnya.

Wisatawan bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana sapi diperah, yang memang sengaja dilakukan setiap sore oleh petugas Lasi Cheese.

Suhatri mengatakan produksi susu sapi di Lasi Keju bisa sampai 500 liter per hari dari peternakan sapi miliknya dan warga sekitar yang telah mendapatkan pelatihan memproduksi susu sapi olahan.

Peternakan sapi melibatkan masyarakat dalam pengembangan industri keju dan susu, kurangnya minat masyarakat terhadap konsumsi susu pada awal berdirinya Lasi Keju menjadikan motivasi yang kuat bagi Suhatri dalam memberdayakan masyarakat dalam pengembangan Lassy Dairy Farm .

“Sapi perah Sumbar awalnya berada di kawasan Padang Panjang yang merupakan program bantuan pemerintah. Masalah awal adalah banyaknya susu yang terbuang sehingga bisa menyebabkan overproduksi dan overcrowding,” kata Suhatri.

Beranjak dari sulitnya membuat susu segar, Suhatri berinisiatif mengubah susu dengan memperpanjang umur simpan produk menjadi keju hingga satu tahun.

Pemasaran keju sudah merambah ke provinsi Riau dan Sumatera Utara, Lassy Dairy Farm memiliki lebih dari 50 ekor sapi, 35 ekor sapi dewasa, dan 26 diantaranya merupakan penghasil susu murni.

Suhatril berinisiatif untuk memproduksi dan mengolah susu agar kebutuhan susu dan keju di Indonesia dapat terpenuhi dan masyarakat dapat lebih mengenal susu dan keju tanah air.

“Alhamdulillah Lassy Dairy Farm mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat, kini tempat ini menjadi tempat rekreasi dan edukasi tentang konsumsi susu,” ujarnya.

Penduduk dan wisatawan yang datang ke tempat ini berasal dari berbagai penjuru Sumatera Barat hingga Riau yang sebagian besar sudah berulang kali datang karena suasana yang sejuk dan pilihan wisata yang menarik dari peternakan yang ada.

“Terus berubah dan meningkat, menarik rasa penasaran kami, fasilitasnya juga lengkap, anak-anak bisa berlatih dan berperilaku dengan hewan ternak, cara makan sendiri, cara memerah susu dan pentingnya bagi kesehatan”, ujar salah satu pengunjung, Khadiza. .

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button