Tempat Wisata

√ 10 Tempat Wisata Religi Di Tuban Jawa Timur

Wisata religi di kota Wali Tuban – Tuban adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur dikenal sebagai kota walikota. Banyaknya makam wali di sana membuat kabupaten Tuban dijuluki “Kota Wali”.

Kota wisata religi Wali Tuban

Dilaporkan bahwa ada 7 makam penjaga tuban. Makam tersebut banyak dikunjungi peziarah dari kota maupun dari luar. Secara tidak langsung, makam tersebut telah menjadi objek wisata religi yang tidak hanya dikunjungi oleh umat Islam.

Orang-orang dari agama lain juga berkunjung karena ingin melihat sejarah para wali ini. Selain Makam Wali, ada juga wisata religi lainnya seperti candi dan masjid. Lihat ulasannya wisata religi di Tuban di bawah.

Mengikuti 10 Tempat Wisata Religi di Kota Wali Tuban

1. Masjid Agung Tuban

Masjid Agung-Tuban-sebagai-wisata-religius

Masjid kebanggaan warga Tuban ini dibangun pada masa pemerintahan Adipati Raden Ario Tedjo yang merupakan Bupati Tuban ke-7 Masjid ini pertama kali direnovasi pada masa pemerintahan Bupati Raden Tumenggung Kusumodigdo, Bupati Tuban ke-35.

Masjid di sebelah makam Sunan Bonang ini merupakan cikal bakal penyebaran agama Islam di Tuban. Di masjid inilah Sunan Bonang mengajarkan agama Islam kepada masyarakat. Masjid ini sudah terkenal di Tuban dan menjadi tempat wisata religi di kota Tuban.

2. Masjid Ashabul Kahfi, Perut Bumi Al-Maghribi

Masjid Ashabul Kahfi Tuban

Tuban tidak hanya dikenal sebagai kota Wali, tetapi juga sebagai kota Wali Kota seribu gua. Bahkan ada masjid di dalam gua. Masjid bernama Masjid Ashabul Kahfi Al-Maghribi ini terletak di sebuah gua di Jalan Gedungombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Meski berada di Goa, tidak membatasi Kyai Subhan dalam menghasilkan seni arsitekturalnya. Inilah yang membuat masjid ini terlihat luar biasa dan unik. Selain sebagai masjid, goa ini juga berfungsi sebagai pondok pesantren Al-Maghribi.

Masjid Ashabul Kahfi menjadi tujuan Zaroh atau wisata religi di kota Tuban hingga saat ini.

3. Kelenteng Organik Kwan Sing

Pagoda Kwan Sing Bio Sebagai Wisata Religi Tuban

Selain wisata religi bagi umat Islam, Tuban juga memiliki wisata religi bagi pemeluk agama lain yaitu Klenteng Kwan Sing Bio. Pura yang terletak di pusat kota Tuban ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia.

Kelenteng ini menganut ajaran Tri Dharma yaitu Khonghucu, Buddha dan Taoisme, oleh karena itu kelenteng ini disebut Kelenteng Kwan Sing Bio yang artinya memuja dan menghormati Dewa Kwan Kong.

Salah satu keunikan Klenteng Kwan Sing Bio adalah memiliki gapura berbentuk kepiting. Simbol kepiting diambil karena pura ini dulunya dibangun di area tambak yang banyak terdapat kepiting. Dipercaya juga bahwa simbol kepiting melindungi pagoda dan penghuninya dari unsur jahat.

4. Makam Sunan Bonang

Makam Sunan Bonang Sebagai Wisata Religi Tuban

Sunan Bonan adalah salah satu Wali Songo yang berpengaruh dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah. Sedangkan Sunan Gunung Jati berpengaruh di Jawa Barat.

Nama Bonang sendiri berasal dari nama sebuah desa di Rembang, dan makam aslinya berada di desa Bonang. Namun, makamnya di Tuban adalah yang paling banyak dikunjungi.

Keberadaan kedua makam tersebut karena dahulu ada seorang santri asal Madura yang sangat mengagumi Sunan Bonang.

Setelah Sunan Bonang wafat, santri tersebut hendak membawa kain kafan dan pakaian Sunan Bonang ke Madura. Namun hal itu tidak tersampaikan karena mahasiswa lain di Tuban mengetahuinya dan memperdebatkannya.

5. Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi

Makam Syekh Maulana Ibrahim--Tempat-Agama-Wisatawan-Tuban

Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi adalah ayah dari Sunan Ampel. Syeh Maulana sendiri berasal dari Timur Tengah, lebih tepatnya dari Samarkand, Asia Tengah. Karena orang Jawa tidak bisa mengucapkan Samarkand, namanya menjadi Asmaraqandi.

Sekitar tahun 1362 Saka/1440 M Syeh Maulana datang ke Jawa. Namun, ia tidak langsung mendarat di Jawa, melainkan singgah terlebih dahulu di Palembang.

Setelah itu, ia pergi ke Jawa, lebih tepatnya ke Gesik (sekarang Gesikharjo), dengan maksud menemui raja Majapahit yang menikah dengan adik istrinya, Dewi Darawati. Ia juga datang ke Jawa untuk menyebarkan Islam.

6. Makam Sunan Berburu Lor

Makam-Sunan-Berburu-Lor-Menjadi-Wisata-Agama-Tuban

Nama asli Sunan adalah Hunt Lor Sayyid Abdullah Ash’ari bin Sayyid Jamaluddin Kubro. Ia adalah adik dari Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi.

Sunan Bejagung sendiri berasal dari Hadramaut atau Arab Saudi dan masih memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad. Ia datang ke Jawa untuk menyebarkan Islam dan membantu memecahkan masalah ekonomi masyarakat saat itu.

Sunan Bejagung wafat dan dimakamkan di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding atau 2km selatan pusat kota Tuban.

7. Makam Sunan Berburu Kidul

Makam-sunan-hunting-kidul-jadi-wisata-religius-tuban

Tak jauh dari makam Sunan Bejagung Lor terdapat makam Sunan Bejagung Kidul. Kedua makam tersebut hanya berjarak 400 meter dan dipisahkan oleh jalan desa.

Jika di makam Sunan Bejagung Lor dimakamkan Sayyid Abdullah Asy’ari, maka di makam Bejagen Kidul adalah makam Syeh Hasyim Amaluddin, beliau adalah menantu Sunan Bejagen Lor.

Makam Sunan Bejagung Kidul tidak seramai makam Sunan Bejagung Lor yang berada di pinggir jalan raya. Ada beberapa peziarah di sini.

8. Makam Syech Ahmed Cholil

Makam Syech Achmad Cholil terletak di Desa Rawasan, Kecamatan Yenu, Kabupaten Tuban. Makam ini ditemukan pada tahun 2000 oleh Muhammad Nawawi (Mbah Nawawi) melalui komunikasi spiritual.

Di sekeliling makam terdapat sumur keramat yang tidak pernah surut dan tidak bertambah meskipun hujan turun. Air sumur pernah naik ke atas, dan tidak lama setelah itu, bencana tsunami 2004 melanda Aceh.

Ada juga beberapa tempat wisata di kabupaten ini berupa pantai-pantai indah yang bisa dikunjungi setelah mengunjungi makam Syekh Achmad Cholil. Salah satunya adalah Pantai Pinus Tuban.

9. Makam Sunan Geseng

Makam Sunan Geseng Tempat Wisata Religi Tuban

Disebut Sunan Geseng Kyai Cokrojoyo merupakan murid setia Sunan Kalijaga. Singkat kata, Sunan Kalijaga menyuruhnya menunggu kepulangannya dan meletakkan sebatang bambu di hadapannya.

Karena memakan waktu yang cukup lama, akhirnya sebatang bambu yang ditancapkan menjadi padat. Untuk membangunkan Cokrojoyo, Sunan Kalijaga membakar pohon bambu dan Cokrojoyo dihanguskan (bernyanyi) tetapi tidak mati. Sejak saat itu ia dipanggil Sunan Geseng.

Makam Sunan Geseng terletak di Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Tuban.

10. Makam Syekh Subakir

Syech Subakir adalah tokoh Islam pertama yang datang ke Jawa, dialah yang menaklukkan Jawa. Konon ketika sampai, pulau Jawa masih berupa hutan, angker dan penuh jin.

Oleh karena itu pulau jawa saat itu sering mengalami gempa, hingga akhirnya syech subakir mengusir roh tersebut dan memasang 3 pasak di tanah agar pulau jawa tidak sering terjadi gempa.

Tidak ada yang tahu makam asli Syeh Subakir, ada yang mengatakan ia meninggal di Persia dan makam di Jawa hanyalah rumah leluhurnya.

Di Jawa sendiri terdapat dua makam Syeh Subakir, yang pertama di Pegunungan Tidar, Jawa Tengah, dan yang kedua di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Simak dan baca juga: Wisata mistis di banyuwangi

Ini adalah informasi tentang lokasi wisata religi di kota tuban yang bisa dijadikan tujuan wisata bersama rombongan jamaah atau bersama keluarga.

Source: wisatabagus.com

Related Articles

Back to top button