Berita Wisata

10 tempat wisata di Bengkulu yang ikonik dan hits di tahun 2022 ini wajib anda kunjungi

Pulau Tikus

Memperbesar

Pulau Tikus. Foto: bengkuluprov.go.id

4. Pulau Tikus

Pulau kecil di perairan Bengkulu ini luasnya hanya sekitar 600 meter persegi. Pulau Tikus tidak berpenghuni dan dilatarbelakangi oleh gugusan terumbu karang seluas 250 hektar. Meski tak berpenghuni, kondisi alam pulau kecil ini berpotensi untuk dijadikan tempat wisata di Bengkulu.

Ada beberapa pilihan atraksi yang bisa dinikmati wisatawan, seperti wisata pantai, perkemahan pantai, snorkeling, scuba diving, belajar penyu, dan selancar. Pemandu juga tersedia untuk menemani wisatawan ke berbagai lokasi seperti Garden Seafan di sekitar pulau.

5. Hutan Mangrove Pulau Baai

Hutan mangrove Pulau Baai merupakan hutan buatan manusia yang berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi air laut dan tsunami. Hutan mangrove yang memiliki luas sekitar 200 hektar juga menjadi tempat pemijahan berbagai biota laut, mempercepat perluasan pantai melalui pengendapan, tempat berlindung dan berkembang biak burung, mencegah intrusi air laut di daratan, mengatur tata iklim mikro di sekitarnya selain menjadi tempat hidup berbagai spesies laut.

Hutan bakau Pulau Baai merupakan rumah bagi berbagai jenis hewan, seperti monyet ekor panjang, elang tiram, munguk beludru, cipoh jantung, kareo padi, tupai kelapa, lutung kelabu dan berang-berang. Hutan mangrove ini telah rusak akibat abrasi pantai, konversi mangrove untuk budidaya, dan penebangan liar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun saat ini kondisi hutan mangrove Pulau Baai semakin membaik dan menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi di Bengkulu.

6. Benteng Marlborough

Fort Marlborough atau Fort Marlborough adalah benteng kolonial Inggris yang didirikan pada tahun 1714-1719. Benteng Marlborough dibangun di atas bukit buatan, menghadap kota Bengkulu dan membelakangi Samudera Hindia. Dilihat dari atas, Benteng Marlborough terlihat seperti kura-kura. Pintu masuk benteng berbentuk seperti kepala kura-kura, dan badannya adalah benteng itu sendiri.

Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, Benteng Marlborough tetap berfungsi sebagai benteng pertahanan. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng ini menjadi markas polisi. Namun pada tahun 1949-1950, Benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda.

Setelah Belanda pergi pada tahun 1950, Benteng Marlborough menjadi markas tentara Indonesia. Pada tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya. Saat ini Benteng Marlborough merupakan situs sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button