Surabaya –
Jawa Timur (Jawa Timur) memiliki beragam destinasi wisata. Mulai dari wisata alam, wisata edukasi, taman rekreasi hingga wisata religi.
Keanekaragaman wisata religi di Jawa Timur tidak terlepas dari kiprah para kyai yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Selain makam wali 5, masih banyak wisata religi di Jawa Timur yang sering dikunjungi wisatawan.
Berikut detikJatim rangkum 10 wisata religi di Jawa Timur:
1. Masjid Al-Akbar
Masjid Al-Akbar Surabaya diresmikan oleh Presiden RI KH Abdurrahman Wahid bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2000. Masjid ini memiliki 45 pintu kayu jati. Atapnya berbentuk kubah besar yang ditopang oleh 4 buah kubah kecil berbentuk piramid. Bagian dalam kubah dihiasi ornamen kaligrafi Al-Qur’an.
Masjid Al-Akbar Surabaya juga dilengkapi dengan menara setinggi 99 meter. Untuk memasuki menara, pengunjung akan dikenakan tiket seharga Rp 7.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
Tak hanya itu, ada juga pertunjukan air mancur, Taman Asmaul Husna, dan Klinik Bekam. Alamat Masjid Al-Akbar Surabaya terletak di Jalan Masjid Al-Akbar Timur No 1 Pagesangan, Surabaya.
2. Masjid Tiban Pintu Seribu
Masjid Tiban Pintu Seribu atau lebih dikenal dengan Masjid Turen ini masih satu lingkungan dengan Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Alamatnya di Jalan KH Wachid Hasyim Sananrejo, Turen, Malang.
Masjid ini memiliki konsep unik dengan perpaduan ornamen khas Turki, India, Rusia, dan Mesir.
Masjid Tiban Pintu Seribu terdiri dari 10 lantai yang dibangun pada tahun 1978. Setiap lantai memiliki fungsi yang berbeda.
Mulai dari tempat istirahat, mushola, ruang makan, akuarium, dapur hingga pasar yang dikelola para santri. Ada juga kebun binatang mini dan taman yang dapat diakses oleh pengunjung.
3. Masjid Aschabul Kahfi, Perut Bumi Al-Maghribi
Masjid Aschabul Kahfi terletak di Jalan Gedongombo, Semanding, Tuban. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh KH Shubhan yang merupakan pimpinan pondok pesantren Aschabul Kahfi.
Masjid Aschabul Kahfi hampir bebas kebisingan. Suasana tenang di dalam masjid sangat cocok untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Untuk memasuki masjid, pengunjung harus menuruni tangga. Masjid Aschabul Kahfi memiliki aula utama yang cukup gelap.
Tidak ada cahaya kecuali cahaya dari lampu. Arsitekturnya menyerupai bangunan Arab dengan tiang-tiang melingkar. Meski berada di perut bumi, Masjid Aschabul Kahfi tetap memiliki kubah yang tidak terlalu tinggi.
4. Makam Syekh Asmoro Qondi
Syekh Ibrahim Asmoro Qondi adalah ayah dari Raden Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel. Syekh Asmoro Qondi lahir di Samarkand, Asia Tengah.
Syekh Asmoro Qondi diyakini datang ke Jawa sekitar tahun 1440 Masehi. Sebelum tiba di Tuban, Syekh Asmoro Qondi singgah di Gresik untuk menyebarkan agama Islam di kalangan penduduk setempat.
Makam Syekh Asmoro Qondi terletak di desa Gesikharjo, Palang, Tuban. Di areal makam banyak terdapat makam keluarga dan sahabat Syekh Asmoro Qondi.
Makam Syekh Asmoro Qondi yang paling berbeda. Bangunannya cukup besar berbentuk bujur sangkar, dengan empat tiang, beratap kayu. Makam Syekh Asmoro Qondi tidak pernah sepi dari peziarah dari berbagai daerah.
5. Masjid Cheng Ho Pasuruan
Masjid Cheng Ho Pasuruan dibangun atas prakarsa masyarakat Muslim Tionghoa untuk memperingati Laksamana Cheng Ho dalam menyebarkan Islam di Indonesia.
Masjid ini diresmikan oleh Bupati Pasuruan Jusbakir Aldjufri pada tanggal 27 Juni 2008. Alamatnya Jalan Raya Kasri No. 18, Petung Sari, Petungasri, Pandaan, Pasuruan.
Masjid Cheng Ho Pasuruan memiliki arsitektur bergaya khas Tionghoa. Bangunan masjid dicat dengan percikan warna-warna cerah seperti hijau, merah, dan kuning keemasan.
Masjid Cheng Ho Pasuruan terdiri dari 2 lantai. Lantai dasar digunakan sebagai ruang pertemuan. Sedangkan lantai dua merupakan ruang salat utama.
Simak Video “Melihat Sisa-sisa Cindelaras yang Sering Dikunjungi Calon Pejabat Publik”
[Gambas:Video 20detik]
Source: news.google.com
