Berita Wisata

100 tahun kisah Jembatan Saluran Air Bululawang yang akan menjadi hotspot wisata

JATITIMES – Jembatan Talang Bululawang (Waterbrug te Boeloelawang Malang) adalah jembatan peninggalan Belanda yang didirikan oleh Hindia Belanda.

Jembatan ini masih kokoh menghubungkan dua desa, yakni Desa Bululawang dan Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Jembatan ini memiliki panjang 100m dan lebar 3m dan dibangun pada tahun 1904 oleh pemukim Belanda.

Jembatan ini kini berusia sekitar 100 tahun, namun bangunan jembatan tersebut masih berdiri megah.

Jembatan air ini memiliki beberapa keunikan, salah satunya adalah fungsi dari jembatan tersebut. Jika pada umumnya jembatan digunakan sebagai jalur manusia, maka jembatan ini digunakan sebagai jalur air melalui lembah.

Jembatan Talang Bululawang

Meski merupakan penyeberangan air, manusia juga bisa menggunakan jembatan ini. Di sisi jembatan, ada ruang bagi manusia untuk berjalan di tepinya.

Warga sekitar biasanya menggunakan ruang ini untuk melewati Desa Bululawang dan Desa Senggrong.

Fakta unik lainnya terdapat pada material yang digunakan untuk membangun jembatan ini. Jembatan ini hanya menggunakan batu bata sebagai material tiang penyangga. Meski hanya menggunakan batu bata, kondisi jembatan ini masih terlihat sangat kokoh.

Sebelumnya, kolonial Belanda membangun jembatan ini untuk mengatasi kesulitan air. Dahulu banyak tanaman di Kabupaten Malang yang mati karena kekurangan air, untuk itu pemerintah Belanda membangun jembatan tersebut sebagai alat irigasi perkebunan.

Kini, Pemerintah Desa Bululawang (Pemdes) tengah merevitalisasi pembangunan gedung-gedung era kolonial di sekitar kawasannya.

Revitalisasi jembatan ini bertujuan untuk menjadikan Dutch Heritage Bridge sebagai destinasi wisata.

Rencana revitalisasi tersebut merupakan kerjasama antara pemerintah desa dengan warga.

Jembatan Talang dikonsep sebagai taman dan dapat digunakan untuk kegiatan outbound.

Beberapa meja dan kursi kayu juga telah tertata rapi di lantai yang mengeras. Akses berupa tangga permanen juga dapat digunakan untuk mengakses situs.

Menurut Kepala Desa Bululawang Hasan Bashori, posisi jembatan talang sangat strategis. Posisinya yang berada di antara perbukitan membuat lembah di bawahnya dianggap sebagai salah satu potensi yang unik.

Hasan juga mengatakan, jembatan yang saat ini sedang direnovasi menjadi sebuah kunjungan yang menarik.

“Ya saat ini sedang dalam pengerjaan, rencananya akan dijadikan tempat wisata, tanpa menghilangkan kesan bangunan khas kolonial,” kata Kepala Desa Bululawang Hasan Bashori, Sabtu (29/10/2022) siang. .

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button