Berita Wisata

2 tantangan pariwisata di Indonesia pasca pandemi Covid-19

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir berdampak pada banyak industri, termasuk pariwisata.

Meski saat ini situasi pandemi mulai membaik dan berdampak positif bagi pariwisata, ada beberapa hal yang tetap menjadi tantangan besar bagi industri ini ke depan.

Baca juga:

“Banyak tempat wisata yang tutup dalam dua tahun terakhir. Kami harus meminjam dana untuk bertahan hidup, sehingga biaya yang digunakan kemarin hanya untuk menutupi kebutuhan kemarin,” kata Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Taman Hiburan Indonesia (PUTRI), Hans Manansang, dalam buku harian PUTRI Travel. Fair and Investment Forum 2022 di Jakarta Aquarium & Safari, Jumat (7/10/2022).

Tantangan industri pariwisata setelah pandemi

1. Pembiayaan dan investasi

Menurut Hans dan beberapa pelaku industri pariwisata yang hadir dalam acara tersebut, investasi pariwisata menjadi tantangan utama, apalagi selama dua tahun hampir tidak ada pemasukan untuk atraksi wisata.

“Yang kami khawatirkan adalah masa depan ini membutuhkan dana, investasi, jadi yang kami butuhkan adalah itu Mendukung (dukungan), melalui kerjasama dengan, misalnya, bank atau pihak lain,” katanya.

Baca juga: Negara G20 Ingin Investasi Pariwisata di Indonesia, Termasuk Rusia

Senada dengan itu, Sekjen DPP PUTRI Heni Smith mengatakan, meski saat ini memasuki fase pemulihan, para pemangku kepentingan pariwisata belum bisa mengamankan pendanaan ke depan.

“Tantangan terbesar adalah bahwa dua tahun terakhir kami untuk bertahan hidup (hidup), tetapi selama dua tahun ke depan tidak ada uang. Itu yang harus kita atasi, karena selama dua tahun meskipun (tempat wisata tutup total), tidak mungkin maintenance dimatikan,” kata Heni.

Baca juga: Gunungkidul Yogyakarta Terbuka untuk Investasi Wisata Edukasi

2. Peningkatan infrastruktur dan standar kualitas

Hans menjelaskan selain investasi, ada hal penting yang perlu dibangkitkan kembali oleh pelaku industri pariwisata dan pihak terkait. Ini adalah perbaikan infrastruktur dan standar kualitas.

“Yang terpenting investasi, dan kedua dari sisi infrastruktur, banyak yang bilang transportasi ke tempat wisata itu sulit,” katanya.

Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Wisatawan Bisa Ke Bali Lewat Transportasi Darat

Di masa lalu, wisatawan bisa bepergian dengan mudah dan murah ke beberapa tempat. Saat ini, transportasi ke tempat wisata semakin sulit karena kenaikan harga, terutama untuk bahan bakar penerbangan dan bahan bakar.

Biaya perjalanan yang semakin mahal, kata dia, tentu membuat tempat-tempat rekreasi semakin sulit dijangkau.

Source: travel.kompas.com

Related Articles

Back to top button