Berita Wisata

2 wisatawan terbawa arus, tiga pantai Nusa Penida tutup untuk berenang

Bali, CNNIndonesia

Pemerintah Kabupaten Klungkung, Balitelah memutuskan untuk menutup akses berenang di ketiga pantai tersebut Nusa PenidaKabupaten Klungkung, Bali.

Ketiga pantai tersebut diberi nama Diamond Beach, Kelingking Beach dan Angel Billabong yang dianggap memiliki arus yang kuat. Selain itu, akibat kejadian tersebut, dua turis asing yang hilang hanyut terbawa arus di Diamond Beach.

Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta mengatakan penutupan akses berenang di tiga pantai tersebut berlaku sejak Jumat (13/1). “Efeknya sekarang karena kita baru rapat kemarin,” kata AKBP Sadiarta saat dihubungi, Jumat (13/1).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Ia menjelaskan, penutupan akses pemandian di tiga pantai itu merupakan hasil rapat koordinasi terbatas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) yang digelar Kamis (12/1) kemarin.

“Jadi kemarin Forkompinda mengadakan rapat untuk membahas masalah kecelakaan wisatawan mancanegara, khususnya yang ada di Diamond Beach.

Dan, diputuskan ditutup sementara karena memang arus di tiga pantai itu sangat kencang dan sudah banyak korban yang berjatuhan. Jadi keputusan Bupati tutup sementara sementara nanti ada kajian ilmiahnya,” imbuhnya.





Pantai Paluang atau Kelingking, Nusa Penida, Bali, IndonesiaPantai Kelingking, Nusa Penida, Bali. (Getty Images/iStockphoto/gemuruh)

Ia juga menyebutkan bahwa wisatawan masih diperbolehkan untuk datang ke ketiga pantai tersebut. Namun, berenang dilarang dan hingga akses berenang ditutup, hasil kajian ilmiah masih ditunggu.

“Kalau ke pantai boleh, yang tidak boleh berenang. Sampai kapan ini harus diusut oleh pemda. polisi, hanya disarankan untuk antisipasi agar tidak terulang lagi dan dalam jangka pendek kita akan menutup akses mandi”, ujarnya.

Ia juga mengatakan sebenarnya di ketiga pantai itu ada rambu-rambu informasi dalam bahasa Inggris yang menyerukan dilarang berenang tetapi karena tidak ada penjaga pantai di sana atau seperti Balawista, wisatawan selalu ditemukan berenang.

“Sebenarnya ada peringatan dalam bahasa Inggris bahwa tidak boleh berenang di sana. Tapi karena di sana tidak ada Balawista,” ujarnya.

Untuk proyek ke depan, petugas pantai atau balawista akan ditempatkan di ketiga pantai tersebut untuk mengawasi wisatawan yang berkunjung ke ketiga pantai tersebut.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Pariwisata Nusa Penida, Nyoman Kariawan mengatakan, kebijakan tersebut bagus dalam mengantisipasi keselamatan wisatawan.

“Kalau kita lihat dari hasil rapat kemarin ada rencana jangka pendek dan jangka panjang, apa yang harus dilakukan. Jadi nanti ada papan informasi yang dibuat di sana untuk tidak berenang,” ujarnya.

Hasil rapat antisipasi keamanan objek wisata dalam jangka pendek menyebutkan perlunya memberikan warning terkait potensi daerah rawan bencana bagi objek wisata di Nusa Penida.

Ketentuan tersebut meliputi instalasi peringatan, bendera bahaya, tanda peringatan, kamera CCTV, pagar keamanan, sirene dan menara pengawas. Kemudian prestasi penjaga pantai atau balawista dan lainnya.

(kdf/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button