Berita Wisata

Berikut Metode OSIS Hari Sumpah Pemuda Songong SMPN 1 Lewolema 2022; Penanaman Mangrove di Pantai Welo – Aksinews

Aksinews.id/Larantuka – Masyarakat SMP Negeri 1 Lewoleba sangat menyadari bahwa Kepunahan Sumber Daya Alam (SDA) akan merugikan manusia dan lingkungan. Dan, pantai sebagai bagian dari sumber daya alam yang harus dijaga agar tetap lestari.

Cara menjaga pantai antara lain dengan menjaga kelestarian ekosistem pantai, khususnya dengan melestarikan mangrove atau mangrove. Keberadaan mangrove sangat membantu dalam mengatasi abrasi dengan melindungi deburan ombak di pantai dan menjadi tempat yang nyaman bagi habitat ikan. Di hamparan hutan bakau yang luas, bahkan bisa menahan gelombang tsunami.

Kami juga menyadari bahwa pelestarian lingkungan alam merupakan tanggung jawab bersama. Lembaga pendidikan harus mampu mendorong peran generasi muda untuk mampu beradaptasi dan melakukan mitigasi. Dimana adaptasi itu sendiri merupakan kegiatan penyesuaian terhadap perubahan iklim, seperti membuang sampah pada tempatnya. Sedangkan mitigasi berkaitan dengan kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi risiko bencana, termasuk melalui penghijauan.

Rabu (26/10/22) malam, siswa-siswi SMP Negeri 1 Lewolema didampingi seorang guru melakukan penanaman mangrove di pesisir Pantai Welo, Desa Painapang, Kecamatan Lewolema, dan Pantai Waimama, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur. Sedikitnya 150 siswa dan 15 guru mengikuti kegiatan ini.

Direktur SMPN 1 Lewolema, Wilibrodus K. Wungbelen mengatakan, penanaman mangrove merupakan bentuk implementasi cinta tanah air. Upaya pelestarian alam dan bukti kepedulian generasi muda terhadap lingkungan.

“Melompat ke lapangan untuk menghijaukan kawasan pesisir merupakan bagian dari wujud nyata sumpah pemuda. Sumpah tidak hanya dengan kata-kata tetapi muncul melalui tindakan nyata. Tentu saja benih yang ditanam hari ini tidak akan langsung diapresiasi, tetapi sesuatu yang pasti bermanfaat bagi generasi selanjutnya,” kata Wilibrodus.

Penanaman mangrove yang dilakukan SMPN 1 Lewolema juga didukung oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Flores Timur.

Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian yang juga guru IPA SMPN 1 Lewolema mengatakan, banyak cara untuk memperingati Hari Pertunangan Pemuda. Membaca puisi tentang pelestarian alam, memberikan pidato tentang pemuda, melakukan drama tentang penyelamatan lingkungan, bernyanyi tentang keindahan alam, menulis tentang kicau burung di pantai, memotret keindahan alam, adalah kegiatan yang menarik.

Namun tak kalah menarik untuk merawat dan menjaganya agar awet melalui aksi nyata. “Saat ini, kami membutuhkan cara yang berbeda. Tidak sebatas berbicara di dalam ruangan tetapi harus bisa bertindak di alam semesta. Alam saat ini membutuhkan bantuan kita dalam proses pemulihan,” katanya.

Pembimbing OSIS SMPN 1 Lewolema Fransiskus Sina Koten mengatakan generasi muda harus memiliki ruang dan kesempatan untuk belajar bagaimana menghadapi masalah dan mampu mencari solusi. Saat ini pantai kita mengalami kerusakan yang sangat serius. Apa langkah konkrit yang dilakukan oleh generasi muda?

“Kita perlu upaya nyata karena merupakan bentuk pembelajaran nyata bagi anak-anak. Kepedulian terhadap lingkungan alam wajib melibatkan generasi muda. Mereka adalah garda terdepan dalam upaya sadar untuk menyelamatkan dan melestarikan alam” kata Frengki.

Siswa SMPN 1 Lewolema, Susana Sabu merasa termotivasi dalam kegiatan ini. Baginya, menanam mangrove adalah bukti tanggung jawab anak muda terhadap pelestarian alam.

“Saya merasa termotivasi dengan kegiatan ini. Kegiatan hari ini adalah bukti tanggung jawab anak muda terhadap pelestarian alam. Apa yang kita tanam hari ini semoga bermanfaat di masa depan,” kata Susana.

Selain menanam mangrove, siswa-siswi SMPN 1 Lewolema juga membersihkan pantai dan menggali kreativitas dengan membaca puisi, orasi tentang pelestarian lingkungan dan memberikan orasi di tempat kegiatan.(*/AN-01)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button