Berita Wisata

Terwujudnya Desa Wisata Mandiri di Pantai Javai Bahari Kabupaten Jawa Selatan – Suarapemredkalbar.com

JAWA Selatan adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Sambas. Dengan luas wilayah 93,51 Km2 atau sekitar 1,45% dari luas wilayah Kabupaten Sambas.

Kecamatan ini terdiri dari 9 desa, dengan batas utara dengan kabupaten Jawai, selatan dengan kabupaten Pemangkat, timur dengan kabupaten Tekarang dan barat dengan laut Natuna. Jumlah penduduk mencapai 22.167 jiwa menurut sensus penduduk tahun 2020.

Jawa Selatan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sambas yang terletak di pesisir pantai. Secara geografis dipisahkan dari ibu kota Kabupaten Sambas yang dipisahkan oleh Sungai Sambas Besar dan berbatasan dengan Laut Natuna.

Untuk mencapai lokasi kecamatan ini membutuhkan akses transportasi air dan transportasi darat, masih terdapat berbagai ruas jalan dengan kondisi jalan rusak ringan, sedang hingga berat.

Potensi letak geografis kecamatan ini adalah garis pantai yang dimiliki oleh beberapa desa di kecamatan Jawa Selatan. Salah satunya adalah desa Jawai Laut yang memiliki garis pantai yang sangat indah sebagai tujuan wisata. Potensi wisata atau pariwisata dapat berupa pemanfaatan lahan atau semak belukar yang tidak terpakai di pesisir pantai.

Jenis pekerjaan penduduk desa Jawai Laut terbatas menurut tingkat pendidikan dan keterampilan. Tingkat pendidikan rata-rata adalah tingkat dasar dan tingkat perguruan tinggi. Masalah lainnya adalah sumber daya manusia yang ada juga pada tahap kurang keahlian dan keterampilan, sehingga jenis pekerjaan yang dapat dilakukan juga terbatas.

Sebagian besar mata pencaharian masyarakat setempat bekerja sebagai buruh tani, ABK, nelayan tradisional dan TKI/TKI.

Dalam rangka pengembangan inovasi Taman Wisata Pesisir, diperlukan sinergi seluruh komponen. Terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yang berperan penting dalam mendukung sektor sarana dan prasarana penunjang Taman Wisata Pesisir.

Penciptaan inovasi taman wisata pantai memerlukan gotong royong dari masyarakat Desa Javai Laut dan dukungan penerangan umum (PJU), pembangunan jalan umum, pengembangan kelompok sadar wisata dan pendampingan jasa konsultansi yang dapat melibatkan Perguruan Tinggi Kabupaten Sambas.

Pentingnya pengelolaan dalam menggali atau mengembangkan potensi pesisir Desa Jawai Laut sebagai peluang untuk membangun dan membina masyarakat desa sekitar.

Mulai dari pengelolaan potensi Sumber Daya Alam hingga Sumber Daya Manusia lokal.

Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh masyarakat terbatas, tergantung pada tingkat pendidikan dasar dan menengah serta keahlian sehingga mereka memilih pekerjaan pada umumnya (Sebagai Buruh Tani, ABK, dan Nelayan Tradisional, Buruh Migran Indonesia).

Namun masyarakat membutuhkan sumber pendapatan untuk menghidupi keluarga, dan Taman Wisata Pantai adalah pilihan yang baik untuk mencapainya.

Dimana masyarakat setempat telah membuka kesempatan untuk mendonasikan keindahan pantai yang telah di titipkan Sang Pencipta kepada mereka untuk dikelola dengan baik menjadi icon wisata baru di kabupaten Sambas.

Memberikan pilihan baru sebagai destinasi wisata Kabupaten Sambas, memberikan rasa nyaman, nostalgia alam yang menghibur dan memberikan rasa kepuasan, mengagumi pesona alam yang dimilikinya.

Maksud dan tujuan pembangunan taman wisata pantai adalah untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat setempat yang berbasis pada sumber daya manusia dan sumber daya alam setempat, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menyerap sumber daya manusia lokal dengan semangat gotong royong dengan menghidupkan yang tidak terpakai. tanah menjadi tempat wisata tepi laut yang ramai pengunjung dan memiliki nilai ekonomi yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Manfaat dari pengembangan Taman Wisata Littoral adalah terciptanya tempat wisata baru yang ramai pengunjung dengan tarif minimal (Rp 5000 HTM per tiket masuk) namun dengan pelayanan yang maksimal dimana jumlah kunjungan wisatawan per tahun lebih tinggi menjadi 150.000 pengunjung per tahun.

Terciptanya lapangan pekerjaan baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Tenaga kerja lokal yang diserap berasal dari: Penduduk lokal yang memiliki pekerjaan sementara; Masyarakat lokal yang bekerja/tidak bekerja, dan; Masyarakat lokal yang sebelumnya adalah Pekerja Migran Indonesia (IMP) di Malaysia yang kembali ke Indonesia, Penyerapan produk olahan oleh penduduk lokal (Fermentasi/Paddak Cencalok, Ikan Asin dan Terasi).

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button