Berita Wisata

Wow! Agam Punya Pohon Raksasa Berusia 5 Abad, Potensi Menarik Wisatawan: Okezone Travel

PEMERINTAH Nagari Koto Malintang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat telah mengembangkan lokasi salah satu pohon tertinggi di dunia sebagai objek wisata untuk menarik banyak wisatawan ke daerah tersebut.

Wali Kota Nagari Koto Malintang, Nazirudin mengatakan, di tempat ini telah dibangun rest area bagi pengunjung yang dapat digunakan antara lain untuk berteduh saat hujan di kawasan tersebut.

“Tempat peristirahatan berukuran 6×8 meter ini dibangun pada pertengahan 2022 dan digunakan pengunjung saat hujan,” ujarnya.

Di lokasi ini, kata dia, terdapat lima pohon besar dengan ukuran dan lokasi yang berbeda-beda di dalam hutan rakyat. Yang terbesar memiliki diameter 4,6 meter, lingkaran 14 meter, tinggi tanpa cabang 34 meter dan tinggi sebenarnya lebih dari 50 meter.

Infografik Kebun Raya di Indonesia

Pohon Medang (Litsea Sp) diperkirakan berumur sekitar 560 tahun, yang dihitung berdasarkan rumus pelacakan umur kayu yang diterapkan.

“Pohon itu telah dikunjungi oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), wisatawan domestik dan wisatawan asing dari Vietnam, Jepang dan negara lain. Lokasinya dekat dengan Danau Maninjau”, katanya.

Ia menambahkan, jalan pohon besar juga dibangun sepanjang 1,2 kilometer dengan luas tiga meter pada 2022. Pembangunan jalan tersebut baru selesai dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022. .

“Dengan adanya pembangunan jalan tersebut, akses menuju lokasi sudah lancar dan pengunjung tidak kesulitan menuju ke sana,” ujarnya.

Baca juga: 3 cara mudah mengirim uang ke luar negeri

Ke depan, lanjut Nazirudin, berbagai fasilitas pendukung lainnya akan dibangun menggunakan dana desa pada tahun 2023 dan akan dibahas dalam musyawarah nagari.

Ditambahkan Wakil Bupati Agam Irwan Fikri, pihaknya akan berdiskusi dengan Dinas Pariwisata dan Olahraga Pemuda setempat untuk pengembangan situs tersebut.

Infografis perjalanan baru-baru ini

“Saya akan bicarakan dengan instansi terkait penataan yang baik, sehingga ada daya tarik bagi pengunjung,” kata Irwan Fikri.

Ia mengatakan, lokasi tersebut harus dibangun dengan pintu gerbang atau tanda di lokasi pintu masuk yang menunjukkan bahwa ada pohon besar di area tersebut, sehingga pengendara waspada. Setelah itu dibuatkan tanda yang menunjukkan letak pohon besar, jenis kayu, umur dan lain-lain.


Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button