TRIBUNJOGJA.COM – Siapa sangka Wonosobo hanya memiliki wisata alam?
Padahal, Wonosobo memiliki banyak potensi wisata, salah satunya wisata religi makam Ki Ageng yang telah diakui oleh pemerintah daerah Wonosobo.
Ki Ageng atau nama aslinya Kiai Ngabdullah adalah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Kabupaten Wonosobo yang masih sangat asing dengan Islam.
Masa kecil Ki Ageng juga dikhususkan untuk studi yang diasuh langsung oleh orang tuanya, yaitu Raden Bondan Kejawan atau Arya Lembu Peteng dan Dewi Nawangsih.
Berkat restunya, makam ini masih dijaga dan dipelihara oleh masyarakat setempat, hingga saat ini ia masih dihormati oleh masyarakat sebagai tokoh penyebar agama Islam di Wonosobo.
Kegiatan yang dilakukan masyarakat saat berkunjung ke makam Ki Ageng adalah doa dan doa dengan harapan dimudahkan dalam mewujudkan keinginan dan cita-citanya baik di dunia maupun di akhirat.
Di makam Ki Ageng, juga rutin melakukan ritual melepas kelambu setiap tiga bulan sekali pada Selasa malam Kliwon pukul 00.00.
Selain itu, pemerintah daerah Wonosobo juga sering melakukan ritual Bedhol Kedaton yaitu mengambil tanah dari makam Ki Ageng Wonosobo dan tujuh mata air suci dari mata air suci di desa Plobangan.
Ritual ini masih berlangsung sampai sekarang sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur atau orang yang lebih tua.
Sepulang dari ziarah, Anda bisa membeli oleh-oleh khas Wonosobo seperti Carica, Kacang Dieng, Keripik Jamur, Sagon, Mie Ongklok, Opak Singkong dan Teh Tambi.
Makam Ki Ageng Wonosobo terletak di Desa Plobangan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo.
(MG/Nordina Yunira)
Source: news.google.com
