Berita Wisata

Pelukis Jawa Timur membuat karya seni di lokasi di Surabaya Town Square

Sebanyak 35 pelukis dari berbagai kota di Jawa Timur menggelar kegiatan melukis langsung di Surabaya City Square, Sabtu (29/10/2022). Mereka berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lamongan dan Tuban.

Anis, Ketua Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI), mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan PSLI.

“Kegiatan hari ini adalah kegiatan pra PSLI, kami melakukan kegiatan melukis dengan model. Ini hanya pemanasan untuk kegiatan PSLI yang akan berlangsung pada 18-27 November mendatang,” ujarnya saat ditemui. Suarasurabaya.netSabtu (29/10/2022).

Dia terus melukis di tempat Hal ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang seni lukis.

“Kegiatan ini untuk mempromosikan seni lukis. Agar masyarakat tidak selalu dijejali politik, masyarakat perlu diinformasikan tentang seni dari waktu ke waktu,” jelasnya.

Sementara itu, Muhit Arsa selaku koordinator kegiatan menjelaskan tentang teknik lukisan kegiatan.

“Modelnya sedang kita siapkan, ada beberapa model. Kebetulan model yang sedang bekerja di sini yaitu teman-teman pelukis dari SLB. Itu model yang sangat istimewa, biasanya model disuruh duduk diam jadi kalau teman-teman saja memotret model dan kemudian melukis melalui gambar yang diambil Karena anak istimewa itu tidak bisa berlama-lama ok jadi teman-teman saya mengatakan untuk melakukannya, “kata Muhit.

Untuk aspek teknis seni lukis, lanjut Muhit, karena pelukis berasal dari komunitas seni yang beragam, penggunaan gaya dan media lukis bebas.

“Tidak terbatas pada penggunaan cat akrilik, cat minyak atau cat air. Kawan, mari kita bebas, yang jelas kita tekankan adalah melukis di atas kanvas agar lebih mudah untuk kita tampilkan nanti. Alirannya juga bebas sesuai aliran masing-masing pelukis,” jelasnya.

Sadikin Pard Painter asal Malang mengatakan kegiatan melukis di tempat ini menginspirasi seniman lain untuk berkarya.

“Seperti biasa, kita melukis langsung di suatu tempat, misalnya di rumah atau di gedung apartemen di tempat itu ada di tempatnya, di tempat itu dan apa yang ingin kita gambar adalah apa yang kita lihat, nah itu ada di tempatnya.

“Kegiatan ini memicu seniman lain, menginspirasi kita semua untuk selalu berkreasi dan berkarya. Kami tidak bisa disebut seniman tapi kami tetap di rumah sehingga kami harus menunjukkan karya kami kepada masyarakat. Jadi itu juga seniuntuk menghibur“ucap Sadikin.

Sementara itu, Welldo Wnophringgo berharap dengan adanya kegiatan ini, lukisan dapat diapresiasi masyarakat.

“Kita semua berharap lukisan itu bisa diapresiasi seperti karya-karya lain dan mendapat tempat khusus di masyarakat,” pungkasnya.(gat/iss)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button