Berita Wisata

Pesona Candi Pawon, objek wisata populer yang kaya akan filosofi

Pesona Candi Pawon – Sekitar 1,7 kilometer dari sisi timur Candi Borobudur atau 1,1 kilometer dari sisi barat Candi Mendut, ada sebuah kuil kecil yang tersembunyi yang dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk setempat. Nama candi tersebut adalah Candi Pawon yang merupakan salah satu situs peninggalan klasik Dinasti Syailendra.

Letak candi Pawon yang berada pada sumbu garis antara candi Mendut dan candi Borobudur menunjukkan kesatuan simbol. Ketiga candi ini juga memiliki desain pahatan yang serupa, yang kemudian mendukung asumsi bahwa ketiga candi tersebut dibangun pada abad yang sama.

Baca juga: Kunjungi 6 Destinasi Wisata Populer di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi

Poerbatjaraka menganggap candi Pawon adalah upa angga, yang berarti bagian dari candi Borobudur. Pendapat serupa mengatakan bahwa candi ini adalah pintu gerbang Borobudur, berfungsi sebagai tempat umat Buddha untuk menyucikan tubuh dan pikiran dari kekotoran.

Kedekatan Mendut-Pawon-Borobudur masih terlihat sampai sekarang. Saat melakukan ritual Waisak, umat Buddha biasanya memulai prosesnya dari pura paling timur. Mulai dari Candi Mendut, melewati Candi Pawon untuk sorotan selanjutnya di Candi Borobudur.

Sejarah, asal usul nama dan penemuan

kuil pion

Candi Pawon merupakan salah satu peninggalan masa klasik yang bercorak Buddha. Belum ada data pasti yang memastikan kapan candi ini dibangun. Sejauh ini, hanya ada perkiraan bahwa pembangunan candi dilakukan di bawah dinasti Syailendra pada abad ke-8-9 Masehi.

JG de Casparis berpendapat bahwa candi ini adalah tempat penyimpanan abu Raja Indra (782-812 M), ayah dari Raja Samaratungga (792-835 M). Di aula candi, awalnya dianggap patung bodhisattva, sebagai penghormatan kepada Raja Indra yang dianggap telah mencapai tingkat bodhisattva.

Mengenai namanya, Casparis mengartikan bahwa istilah “pawon” berasal dari “awu” yang berarti “abu”. Kata tersebut memiliki awalan pa- dan akhiran -an untuk menunjukkan suatu tempat. Sedangkan dalam bahasa Jawa sehari-hari, istilah pawon biasa diartikan sebagai “dapur”.

Penduduk setempat juga menyebutnya Candi Brajanalan, karena lokasinya di Dusun Brojolan. Istilah Brajanalan berasal dari bahasa Sansekerta, vajra (petir) dan anala (api). Prasasti Karang Tengah menunjukkan bahwa arca bodhisattva di aula candi memancarkan vajra (cahaya).

Secara historis, Candi Pawon pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19. Candi ini ditemukan dalam keadaan rusak dan tertutup semak belukar. Perbaikan awal dilakukan pada tahun 1903, sedangkan pemugaran dilakukan pada tahun 1897 hingga 1904. Van Erp menggugatnya pada tahun 1908.

Arsitektur Candi Pawon di Magelang

kuil pion

Berbeda dengan candi borobudur yang besar, bentuk candi pawon ini ramping. Terbuat dari batu andesit dalam denah persegi. Sisi-sisinya memiliki panjang 10m dan tinggi 13,3m. Candi ini menghadap ke barat dan memiliki bilik berukuran 2,65m x 2,64m dan tinggi 5,20m.

Secara arsitektur bangunan candi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap candi. Batur (kaki) setinggi 1,5 m dihiasi ornamen bunga dan sulur. Tubuh candi dihiasi dengan arca bodhisattva. Sedangkan di bagian atap candi terdapat sebuah stupa.

Pintu masuk berada di sisi barat dengan tangga berhias makara. Dan, di ambang pintu di atas pintu masuk, ada hiasan kala. Atap candi ini berbentuk persegi panjang, dihiasi dengan stupa-stupa kecil di setiap sisinya. Sebuah stupa yang lebih besar ditempatkan di puncaknya.

Di bawah relief kala yang berada di atas pintu masuk, juga terdapat relief Kuwera (dewa kekayaan) dalam posisi berdiri. Dinding utara dan selatan dihiasi dengan relief yang sama, yaitu susunan relief yang menggambarkan Kinara dan Kinari (makhluk berkepala manusia berbadan burung).

Relief Kinara dan Kinari digambarkan berdiri mengapit pohon kalpataru yang tumbuh dalam vas. Di bagian atas, ada sepasang manusia terbang. Di bagian atas dinding juga terdapat sepasang jendela ventilasi dengan ukiran kumuda di antaranya.

Fasilitas wisata dan harga tiket masuk

kuil pion

Dari segi pariwisata, fasilitas di Candi Pawon tidak selengkap yang ada di Candi Borobudur. Namun, bukan berarti tidak ada fasilitas sama sekali. Di sekitar candi terdapat area parkir, toilet atau kamar mandi serta warung makan dan minum. Harga tiket adalah sebagai berikut:

  • Tiket masuk: Rp 10.000
  • Parkir roda 2: Rp 2.000
  • Parkir roda 4: Rp 5.000

Petunjuk Lokasi Candi Pawon di Magelang

Candi ini terletak di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya sekitar 40 km dari Yogyakarta atau sekitar 1 jam perjalanan. 16 km jika berangkat dari Kota Magelang atau sekitar 25 menit dengan mobil. Lihat peta.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button