Tempat Wisata

9 Gereja dan Perayaan Natal Paling Unik di Indonesia untuk Liburan Akhir Tahun dan Tahun Baru

Gereja dan perayaan Natal paling unik di Indonesia Indonesia adalah negara yang beraneka ragam suku, budaya, bahasa dan agama. Maka tidak heran jika Anda menemukan tempat-tempat berbeda yang merupakan hasil akulturasi budaya antara satu budaya dengan budaya lainnya, sehingga menciptakan destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Destinasi wisata gereja paling unik untuk Natal dan Tahun Baru

Sampaikan salam Natal tahun ini, Anda mungkin ingin merayakannya dengan cara yang berbeda. Jadi bagaimana kalau mencoba ziarah ke salah satu gereja unik ini? Dijamin, suasana Natal Anda akan lebih bermakna dan Anda akan semakin takjub dengan kekayaan budaya Indonesia! Simak ulasannya di bawah ini:

1. Gereja Pohsarang, Jawa Timur

Gereja Pohsarang, Kediri, Jawa Timur via JohansuryaGereja Pohsarang, Kediri, Jawa Timur via Johansurya

Untuk mencapai gereja unik ini Anda harus menggunakan jalan menuju lereng Gunung Wilis. Keunikan Gereja Pohsarang di Kediri Jawa Timur ini terletak pada arsitektur batunya.

Arsitek Henricus Maclaine Pont sangat menyukai budaya Jawa sehingga penataan ruangnya menyerupai joglo, rumah tradisional Jawa Timur.

Atapnya memiliki aksen sunroof berbentuk salib dan merpati, memungkinkan salib dan merpati bersinar di bawah sinar matahari di siang hari.

Selain gereja, situs Pohsarang juga memiliki Gua Maria yang merupakan replika Gua Maria di Lourdes, Prancis.

Lokasi: Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

2. Gereja Palasari, Bali

Gereja Palasari Bali via WikipediaGereja Palasari Bali via Wikipedia

Kalau soal budaya yang kental, Bali adalah salah satu juaranya. Pun dengan gedung gereja di Kabupaten Jembrana ini. Gereja Palasari, demikian sebutannya, merupakan gereja yang sangat unik karena arsitekturnya menyerupai candi ketimbang gereja pada umumnya.

Sama halnya dengan Pohsarang, Palasari juga memiliki Gua Maria yang menjadi objek wisata dan diberi nama “Palinggih Ida Kaniaka Maria”.

Selain Palasari, Bali juga memiliki beberapa gereja lain yang mengadopsi budaya arsitektur lokal seperti Gereja Protestan Blimbingan, Gereja Banjar Tuka dan Katedral Bali.

Perayaan Natal di Bali tak kalah seru! Gereja-gereja di sini akan memasang penjor, spanduk yang terbuat dari daun kelapa kuning, dan melakukan tradisi ngejot, yaitu tradisi saling memberi hadiah (biasanya berupa makanan) kepada tetangga yang tidak merayakan Natal.

Lokasi: JL. Dusun Palasari, Ekasari, Kec. Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali 82252

3. Gereja Katolik St. Mikael Pangururan, Sumatera Utara

Gereja Katolik St. Mikael Pangururan tentang Kehidupan KatolikGereja Katolik St. Mikael Pangururan tentang Kehidupan Katolik

Pernahkah Anda membayangkan betapa menyenangkannya merayakan Natal di sebuah gereja di tengah danau? Ini adalah Gereja Katolik Inkulturatif St Toba. Mikael Pangururan terletak di pulau Samosir di tengah Danau Toba.

Disebut Gereja Inkulturatif karena gereja ini mencoba memadukan nilai-nilai agama dengan budaya Batak Toba. Arsitekturnya khas rumah adat Batak Karo, berbentuk persegi panjang dengan ventilasi, dekorasi dan balkon; Jika Anda melihat ke dalam, Anda akan menemukan ornamen bernuansa religi.

Di depan gereja terdapat sopo, tempat bersantai menikmati pemandangan sekitar gereja yang terletak di pesisir pulau Samosir. Itu adalah pengalaman yang tidak bisa Anda lupakan.

Selain gedung gereja yang menarik, ternyata masyarakat Batak Sumatera Utara juga memiliki tradisi perayaan Natal yang tidak biasa yang disebut dengan Marbinda.

Perayaan ini pada dasarnya adalah penyembelihan hewan secara kolektif. Uniknya, hewan ini harus dibeli bersama dengan tetangga yang juga merayakan Natal.

Biasanya hewan yang dipilih adalah sapi atau babi, tergantung berapa banyak uang yang dimiliki usaha patungan tersebut. Nantinya, daging yang disembelih itu dibagikan kembali kepada masyarakat yang ikut serta dalam usaha patungan itu.

Lokasi: J L. Uskup Agung Soegijopranoto 1, Pangururan, Kabupaten Samosir 22392

4. Bukit Doa, Sulawesi Utara

Bukit Doa di Tomohon via IG @like_manadoBukit Doa di Tomohon via IG @like_manado

Buat kamu yang ingin berwisata merayakan Natal, Bukit Doa di Tomohon, Sulawesi Utara adalah pilihan yang tepat! Terletak di dataran tinggi, hanya sekitar 40 menit berkendara dari Manado. Pengalaman ziarah di Bukit Doa benar-benar mengesankan.

Bayangkan terbangun dengan suara lonceng gereja, karena mayoritas penduduk di sini beragama Kristen.

Pemandangan di depan Anda adalah bukit hijau dengan bunga di sana-sini, lengkap dengan udara pegunungan yang sejuk. Sangat kontras dengan pemandangan latar belakang adalah Gunung Lokon, gunung berapi aktif di Sulawesi Utara.

Di situs ini terdapat kapel modern yang disebut Kapel Bunda Maria, yang telah menjadi pilihan populer untuk pemberkatan pranikah dan pemberkatan pernikahan. Ada juga Perhentian Salib dengan rute ramah tubuh untuk tua dan muda.

Patung Yesus memberkati dalam hitungan detikPatung Yesus memberkati dalam hitungan detik

Selain itu, ada Patung Yesus Memberkati yang merupakan salah satu patung Yesus tertinggi di dunia. Uniknya, patung ini sengaja dimiringkan sehingga seolah-olah patung sedang melayang. Dingin!

Lokasi: Desa Kakaskasen II, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Sulawesi Utara

Tradisi unik perayaan Natal di Indonesia

Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun, dengan perayaan Natal sudah di depan mata. Tentu bagi Anda yang merayakannya, ada tradisi yang dilakukan setiap tahun, namun tahukah Anda keunikan tradisi yang ada di Indonesia?

Banyaknya suku dan adat istiadat yang ada di negara kita membuat perayaan hari natal berbeda-beda di setiap daerah. Apa pendapat Anda tentang perayaan besar ini di seluruh Indonesia? Berikut 5 tradisi unik dari berbagai daerah di Indonesia untuk merayakan Natal, mari kita simak satu per satu!

1. Rabo Rabo (Jakarta)

Rabo Rabo (Jakarta)Rabo-Rabo (Jakarta) via Tribunnews

Di kawasan Koja Jakarta Utara, terdapat Kampung Tugu yang menjadi tempat tinggal warga keturunan Portugis. Setiap Hari Natal, warga pergi ke gereja terdekat seperti biasa dan berziarah ke pemakaman di sebelah gereja untuk memulai hari mereka.

Rabo Rabo Setelah itu mengunjungi rumah masing-masing warga, lagu Keroncong Tugu dinyanyikan, ditarikan, dinyanyikan, dan menjalin silaturrahmi dengan semua orang. Jelas setiap warga dikunjungi oleh kelompok Rabo RaboDia perlu mendaftar untuk berkunjung ke rumah berikutnya!

Kunjungi juga: +48 Tempat Wisata di Jakarta

2. Desember yang Indah (Tana Toraja)

Desember yang Indah (Tana Toraja)Desember yang Indah (Tana Toraja)

Setiap tahun, pemerintah Tana Toraja menyelenggarakan serangkaian acara untuk merayakan Natal, mulai dari awal Desember hingga malam tahun baru.

Acara ini diselenggarakan terutama dengan adat dan seni adat Tana Toraja untuk memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda dan wisatawan. Salah satu tradisi yang tidak boleh dilewatkan adalah upacara adat Rambu Solo atau upacara berkabung Tana Toraja.

3. Batu Api (Papua)

Membakar Batu PapuaMembakar Batu Papua

Untuk mengungkapkan rasa syukur, kebersamaan dan berbagi, orang Papua memiliki tradisi Bakar Batu atau barapen.

Tradisi ini dilakukan setelah warga mengadakan misa atau kebaktian Natal di gereja, sebelum berkumpul untuk memasak daging babi, ubi, kangkung, pepaya, dan lauk pauk lainnya di lubang yang diisi dengan batu panas.

Proses memasaknya bisa memakan waktu setengah hari dan warga akan berkumpul lagi untuk menyantap hidangan tradisional ini bersama-sama saat berkumpul.

4. Marbinda (Sumatera Utara)

Marbinda Sumatera Utara via TribunnewsMarbinda Sumatera Utara via Tribunnews

Sebagai bentuk kebersamaan, warga Batak di Sumatera Utara akan mengumpulkan sumbangan untuk menjalankan tradisi marbinda dengan membeli hewan kurban. Hewan yang dibeli dan dikorbankan sangat bergantung pada jumlah orang yang ikut menggalang dana.

Jika peserta cukup banyak, mereka bisa membeli kerbau untuk disembelih dan dibagikan dagingnya. Babi juga menjadi pilihan jika dana yang terkumpul tidak terlalu tinggi.

Kunjungi juga: +79 Tempat Wisata di Sumatera Utara

5. Wayang Kulit (Jogyakarta)

Boneka Kelahiran di YogyakartaWayang Kelahiran Yesus di Yogyakarta via Tribunnews

Merayakan Hari Natal di kawasan Jogja, Anda akan menemukan suasana budaya Jawa yang sangat kental. Beberapa imam akan memimpin misa Natal di gereja dengan mengenakan pakaian adat Jawa seperti beskap dan belangkon. Tak sedikit juga yang menggunakan bahasa Jawa saat kebaktian!

Tak kalah menarik dari perayaan Natal di Jogja adalah wayang kulit tradisional bertema “The Nativity”.

Meskipun ada tradisi perayaan yang berbeda, Hari Natal pasti akan terasa istimewa bagi semua yang merayakannya. Jangan lupa berkumpul bersama keluarga, sahabat, kolega, dan orang-orang terkasih untuk merasakan hangatnya suasana Natal!

Kunjungi juga: 42 Tempat Wisata di Jogja

* * * * *

Ini dia review gereja dan perayaan natal terunik di Indonesia yang bisa kamu lakukan sebagai destinasi liburan akhir tahun dan tahun baru bersama keluarga tercinta. Mungkin berguna!

Kunjungi juga: 5 Restoran Unik dengan Suasana Kabin Pesawat

Source: tempatwisataseru.com

Related Articles

Back to top button